Showing posts with label Dasar. Show all posts
Showing posts with label Dasar. Show all posts

12 June 2014

Mengenal Jenis-jenis Resolusi Layar Ponsel

 
Mengenal Jenis-jenis Resolusi Layar Ponsel
Mengenal Jenis-jenis Resolusi Layar Ponsel - Saat ini banyak vendor ponsel yang menggunakan resolusi layar sebagai 'bahan jualan'. Namun apa sih sebenarnya resolusi layar di ponsel? Serta apa pengaruhnya pada tampilan?

Memang, sudah banyak pengguna yang telah mengerti arti dari resolusi layar beserta jenis-jenisnya. Pun demikian, tak sedikit juga pengguna yang cuma tahu namanya, tanpa mengerti maksudnya.

Berikut adalah jenis resolusi layar yang umumnya banyak digunakan di smartphone saat ini.


  • QVGA (320x240)
  • HVGA (480x320)
  • WVGA (800x480)
  • FWVGA (854x480)
  • DVGA (960x640)
  • WSVGA (1024x600)
  • XGA (1024x768)
  • WXGA (1366x768 / 1360x768 / 1280x800)
  • QXGA (2048x1536)
  • qHD (960x540)
  • HD (1280x720)
  • FHD (1920x1080)
  • QHD (2560x1440)

Lantas apa artinya? Begini, semakin besar resolusinya maka semakin berat juga kinerja grafiknya dan semakin boros konsumsi baterai.

Semakin besar resolusinya bukan berarti gambarnya semakin halus. Halus tidaknya layar bergantung juga pada ukuran layar (dalam satuan inch).

Perbandingan ukuran layar dan resolusi layar akan menentukan kepadatan layar tersebut yang dinyatakan dengan satuan ppi (pixel per inch), semakin tinggi nilai ppi maka semakin padat dan semakin halus.

Contoh: resolusi 1080x1920 pixel dengan ukuran layar 5 inch akan menghasilkan kepadatan 441 ppi, resolusi 1080x1920 pixel dengan ukuran layar 15 inch akan menghasilkan kepadatan 146 ppi.

Dari contoh di atas kita bisa melihat dengan resolusi yang sama tetapi dengan ukuran layar yang berbeda maka menghasilkan kepadatan yang berbeda.

Semakin kecil ppi maka setiap pixel bisa semakin terlihat jelas. Mata manusia sendiri sudah tidak dapat melihat secara jelas per pixel nya jika kepadatan layarnya sudah di atas 300 ppi.

Semoga pengetahuan mengenai Jenis-jenis Resolusi Layar Ponsel ini dapat digunakan sebagai pertimbangan untuk membeli smartphone impian Anda.

15 April 2014

Komponen Elektronika yang Boleh Terbalik memasangnya

Komponen Elektronika yang Boleh Terbalik memasangnya
Komponen Elektronika yang Boleh Terbalik memasangnya - Kali ini kita akan membahas dasar elektronika, mungkin ini berguna untuk Para pemula ataupun Buat Para pelajar SMK jurusan elektronika atau teknik audio video. Kita akan menjelaskan tentang apa saja komponen elektronika yang pemasangannya boleh terbalik alias dapat dipasang bolak-balik. Ada jenis komponen elektronika yang memiliki polaritas dan ada yang tidak memiliki polaritas atau kutub negatif dan positif, sehingga komponen yang tidak memiliki polaritas (non polar) ini tidak masalah apabila terpasang bolak balik.

Berikut ini pembahasan tentang apa saja Komponen Elektronika yang Boleh Terbalik memasangnya tanpa memperhatikan polaritasnya:

Resistor, resistor yang dimaksud disini adalah resistor yang memiliki gelang warna. Komponen ini termasuk komponen pasif dan dapat dipasang terbalik. Terkecuali apabila kita menginginkan urutan pemasangan dengan memperhatikan gelang warnanya, maka perlu disesuaikan ketika memasangnya. Saya sudah pernah menulis tentang resistor, silahkan baca disini:


Capasitor non polar, yaitu komponen elektronika yang memiliki nilai kapasitas tertentu sesuai dengan angka yang tertera pada body kapasitor tersebut. Ada banyak jenis kapasitor, namun yang dapat dipasang terbalik adalah kapasitor keramik dan mylar

Lilitan atau induktor, lilitan ini ada yang bentuknya mirip dengan resistor yaitu kecil memiliki kode warna. Biasanya berwarna hujau atau biru. Dapat dipasang terbalik. Namun perlu di ingat untuk jenis lilitan yang mempunyai batang ferit ditengahnya harus dipasang berdasarkan polaritasnya, karena akan mempengaruhi rengkain apabila terbalik.

Demikianlah penjelasan Komponen Elektronika yang Boleh Terbalik memasangnya yang mungkin masih ada lagi komponen lain yang bersifat pasif sehingga tidak perlu memperhatikan polaritas ketika memasangnya.

Inilah yang menyebab Elco Rusak

Inilah Penyebab Elco Rusak
Inilah yang menyebab Elco Rusak - Salah satu komponen elektronika yang sering mengalami kerusakan adalah capasitor electrolit atau elco, penyebab elco rusak dan jebol ini merupakan sesuatu yang harus diketahui apabila kita ingin cepat menganalisa kerusakan suatu PC, televisi, dan perangkat lainnya misalnya motherboard komputer. Elco sering mengalami panas dan kadang sampai menggembung apabila menerima tegangan yang berlebihan dan terus-menerus. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan yang serius pada perangkat elektronika, dan apabila tidak cepat diperbaiki maka akan merembet pada komponen lain.


Sebagai komponen yang memiliki cairan elektrolit, elco bersifat sebagai penyimpan arus listrik, yang memiliki batas maksimal besarnya tegangan sehingga apabila di aliri listrik yang berlebihan maka akan dapat menyebabkan kerusakan dan menyebabkan tegangan protek.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kerusakan elco diantaranya adalah:

  1. Umur pemakaian yang sudah lamaa, karena terlalu lama dipakai maka elco dapat menjadi kering dan tidak berfungsi dengan normal
  2. Panas yang berlebihan, pembuangan panas yang kurang maksimal pada perangkat elektronika dapat pula menyebabkan elco kering dan rusak
  3. Terjadi tegangan lonjakan atau tegangan yang berlebihan dari batas maaksimal pada elco, ini yang dapat menyebabkan elco meledak

Elco mulai keropos atau aus, pin kaki elco yang berkarat dan keropos memicu rusaknya komponen tersebut
Nah diatas adalah beberapa hal yang mempengaruhi sebuah elco mengapa dapat rusak berdasarkan pengalaman yang sering saya temukan. Fungsi elco pada tiap-tiap rangkaian elektronika juga berpengaruh pada umur dari elco tersebut, elco pada power supply cenderung lebih awet daripada elco pada blok horizontal pesawat televisi.

Sumber : http://www.sisilain.net/2014/02/penyebab-elco-rusak.html

05 March 2014

Tips dan trik penting bagi tukang service elektronik

 
Teknisi elektronik
Tips dan trik penting bagi tukang service elektronik - Hal berikut bukanlah hal istimewa, tapi mungkin kadang-kadang sangat membantu saat memperbaiki TV. ini juga bisa membuat kita lebih cepat dan aman ketika bekerja memperbaiki peralatan yang rusak.

  1. Kadang-kadang kita ingin tahu ini TV horisontalnya kerja nggak ya, walau cuma sebentar saja pengen tahu nih. Untuk menjawabnya ukur saja tegangan AC di kaki-kaki trafo driver horisontal bagian primer. Skala voltmeter AC menyesuaikan, jika TR Hor Driver dicatu dengan B+ 115V ya pakai 250V AC, kalau dicatu dengan tegangan di bawah 50V ya tinggal saklarnya di posisi 50V AC. Kalau puls horisontalnya ada tentulah jarum bergerak.
  2. Kadang-kadang kita dapati trafo flyback yang bocor mengeluarkan api. Langkah terbaik mungkin ganti flyback, tetapi alternatif lain mungkin dengan cara ditambal. Nah, bahan untuk menambal ini mesti istimewa, harus bisa rapat, kuat, tahan lama, dan tentu benar-benar bahan isolator. Kita dapat menggunakan epoxy yang biasanya terdiri dari dua tube hitam dan putih yang dicampur, lalu dioleskan ke tempat yang bocor, tunggu satu dua menit hingga tidak lengket di tangan jika disentuh, kemudian rapatkan dengan ditekan-tekan jari tangan agar rapi dan betul-betul rapat, lalu tunggu 5-10 menit baru dicoba. Hal yang sama juga bisa diterapkan jika kita perlu menyambung kabel tegangan tinggi flyback.
  3. Pembungkus kabel antena biasanya mudah dilepas dengan cara ditarik kabel dalamnya, ini bisa sangat bermanfaat jika kita perlu membungkus kabel flyback yang bocor atau menutup sambungannya jika perlu menyambung. Begitu juga selang plastik semacam yang biasa dipakai para tukang batu atau selang yang biasa dipakai di aquarium atau selang udara pada accu sepeda motor bisa digunakan untuk menutup kebocoran kabel flyback, terlebih lagi jika kita membeli flyback yang ternyata abal-abal biasanya kualitas kabelnya rendah, walaupun flyback baru bisa saja tegangan tingginya bocor di bagian kabel, solusi termudah ya tinggal pasang saja selang tersebut untuk membungkus kabelnya.
  4. Selang bensin sepeda motor mungkin tak pernah kepikiran oleh kita-kita yang suka otak-atik TV karena memang bukan part elektronika. Benda tersebut mudah didapat di toko onderdil sepeda motor. Asal tahu aja ternyata selang bensin juga dapat menjadi alternatif yang sangat bagus untuk membungkus kabel flyback yang bocor.
  5. Kadang-kadang kita dapati bagian kop flyback bocor menyemburkan api. Langkah pembersihan, pengeringan dan penggantian kop flyback biasanya menyelesaikan masalah, tetapi kadang pula masih tetap bocor karena kaca CRT di bawah kop sudah terluka. Bagaimana mengatasinya? Ada yang pakai cat meni besi untuk mengolesinya, ada yang pakai lakban,bisa pula pakai sealer, yaitu lem perapat perpack mesin kendaraan. 
  6. Adakalanya bagian ujung kop (bagian yang dimasuki kabel flyback) juga bocor walaupun itu kop baru, untuk mengatasi hal ini ada yang pakai lem bakar, ada yang pakai plastik steel, tapi kalau saya lebih suka pakai solasi plastik yang bisa mulur, jadi ujung kop yang dimasuki kabel itu dililiti solasi beberapa kali dengan cara solasinya ditarik hingga rapat. Selain lebih mudah dan murah juga lebih memudahkan jika suatu ketika nanti mau dibongkar kembali.
  7. Jika kita membeli epoxy ataupun sealer, sebelum digunakan untuk mengatasi kebocoran tegangan tinggi WAJIB mengetest dulu benda tsb dengan ohmmeter X10K, sebab ada di antara benda-benda tersebut yang punya sifat penghantar, kalau keliru malah tambah parahlah TV yang diperbaiki.
  8. Bohlam 100W sangat membantu dalam proses perbaikan, bisa untuk ngecek flyback, bisa untuk mengamankan perbaikan regulator, bisa untuk beban sementara saat menepatkan besar B+, bisa pula untuk membuang muatan elco tegangan tinggi. Jadi bohlam yang dilengkapi fitting lengkap dengan kabelnya sepanjang sekitar 30 cm mesti ada di antara peralatan teknisi.
  9. Membuang muatan elko tegangan tinggi sangat perlu dilakukan saat memperbaiki TV, terutama pada elko regulator (biasanya 400V), lalai melakukannya bisa jadi berakibat kerugian, nah, banyak yang bisa dilakukan, bisa dengan bohlam, dengan solder (tapi berisiko soldernya putus!), dengan resistor, dll. Salah satunya adalah pakai kumparan degauss TV itu sendiri, dalam keadaan kabel degauss tersambung dan switch power posisi ON, steker listriknya tempelkan ke kaki-kaki elco 400Voltnya, tak sampai 3 detik muatannya bakalan habis dimakan kumparan degauss.
  10. Hair-dryer (alat pengering rambut) adalah alat bantu yang sangat berguna saat TVnya kotor berdebu maupun lembab, atau bahkan untuk mengeringkan mesin TV yang sengaja dicuci pakai air. Pasangan hair-dryer dengan kuas merupakan alat yang sangat berguna dalam memperbaiki TV. Tinggal arahkan angin panas hair-dryer ke bagian mesin TV yang mau dikeringkan atau dibersihkan sambil disapu dengan kuas.
  11. Solder uap (solder blower) sangat penting bagi teknisi untuk bongkar pasang IC tempel, tetapi bagi pemula akan terasa berat membelinya karena harganya mahal. Kita yang masih pemula bisa mengakalinya dengan bikin sendiri, solder biasa (misalnya solder otomatis yang 25-150Watt yang tidak berlubang-lubang) bisa dipasangi selang dari belakang dan dilepas pen-nya, tiup selang dengan mulut pelan-pelan, atur panas dengan tombol di pegangan solder dan arahkan hembusan panas ke bagian yang perlu disolder. Walau tak semudah dan sebaik solder blower yang asli tapi kenyataannya bisa mengatasi masalah.
  12. Kain lap kelihatannya remeh, tapi pasti sangat penting bagi orang yang sedang memperbaiki TV.
  13. Thinner dan bensin bisa menjadi benda pembantu yang akurat dalam pembersihan mesin TV, untuk thinner selalulah pilih yang bagus karena kalau salah pilih malah mendapatkan thinner yang bikin short. Tetapi juga ada kotoran yang tak bisa dibersihkan dengan thinner ataupun bensin, dalam hal itu pakai air malah lebih efektif, kalau perlu pakai sabun !
  14. Bersih-bersih meja kerja dan ruang kerja sambil menata benda-benda yang berserakan punya fungsi ganda, tidak hanya membuat suasana ruangan menjadi lebih baik, tetapi juga dapat membuat semangat juang yang kendor muncul kembali. Karenanya, tak perlu nyuruh orang lain untuk bersih-bersih, lakukanlah sendiri karena manfaatnya untuk hati kita sendiri. Cara ini juga sering manjur mengatasi masalah yang buntu, yang lupa jadi ingat, yang mentok bisa jadi dapat ide baru.
Itulah Tips dan trik penting bagi tukang service elektronik bagi pemula atau yang sudah ahli  :), Semoga bermanfaat.

Sumber : http://teknikamania.blogspot.com/2011/08/beberapa-trik-kecil-pemula.html

28 May 2013

Belajar mengenal bagian-bagian LCD TV

 
Belajar mengenal bagian-bagian LCD TV
Pada postingan kali ini saya mau mengajak anda untuk mengenali bagian-bagian dalam televisi LCD, dan seperti kita ketahui bahwa perkembangan televisi saat ini sudah sangat pesat, dimana dahulukala pertama kali ada psawat televisi adalah tidak berwarna black white alias hitam putih, dan casingnya pun masih terbuat dari kayu, yang pertama kalikomponennya besar-besar sekarang sudah menjadi kecil-kecil.

dan langsung saja ke pokok pembahasan, mengajak Anda untuk melakukan operasi bedah LCD TV, maksud dan tujuan kali ini adalah agar anda dapat mengetahui bagian-bagian LCD TV. Dan ini adalah share dari pengalaman saya, yang pernah membongkar TV LCD.

Belajar mengenal Blok LCD TV


Lcd tv pada dasarnya terdiri dari 4 blok, yaitu:
1) Blok power suply
Ciri-ciri bagian ini adalah adanya trafo besar, biasa disertai dengan elco yang besar pula, dan pastinya dia adalah yang mensuplay tegangan, jadi akan ada kabel yang melaluinya.

2) Main board
Main board bisa dibilang otak dari rangkaian, dimana ciri khas dari rangkaian ini adalah adanya IC sebagai komponennya, dan terdapat banyak IC pada televisi lcd ini. Semua dikontrol dari rangkaian ini, bisa di bilang rangkaian pengendali.

3) LCD dan Board LED
Pada Lcd tv ada led sebagai penerang gambar, ciri khas rangkaian ini adalah adanya led display yang biasa terdapat di samping kanan atau kiri biasa dibawah, rangkaian memenuhi ruang sisi dari lcd. Sedangkan rangkaian LCD sendiri adalah bagian yang paling besar yang ada pada televisi anda.

4) Blok rangkaian inverter
Rangkaian ini adalah Board dari lcd tv, bisa anda lihat pada gambar adalah bagian yang paling atas, ciri rangkaian ini adalah adanya kabel flexibel yang masuk atau mengontrol rangkaian gambar pada televisi lcd.

Karena lcd memerlukan kestabilan tegangan yang tinggi ( hanya untuk televisi lcd yang berukuran besar), terutama untuk tegangan ke inverter ,maka dari tegangan litrik ke tegangan 220 V di stabil kan dulu dengan switching, setelah tegangan 220 stabil baru di proses di power suply kecil untuk tegangan stanby 5v , dan power suply satu lagi untuk tegangan inventer 24v dan tegangan untuk main board 5v& 12v, ada beberapa merk yang pakai tegangan 3,3v.

Dan apabila ada kerusakan bagian power suplay bisa sobat atasi dengan, menggantinya dengan suplay DVD, dan selanjutnya tinggal mengatur jalur tegangannya.

Nah itulah bagian-bagian dalam televisi LCD , semoga bermanfaat bagi rekan-rekan teknisi.

Sumber : http://dingdongtv.blogspot.com/2013/02/belajar-mengenal-bagian-lcd-tv.html

21 February 2013

Cara Menggunakan Multi Meter

 
Multi meter
AVO meter atau juga bisa disebut Multi Meter sangat penting fungsinya dalam setiap pekerjaan elektronika karena dapat membantu menyelesaikan pekerjaan dengan mudah dan cepat,tetapi sebelum mempergunakannya,para pemakai harus mengenal terlebih dahulu jenis-jenis AVO meter dan bagaimana cara menggunakannya agar tidak terjadi salah pakai dan akan merusak AVO meter tersebut.

Berdasarkan prinsip kerjanya ada dua jenis AVO meter yaitu:
1. AVO meter Digital
2. AVO meter Analog/Moving coil

Kedua jenis ini tentu saja berbeda satu dengan lainnya,tetapi ada beberapa kesamaan dalam hal operasionalnya,misal sumber tenaga yang dibutuhkan berupa baterai DC dan Probe/kabel penyidik warna merah dan hitam.

Pada AVO meter Digital hasil Pengukuran dapat terbaca langsung berupa angka-angka (Digit) sedangkan AVO meter analog tampilannya menggunakan pergerakan jarum untuk menunjukan skala,sehingga untuk memperoleh hasil ukur,harus dibaca berdasarkan Range atau divinisi,AVO meter analog lebih umum digunakan karena harganya lebih murah dari pada AVO meter Digital,namun ada juga mereka yang memilih AVO meter analog karena kegemaran belaka.

Cara mengukur tegangan DC
  • Letakan selektor switch (saklar pemilih) pada posisi tegangan DC
  • Pilih batas ukur (2.5,10,50,250,1000)dimana harus dipilih batas yang sama atau lebih besar dari tegangan yang akan diukur,misalkan tegangan yang akan diukur 12v maka batas ukur yang harus dipilih adalah 50.
  • Tidak boleh memilih batas ukur yang lebih kecil,karena jarum penunjuk akan bergerak melewati batas maksimum dan dapat merusak moving Coil.
  • Sambungkan kabel probe pada sumber tegangan,kabel merah disambungkan pada bagian positif dan kabel hitam disambungkan pada bagian negative,cara pemasangan seperti itu disebut hubungan paralel,Apabila pemasangan kabel polaritasnya terbalik,maka jarum meter akan bergerak kekiri.
  • Baca papan skala sesuai dengan dimana jarum penunjuk berhenti,cara yang paling tepat membaca adalah secara tegak lurus agar tidak terjadi kesalahan baca.
Cara mengukur tegangan AC
  • Letakan selektor switch (saklar pemilih) pada posisi tegangan AC
  • Pilih batas ukur (10,50,250,1000) batas ukur yang dipilih harus yang sama atau lebih besar dari tegangan yang akan diukur,misalkan tegangan yang akan diukur 220v maka batas ukur yang harus dipilih adalah 250,tidak boleh memilih batas yang lebih kecil karena jarum penunjuk akan bergerak melewati batas maksimum dan akan merusak moving Coil.
  • Sambungkan kabel probe pada sumber tegangan secara paralel,untuk tegangan AC kabel merah dan hitam dapat bebas disambungkan pada sumber tegangan karena tegangan AC tidak mempunyai Polaritas (+/-).
  • Baca papan skala sesuai dengan dimana jarum penunjuk berhenti,cara yang paling tepat membaca adalah secara tegak lurus agar tidak terjadi kesalahan baca.

Cara mengukur arus DC

Cara mengukur arus agak berbeda dengan mengukur tegangan,dimana rangkaian untuk mengukur arus dipasang dengan cara serie dengan beban,beban dapat berupa resistor,lampu atau lainnya.

  • Atur selektor switch (saklar pemilih) pada posis Arus DC
  • Atur posisi selektor pada batas ukur yang lebih tinggi dari arus yang akan diukur,batas ukur dapat dipilih yang paling tinggi agar tidak merusak AVO meter,pengaruh pemilihan batas ukur yang terlalu jauh dari arus yang akan diukur hanya mengakibatkan pembacaan yang kurang akurat.
  • Hubungkan kabel secara serie dengan beban,beban dapat di serie pada kabel negative atau pada kabel positive,Apabila pemasangan kabel polaritasnya terbalik,maka jarum meter akan bergerak ke kiri.
  • Baca penunjukan arus pada papan skala arus DC sesuai posisi jarum.


Cara mengukur Resistansi

Gunanya mengukur resisitansi adalah untuk mengetahui kondisi suatu komponen dalam keadaan rusak atau baik,serta untuk menentukan berapakah nilai resistansinya,Misalkan sebuah resistor mempunyai kode warna coklat,hitam,merah dan toleransinya adalah emas,Artinya resistor tersebut mempunyai nilai 1000 ohm dengan toleransi 5%,maksudnya resistor tersebut masih dikatakan baik bila setelah diukur nilainya masih diantara kurang atau lebih 5% dari 1000,atau antara 950 sampai 1050 ohm.
  • Atur selektor switch pada posisi ohm
  • pilih batas ukur (range) apakah: x1,x10,x100,atau x1K (sesuaikan dengan nilai resistor)
  • Terlebih dahulu hubung singkat kabel penyidik agar jarum meter bergerak kearah kanan dan dapat diatur supaya menunjukan pada skala maksimum dengan memutar tombol Zero adjust,maksudnya agar pembacaan meter dapat/sesuai dengan skala dan range yang dipakai.
  • mulailah mengukur resistor dengan menghubungkan kabel penyidik pada kedua kaki resistor secara paralel,dengan mengabaikan warna kabel....
  • Baca papan skala sesuai dimana jarum meter berhenti,dan kalikan pembacaan dengan batas ukur,Misalnya jarum menunjukkan pada skala 10 dan batas ukur menggunakan x100 maka nilai resistor tersebut adalah 1000 ohm.

20 January 2013

Cara Kerja Touch Screen (Layar sentuh)

 
Mengenali bagaimana cara kerja layar sentuh dapat membantu untuk merawat dan membedakan jenis-jenis layar sentuh pada handphone touchscreen yg anda lihat atau anda gunakan saat ini. Oke langsung saja,Ada 4 jenis, yaitu resistive, capacitive, surface acoustic wave system dan multi touchscreen.

1. Resistive Screen
Sistem resistif layarnya dilapisi oleh lapisan tipis berwarna metalik yang bersifat konduktif dan resistif terhadap sinyal-sinyal listrik. Maksud dari lapisan yang bersifat konduktif adalah lapisan yang bersifat mudah menghantarkan sinyal listrik, sedangkan lapisan resistif adalah lapisan yang menahan arus listrik.
Kedua lapisan ini dipisahkan oleh sebuah bintik-bintik transparan pemisah, sehingga lapisan ini pasti terpisah satu sama lain dalam keadaan normal. Pada lapisan konduktif tersebut juga mengalir arus listrik yang bertugas sebagai arus referensi.
iPhone

Ketika terjadi sentuhan kedua lapisan ini akan dipaksa untuk saling berkontak langsung secara fisik. Karena adanya kontak antara lapisan konduktif dan resistif maka akan terjadi gangguan pada arus listrik referensi tersebut.
Efek dari gangguan ini pada lapisan konduktif adalah akan terjadi perubahan arus-arus listriknya sebagai reaksi dari sebuah kejadian sentuhan. Perubahan nilai arus referensi ini kemudian dilaporkan ke controllernya untuk di proses lebih lanjut lagi.
Informasi sentuhan tadi diolah secara matematis oleh controller sehingga menghasilkan sebuah koordinat dan posisi yang akurat dari sentuhan tersebut. Kemudian informasi diintegrasikan dengan program lain sehingga menjadi aplikasi yang mudah digunakan.
Layar dengan teknologi ini memiliki tingkat kejernihan gambar sebesar 75% saja, sehingga monitor akan tampak kurang jernih. Touch sensor jenis ini sangat rentan dan lemah terhadap sentuhan benda-benda yang agak tajam.
Teknologi ini tidak akan terpengaruh oleh elemen-elemen lain di luar seperti misalnya debu atau air, namun akan merespon semua sentuhan yang mengenainya, baik itu menggunakan jari tangan langsung maupun menggunakan benda lain seperti stylus. Sangat cocok digunakan untuk keperluan di dalam dunia industri seperti di pabrik, laboratorium, dan banyak lagi.
Definisi sederhananya:
Layar yang cara kerjanya harus ditekan, dapat menggunakan jari atau benda apapun yg ditekankan di layar. Kelemahan untuk layar ini adalah jika diletakkan dikantong (terutama kantong celana), bisa tertekan-tekan dan mengakibatkan layar jadi gampang rusak karena sering tertekan.
Indoor: sangat baik
Outdoor: kurang optimal
Contoh HP yg menggunakan layar resistif adalah Samsung Star, Sony Erricson W950. Siri-cirinya adalah dengan disertakan stylus didalam paket HP-nya. Pilihlah wadah yang menggunakan model flip, jadi layar dapat terlindung dari tekanan. Sebaliknya tidak disarankan menggunakan wadah HP model pouch.
2. Capacitive Screen
Sistem kapasitif memiliki sebuah lapisan pembungkus yang merupakan kunci dari cara kerjanya, yaitu pembungkus yang bersifat capasitive pada seluruh permukaannya. Panel touchscreen ini dilengkapi dengan sebuah lapisan pembungkus berbahan indium tinoxide yang dapat meneruskan arus listrik secara kontiniu untuk kemudian ditujukan ke sensornya.
Lapisan ini dapat memanfaatkan sifat capacitive dari tangan atau tubuh manusia, maka dari itu lapisan ini dipekerjakan sebagai sensor sentuhan dalam touchscreen jenis ini. Ketika lapisan berada dalam status normal (tanpa ada sentuhan tangan), sensor akan mengingat sebuah nilai arus listrik yang dijadikan referensi.
Capacitive Screen Tech
Capacitive Screen Tech
Ketika jari tangan Anda menyentuh permukaan lapisan ini, maka nilai referensi tersebut berubah karena ada arus-arus listrik yang berubah yang masuk ke sensor. Informasi dari kejadian ini yang berupa arus listrik akan diterima oleh sensor yang akan diteruskan ke sebuah controller. Proses kalkulasi posisi akan dimulai di sini.
Kalkulasi ini menggunakan posisi dari ke empat titik sudur pada panel touchscreen sebagai referensinya. Ketika hasil perhitungannya didapat, maka koordinat dan posisi dari sentuhan tadi dapat di ketahui dengan baik. Akhirnya informasi dari posisi tersebut akan diintegrasikan dengan program lain untuk menjalankan sebuah aplikasi.
Capasitive touchscreen baru dapat bekerja jika sentuhan-sentuhan yang ditujukan kepadanya berasal dari benda yang bersifat konduktif seperti misalnya jari. Tampilan layarnya memiliki kejernihan hingga sekitar 90%, sehingga cocok untuk digunakan dalam berbagai keperluan interaksi dalam publik umum seperti misalnya di restoran, kios elektronik, lokasi Point Of Sales, dsb.
Definisi sederhananya:
Harus dengan sentuhan jari, tidak dapat menggunakan benda lain (kuku, stylus, dsb). Karena layar ini bekerja dengan memanfaatkan muatan listrik yang ada ditubuh kita. Layar sentuh model kapasitif ini hampir tidak memiliki kelemahan yang berarti, karena layar ini adalah pengembangan terbaru untuk menggantikan layar resistif.
Indoor: sangat baik
Outdoor: sangat baik
Keunggulannya: layar jenis ini tidak terpengaruh terhadap tekanan, jadi walaupun HP diletakkan dikantong tidak menjadi masalah. Penggunaan wadah model pouch bisa dikategorikan aman. Ciri-cirinya adalah tidak disertakan stylus didalam paket HP-nya. Contoh HP yg menggunakan layar kapasitif adalah Samsung Corby Touchscreen, iPhone.
3. Surface Acoustic Wave System
Teknologi touchscreen ini memanfaatkan gelombang ultrasonik untuk mendeteksi kejadian di permukaan layarnya. Di dalam monitor touchscreen ini terdapat dua tranduser, pengirim dan penerima sinyal ultrasonik.
Selain itu dilengkapi juga dengan sebuah reflektor yang berfungsi sebagai pencegah agar gelombang ultrasonic tetap berada pada area layar monitor.
Kedua tranduser ini dipasang dalam keempat sisi, dua vertikal dan dua horizontal. Ketika panel touchscreen-nya tersentuh, ada bagian dari gelombang tersebut yang diserap oleh sentuhan tersebut, misalnya terhalang oleh tangan, stylus, tuts, dan banyak lagi. Sentuhan tadi telah membuat perubahan dalam bentuk gelombang yang dipancarkan.

"Surface Acoustic Wave Screen" Diagram
“Surface Acoustic Wave Screen” Diagram
Perubahan gelombang ultrasonik yang terjadi kemudian diterima oleh receiver dan diterjemahkan ke dalam bentuk pulsa-pulsa listrik. Selanjutnya informasi sentuhan tadi berubah menjadi sebentuk data yang akan di teruskan ke controller untuk diproses lebih lanjut.
Data yang dihasilkan dari sentuhan ini tentunya adalah data mengenai posisi tangan Anda yang menyentuh sinyal ultrasonik tersebut. Jika ini dilakukan secara kontinyu dan terdapat banyak sekali sensor gelombang ultrasonic pada media yang disentuhnya, maka jadilah sebuah perangkat touchscreen yang dapat Anda gunakan.
Teknologi ini tidak menggunakan bahan pelapis metalik melainkan sebuah lapisan kaca, maka tampilan dari layar touchscreen jenis ini mampu meneruskan cahaya hingga 90 persen, sehingga lebih jernih dan terang dibandingkan dengan Resistive touchscreen. Tanpa adanya lapisan sensor juga membuat touchscreen jenis ini menjadi lebih kuat dan tahan lama karena tidak akan ada lapisan yang dapat rusak ketika di sentuh, ketika terkena air, minyak, debu, dan banyak lagi.
Kelemahannya kinerja dari touchscreen ini dapat diganggu oleh elemen-elemen seperti debu, air, dan benda-benda padat lainnya. Sedikit saja terdapat debu atau benda lain yang menempel di atasnya maka touchsreen dapat mendeteksinya sebagai suatu sentuhan. Touchscreen jenis ini cocok digunakan pada ruangan training komputer, keperluan dalam ruangan untuk menampilkan informasi dengan sangat jernih dan tajam dan saat presentasi dalam ruangan.
4. Multi Touchscreen
Multi layar sentuh adalah pengembangan dari teknologi layar sentuh yang sudah ada. Dari arti kata “multi” yang berarti banyak, sudah terlihat bahwa keunggulan layar sentuh ini dapat disentuh oleh lebih dari satu jari. Layar multi sentuh ini mampu disentuh oleh puluhan jari dari orang yang berbeda-beda secara bersamaan.
Layar multi sentuh ini dapat digunakan untuk membesarkan, mengecilkan, mengubah posisi, dan memindahkan posisi objek pada layar monitor seperti foto atau games.
Layar multi sentuh ini biasa digunakan pada handphone, komputer, MP3 player, dan sebagainya.
Demikian sedikit artikel tentang touchscreen, semoga dapat diambil Hikmah dan manfaatnya


Sumber:http://sinelectronic.blogspot.com/2011/12/bagaimana-prinsip-kerja-touch-screen.html

Jenis LED dan cara kerjanya

 
LEDLED atau singkatan dari Light Emitting Diode adalah salah satu komponen elektronik yang tidak asing lagi di kehidupan manusia saat ini. LED saat ini sudah banyak dipakai, seperti untuk penggunaan lampu permainan anak-anak, untuk rambu-rambu lalu lintas, lampu indikator peralatan elektronik hingga ke industri, untuk lampu emergency, untuk televisi, komputer, pengeras suara (speaker), hard disk eksternal, proyektor, LCD, dan berbagai perangkat elektronik lainnya sebagai indikator bahwa sistem sedang berada dalam proses kerja, dan biasanya berwarna merah atau kuning. LED ini banyak digunakan karena komsumsi daya yang dibutuhkan tidak terlalu besar dan beragam warna yang ada dapat memperjelas bentuk atau huruf yang akan ditampilkan. dan banyak lagi

Pada dasarnya LED itu merupakan komponen elektronika yang terbuat dari bahan semi konduktor jenis dioda yang mampu memencarkan cahaya. LED merupakan produk temuan lain setelah dioda. Strukturnya juga sama dengan dioda, tetapi belakangan ditemukan bahwa elektron yang menerjang sambungan P-N. Untuk mendapatkna emisi cahaya pada semikonduktor, doping yang pakai adalah galium, arsenic dan phosporus. Jenis doping yang berbeda menghasilkan warna cahaya yang berbeda pula.
Gambar LED

Keunggulannya antara lain konsumsi listrik rendah, tersedia dalam berbagai warna, murah dan umur panjang. Keunggulannya ini membuat LED digunakan secara luas sebagai lampu indikator pada peralatan elektronik. Namun LED punya kelemahan, yaitu intensitas cahaya (Lumen) yang dihasilkannya termasuk kecil. Kelemahan ini membatasi LED untuk digunakan sebagai lampu penerangan. Namun beberapa tahun belakangan LED mulai dilirik untuk keperluan penerangan, terutama untuk rumah-rumah di kawasan terpencil yang menggunakan listrik dari energi terbarukan (surya, angin, hidropower, dll). Alasannya sederhana, konsumsi listrik LED yang kecil sesuai dengan kemampuan sistem pembangkit energi terbarukan yang juga kecil.
Penggunaan LED untuk pencahayaan :
Riset-riset mutakhir menunjukkan hasil menggembirakan. Kini LED mampu menghasilkan cahaya besar dengan konsumsi energi listrik (tetap) kecil. Berita terakhir adalah ditemukannya OLED (Organic LED) oleh para ilmuwan di University of Michigan dan Princeton University. Temuan ini sukses menghasilkan cahaya dengan intensitas 70 Lumen setiap 1 watt listrik yang digunakan. Sebagai perbandingan, lampu pijar memancarkan 15 lumen per watt, dan lampu fluoroscent (misalnya lampu jantung) memancarkan 90 lumen per watt. Keunggulan LED dibanding lampu fluoroscent adalah ramah lingkungan, cahaya tajam, umur panjang, dan murah.
Sebelum OLED ditemukan, persoalan yang dihadapi para ahli LED adalah rendahnya efisiensi LED. Bukan karena cahaya yang dihasilkan sedikit, tapi karena sekitar 80% cahaya terperangkan di dalam LED. Sebagai solusi, disain OLED menggunakan kombinasi kisi dan cermin berukuran mikro, bekerja bersama-sama memandu cahaya yang terperangkap di dalam LED keluar. Stephen Forrest, profesor teknik elektro dan fisika di University of Michigan, penemu OLED mengatakan bahwa kini kita bisa bersiap untuk mengganti pencahayaan di dalam bangunan dan rumah yang saat ini menggunakan lampu pijar ataupun fluoroscent dengan OLED.

Macam-macam LED :
1. Dioda Emiter Cahaya . Sebuah dioda emisi cahaya dapat mengubah arus listrik langsung menjadi cahaya. Dengan mengubah-ubah jenis dan jumlah bahan yang digunakan untuk bidang temu PN. LED dapat dibentuk agar dapat memancarkan cahaya dengan panjang gelombang yang berbeda-beda. Warna yang biasa dijumpai adalah merah, hijau dan kuning.
2. LED Warna Tunggal . LED warna tunggal adalah komponen yang paling banya dijumpai. Sebuah LED warna tunggal mempunyai bidang temu PN pada satu keping silicon. Sebuah lensa menutupi bidang temu PN tersebut untuk memfokuskan cahaya yang dipancarkan.
3. LED Tiga Warna Tiga Kaki . satu kaki merupakan anoda bersama dari kedua LED. Satu kaki dihubungkan ke katoda LED merah dan kaki lainnya dihubungkan ke katoda LED hijau. Apabila anoda bersamanya dihubungkan ke bumi, maka suatu tegangan pada kaki merah atau hijau akan membuat LED menyala. Apabila satu tegangan diberikan pada kedua katoda dalam waktu yang bersama, maka kedua LED akan menyala bersama-sama. Pencampuran warna merah dan hijau akan menghasilkan warna kuning.
4. LED Tiga Warna Dua Kaki Disini, dua bidang temu PN dihubungkan dalam arah yang berlawanan. Warna yang akan dipancarkan LED ditentukan oleh polaritas tegangan pada kedua LED. Suatu sunyal yang dapat mengubah polaritas akan menyebabkan kedua LED menyala dan menghasilkan warna kuning.
5. . Led Seven Segmen biasanya digunakan untuk menampilkan angka berupa angka 0 sampai 9, angka – angka tersebut dapat ditampilkan dengan mengubah nyala dari 7 segmen yang ada pada led yang disusu.

Cara Kerja LED :
Karena LED adalah salah satu jenis dioda maka LED memiliki 2 kutub yaitu anoda dan katoda. Dalam hal ini LED akan menyala bila ada arus listrik mengalir dari anoda menuju katoda. Pemasangan kutub LED tidak boleh terebalik karena apabila terbalik kutubnya maka LED tersebut tidak akan menyala. Led memiliki karakteristik berbeda-beda menurut warna yang dihasilkan. Semakin tinggi arus yang mengalir pada led maka semakin terang pula cahaya yang dihasilkan, namun perlu diperhatikan bahwa besarnya arus yang diperbolehkan 10mA-20mA dan pada tegangan 1,6V – 3,5 V menurut karakter warna yang dihasilkan. Apabila arus yang mengalir lebih dari 20mA maka led akan terbakar. Untuk menjaga agar LED tidak terbakar perlu kita gunakan resistor sebagai penghambat arus.
Gambar LED :
Simbol LED:
Sebuah LED :
Pada saat ini warna-warna cahaya LED yang banyak ada adalah warna merah, kuning dan hijau.LED berwarna biru sangat langka. Untuk menghasilkan warna putih yang sempurna, spectrum cahaya dari warna-warna tersebut digabungkan, dengan cara yang paling umum yaitu penggabungan warna merah, hijau, dan biru, yang disebut RGB.

22 December 2012

Jenis Kabel Koaksial dan Panduan pemakaiannya

 
Kabel Koaksial
Kabel Koaksial
Coaxial atau kabel coax adalah kabel yang paling umum digunakan untuk transmisi sinyal video. Dalam kabel koaksial terdapat tembaga padat di pusatnya yang berfungsi sebagai konduktor. Konduktor ini dibungkus oleh lapisan insulator, kemudian oleh foil dan lapisan ‘metal shielded’ sebagai konduktor luar dan akhirnya dibungkus lagi dengan lapisan paling luar yaitu PVC jaket.

Semua sebutan umum "RG" (contoh: RG-6, RG-11, RG-59 dll) berlaku untuk berbagai jenis kabel koaksial. Beberapa orang mungkin berpikir nama "coaxial" atau "coax" berarti "kabel dengan F-koneksi" atau "kabel antena" tapi nama itu bisa memberi klasifikasi yang jauh lebih luas. Kabel koaksial adalah semua kabel yang terdapat dua konduktor di dalamnya dan ini bisa mencakup semua jenis kabel video yang umum seperti S-video dll. RG adalah singkatan dari "Radio Guide".

Berbagai macam kabel koaksial dan perbedaannya

Sebutan “RG” Yang paling umum saat ini adalah RG-59, RG-58, RG-11, RG-8 dan RG-6.

RG-8 dan RG-58 adalah coaxes ohm 50, digunakan dalam transmisi radio atau dalam jaringan komputer, RG-58 kabelnya agak lebih kecil dan RG-8 kabelnya lebih besar. Sebagai kabel 50 ohm, kedua jenis ini tidak cocok untuk karya video.


RG-59, RG-11 dan RG-6 adalah semua jenis kabel 75 ohm, dengan RG-11 sebagai kabel yang terbesar, RG-6 ditengah-tengah dan RG-59 sebagai kabel yang terkecil. RG-6 adalah kabel yang paling sering didistribusikan dan yang paling banyak digunakan. Karena kabel RG-6 digunakan untuk menghubungkan TV set ke CATV (cable television) signal distributor, maka kabel ini juga sering dinamakan sebagai kabel rumah. RG-6 adalah penerus kabel RG-59. RG-59 dan RG-6 keduanya sangat umum dalam penggunaan a/v di rumah, ini dikarenakan ukuran mereka yang kompatibel dengan berbagai konektor. Keduanya tersedia dalam berbagai jenis, dengan lapisan shield, dielektrik, jaket, dan bahan pusat konduktor yang berbeda. Kabel koaksial yang digunakan untuk aplikasi video sebagian besar memiliki nominal impedansi 75 ohm.

Jenis Kabel Koksial dan Kegunaannya
Jenis Kabel Koksial dan Kegunaannya


Kabel dari Plastik tahan lama?

Orang banyak yg berpikir kabel yang terbuat dari plastik akan bertahan selamanya, tetapi itu tidak benar. Kabel yang dipasang di luar ruangan akan dihantam terus-terusan dengan infra merah (panas), radiasi ultra violet, air, dingin dan angin (menyebabkan abrasi). Semua itu digabung dapat membuat kabel plastik menjadi rapuh dan patah. Dan ketika itu terjadi, cairan kimia atau minyak dapat masuk ke dalam dan menimbulkan korosi pada metal shield di kabel tersebut, cairan tersebut juga dapat masuk dan mengalir di dalamnya dan menghancurkan apa pun yang terhubung pada kabel ini. Namun, anda bisa membantu membuatnya untuk bertahan lebih lama dengan mengikat atau menjepit kabel untuk mencegah gerakan (tapi pastikan agar kabelnya tidak robek atau bengkok oleh jepitannya itu sendiri), anda juga bisa mencatnya dengan cat tahan air (waterproof). Jauhkan dari panas dan benda tajam. Hindari menempatkannya di daerah yang becek atau berair.

Komponen Termahal

Komponen bagian dari kabel koaksial
Komponen bagian dari kabel koaksial
Komponen yang paling mahal di kabel koaksial adalah tembaganya. Sebagian kabel ada yang lebih mahal dikarenakan kabel tersebut mengandung lebih banyak tembaga dan kabel yang memiliki lebih sedikit tembaganya akan lebih murah. Ini dikarenakan dalam beberapa tahun terakhir, harga tembaga meningkat secara dramatis dan akan terus meningkat. Kabel yang mengandung sedikit tembaga memiliki resistan yang tinggi dan tentunya akan meningkatnya juga kehilangan signal. Kabel koaksial yang terbuat dari tembaga-tembaga akan bertahan lebih lama dibandingkan dengan yang terbuat dari tembaga-aluminium. Untuk performa yang bagus, anda bisa membeli kabel yang memiliki solid copper konduktor.

Panjangnya Kabel

Kualitas sinyal kabel TV akan menurun jika kabel diperpanjang. Panjang kabel juga berperan sangat penting, kabel dengan kualitas terbaik bisa kehilangan banyak sinyal jika anda tidak mengaturnya dengan benar. Cobalah untuk membuat kabel sependek mungkin dan jangan menyisakan gulungan pada kabel.
Jika ada sebagian chanel yang bermasalah dan sebagian tidak, banyak orang yg banyak berpendapat kalau kesalahannya bukan terdapat pada kabel karena kalau kesalahannya ada pada kabel maka semua chanelnya akan kena, sebenarnya mereka salah. Kabel Coaxial membawa sinyal frekuensi yg sangat tinggi. Oleh karena itu kesalahan sederhana saja seperti lekukan kecil atau bengkok dapat mempengaruhi frekuensi tertentu tanpa mempengaruhi chanel yg lain.

01 October 2012

Cara Lepas Chipset yang Aman dengan BGA Rework Station


Sambil melakukan pemanasan awal letakkan belalai sensor temperature avo temperature pada sisi chip (perhatikan kabel putih.satu sisi sensor yang diletakkan disisi chip yang akan di IRDA dan sisi yang lain tersambung kepada avo temperature guna pengontrolan panas selama Desoldering.

Cara Lepas Chipset yang Aman dengan BGA Rework Station

Berikan flux merata pada permukaan chip,dan pergunakan kuas untuk meratakannya.direkomendasikan menggunakan flux ppd kental yang berkualitas baik,hingga mampu melindungi chip dari panas tinggi.

 
Cara Lepas Chipset yang Aman dengan BGA Rework Station

Kemudian nyalakan irda setelah sensor suhu  pada avo digital menunjukan angka diatas 100’c
Catatan : Lindungi mata dari kontak langsung dengan cahaya IRDA,gunakan pelindung (kaca hitam)yang tadi kita pasang pada bodi IRDA.pelindung dapat di putar kekiri atau kekanan tergantung posisi kita melihat untuk melakukan pengontrolan proses pemanasan chip.

 
Waspadai Temprature control aktual pada avo meter.
Lead Ball mencair pada suhu 183’c,Lead free mencair pada suhu 218’c.
Mengingatkan kembali untuk mencapai suhu pencairan naikkan setting preheating secara bertahap.naikkan temperature secara bertahap pula untuk menghindari kerusakan pada chip yang rentan terhadap panas tinggi .
JIka suhu control pada avo meter stuck/tidak naik atau malah menurun naikkan terus settingan preheating secara bertahap sampai batas 320.jika sampai settingan itu suhu pencairan timah belum tercapai naikkan settingan IRDA secara bertahap pula.



Pada suhu  170'-180'c avo temperature (suhu- pencairan)lakukan pengontrolan pada chip dengan cara menyentuh lembut sisi chip  dengan pinset untuk mengetahui chip sudah longgar/goyang atau masih terekat kuat pada motherboard.hindari sentuhan yang keras.goyangan yang keras pada saat timah mencair akan menyatukan kaki kaki chip jika berencana akan menggunakan kembali chip tersebut tanpa harus mengangkat chip (desolder) pemanasan hanya dilakukan untuk mengukuhkan kaki-kaki timah chip tanpa harus mengangkatnya  dari motherboard.(cukup dengan mencairkan timah saja).
Metoda ini ini sering dilakukan para teknisi Laptop atau handphone untuk menghindari biaya penggantian chip dan menghemat timah ball.Jika metoda ini gagal barulah dilakukan REBALING.penggangkatan chip dan penggantian bola timah(lead ball)untuk mendapatkan perekatan kondutor yang sempurna antara chip dan motherboard.

Cara Lepas Chipset yang Aman dengan BGA Rework Station

 
Lead Ball mencair pada suhu 183’c – 198’c.
Lead free mencair pada suhu 209’c -218’c  

Naikkan settingan secara bertahap.pengontrolan utama pada avo temperature digital


Setelah Pencapaian suhu mencair dan ketika disentuh lembut dengan pinset dan chip sudah bergerak di semua sisi chip pertanda timah sudah mencair secara keseluruhan.Matikan IRDA geser kekanan agar memudahkan melakukan pengangkatan chip dengan menggunakan Vacum pen(alat untuk penyedot chip)
Catatan : Lakukan proses ini dengan cepat,jangan sampai timah chip mengeras karena jarak mematikan IRDA dan proses pengangkatan chip terlalu lama.(chip akan merekat kembali)
Lakukan pengetesan Vacum pen sebelum melakukan pengangkatan,terkadang vacum yang sudah beberapa kali mengangkat chip menghisap flux dan masuk kedalam pipa vacum yang membuat kekuatan sedot berkurang atau hilang karena flux yang mengering didalam pipa vacuum akan melakukan penyumbatan.

Sumber : http://adiedkhaz.blogspot.com/p/tempature-setting-irda-ck862-dan-cara.html

Cara Lepas Chipset yang Aman dengan BGA Rework Station




03 August 2012

Penjelasan Sistem Protek pada TV

 
Penjelasan Sistem Protek pada TV - Sebelum mengulas lebih jauh tentang proteksi, sebaiknya diulas dulu sistem ON/OFF atau sistem standby dari perangkat TV. Metode-metode standby antara lain :
  1. Menghidupmatikan power supply, ciri power supply ini adalah mempunyai besar tegangan output yang ‘jauh’ berbeda ketika ON dan STANDBY. Jika diurut pin out power control dari IC program langsung mengontrol power supply. Hampir sebagian besar TV saat ini menggunakan sistem standby jenis ini.
  2. Menghidupmatikan tegangan H-VCC. Misalnya mesin sasis china, yang dihidupmatikan adalah tegangan H-VCC yang mensupply ic osilator. Contoh lainnya adalah TV-TV era ic TDA8361, TA8690AN. Tegangan output power supply jenis ini tetap.
  3. Menghidupmatikan tegangan bias untuk transistor driver horisontal. Jenis ini dapat ditemukan di sasis TV sharp yang menggunakan TDA83xx, sedangkan H-VCC terus-menerus mendapatkan tegangan. Tegangan output power supply jenis ini tetap.
  4. Melalui bus data, I2C (SDA/SCL), jenis ini jarang ditemui. Hampir semua ic jenis baru, support untuk metode ini.
  5. Kombinasi, selain menghidupmatikan H-VCC juga menghidupmatikan Power Supply.

PINTU ATAU PIN-PIN PROTEKSI
  1. Pin IC program, karena IC program merupakan ‘otak’ dari perangkat TV, maka pada IC program dilengkapi dengan pin protek. Umumnya berjenis high state, yaitu normalnya pada level/logika high (tegangan hampir/sama dengan VCC). Jika terdeteksi menurunnya tegangan pada pin ini, maka IC program akan segera menshutdown perangkat TV.
  2. Pin IC jungle/chroma/osilator. Umumnya, pada IC jenis baru (misalnya AN5606, TDA836xx, dll) dilengkapi dengan pin proteksi EHT, pada pin ini umumnya berjenis Low State, yaitu berlogika Low (0 volt atau beberapa volt saja ketika normal). Jika terdeteksi tegangan yang melebihi ambang tegangan proteksi, maka IC segera mematikan osilator horisontal.
  3. Power supply control, dapat ditemukan di TV model-model jadul, jika ditemukan tidak normal maka rangkaian proteksi akan segera mematikan/me-standby powersupply.


SISTEM PROTEKSI MENURUT BENGKEL


Adanya sistem proteksi pada TV, bukan berarti dengan melepas/melumpuhkan proteksi sudah dianggap selesai garapan TVnya. Banyak bengkel yang hanya melepas protek dan langsung bayaran, tanpa menghiraukan fungsi dari protek tersebut.

JENIS-JENIS PROTEKSI
1. Proteksi Tegangan Lebih Arus Besar (OverVoltage 1)
Jenis proteksi ini difungsikan untuk melindungi perangkat dari bahaya/tegangan petir atau naiknya tegangan AC_IN. Ciri proteksi terhadap petir yaitu dengan ditemukan adanya kabel yang dihubungkan dari GND tuner menuju ke ‘titik yang tidak terhubung’ didekat konektor input AC_IN. Prinsip dasarnya menggunakan kapasitas tegangan maksimal kapasitor. Jika diamati, kabel tersebut dihubungkan kepada jalur PCB yang ‘sengaja’ dibuat untuk lintasan elektron/tegangan menuju ke jalur listrik input. Jika ada tegangan yang melebihi kapasitasnya, maka tegangan/elektron tersebut akan ‘dibuang’ begitu saja menuju ke jala-jala listrik.
Proteksi arus besar lainnya adalah proteksi tegangan AC_IN, menggunakan komponen sejenis zener tegangan AC (DIAC), pada komponen ini dapat dibaca tegangan kerjanya. Penempatannya secara paralel terhadap AC_IN dan setelah sekring. Jika ada tegangan yang melebihi batas komponen ini maka komponen akan konslet dengan sendirinya, karena konslet, akhirnya sekring putus. Bentuk fisik komponen dimaksud mirip dengan kapasitor tegangan tinggi, dan umumnya berwarna biru muda.

2. Proteksi Tegangan Lebih Arus Kecil (OverVoltage 2)
Fungsi proteksi ini untuk mendeteksi tegangan berlebih pada titik yang disensor. Komponen utama yang dipakai umumnya menggunakan dioda zener. Pada dasarnya, dioda zener akan menghasilkan tegangan selisih jika dialiri arus secara mundur/terbalik. Untuk lebih jelasnya lihat skema berikut ini :

Pada skema diatas, tegangan output (VOUT) dihasilkan dari perhitungan VIN – VZ. VZ adalah tegangan kerja dari zener. Rumus tersebut hanya penyederhanaan, tidak mengikutkan elemen R LOAD.
Dari rumus tersebut dapat disimpulkan bahwa jika ada tegangan output (VO) berarti tegangan input sudah melebihi dari tegangan yang ditentukan (VZ). Kesimpulannya, ada tegangan jika protek.

3. Proteksi Tidak Ada Tegangan (NoVoltage)
Tidak seperti proteksi Over Voltage, proteksi ini menyensor ada tidaknya tegangan pada suatu titik. Coba amati skema berikut :

VIN merupakan tegangan stabil, umumnya sebesar tegangan VCC ic program (5V atau 3V3). Tegangan VIN melalui R_PULL_UP hingga menjadi tegangan VOUT. Persyaratan utama dari sensor ini adalah tegangan VOUT tidak boleh melebihi dari V_DIPROTEK. Sedangkan R_LOAD adalah beban pada tegangan yang disensor.
Cara kerjanya cukup sederhana, jika tegangan yang disensor tidak ada, maka tegangan out (VOUT) akan dikonsletkan oleh dioda (lihat arah panah dioda) sehingga VOUT akan turun nilainya (akibat R_LOAD). Derajat/besar penurunan tegangan VOUT inilah yang disensor. Sebaliknya, jika ada tegangan pada titik yang disensor, secara otomatis tegangan VOUT akan tetap karena tegangan yang disensor tidak akan ‘melompati’ dioda (kecuali dioda proteksinya bocor/rusak). Kesimpulannya, tidak ada tegangan jika protek.

4. Proteksi Suhu Lebih (OverThermal)
Pada rangkaian TV modern, proteksi ini sudah masuk dalam komponen aktif, misalnya STR-Wxxxx. Cara kerjanya hanya menyensor jika suhu kerja melebihi dari titik proteksinya.

5. Proteksi Emisi Sinar X (X-RayProtection)
Salah satu radiasi/emisi yang ‘tidak dikehendaki’ dari tabung elektron adalah emisi sinar X. Secara alami, tabung elektron akan mengemisikan sinar X pada nilai tertentu yang diperbolehkan. Jika tabung mendapatkan tegangan kerja yang melebihi dari tegangan normalnya, maka kuantitas sinar X yang dihasilkan juga membesar sehingga berbahaya bagi pemakainya. Pada CRT modern, sudah dilengkapi dengan screen protektor yang tujuannya untuk mengurangi emisi tersebut. Bukan hanya tegangan HV yang mempengaruhi tingkat emisi, terang tidaknya gambar juga mempengaruhi kuantitas emisinya.
Selain pemasangan screen protektor, tegangan HV untuk supply CRT juga disensor, karena untuk menyensor tegangan HV (yang pada TV 14in sekitar 20 an kilovolt) sangat sulit sekali maka untuk menyensor tegangan tersebut menggunakan kaki ABL dari TFB. Prinsipnya adalah besar tegangan ABL akan selalu mengikuti dari terang tidaknya layar. Jika CRT terang, secara otomatis CRT akan menarik banyak elektron, sehingga tegangan ABL juga akan turun.
Sebaliknya, jika CRT menampilkan gambar gelap, tegangan ABL akan naik. Yang disensor adalah titik minimum dari tegangan ABL. Tidak boleh kurang dari level/tegangan minimum yang ditentukan.
Selain tegangan ABL, proteksi X-Ray juga menggunakan proteksi OverVoltage yang menyensor tegangan sekunder TFB, misalnya tegangan Heater. Sensor yang dipasang pada titik arus katoda juga dapat difungsikan sebagai proteksi X-Ray, misalnya pada pin5 IC RGB out (TDA6107) merupakan sensor IK (cathode current). Prinsip kerjanya adalah mengeluarkan tegangan yang mirip dengan ABL tetapi besar tegangannya terbalik, semakin terang, semakin tinggi tegangannya.

6. Proteksi Sinkronisasi
Tanpa sinyal video, perangkat tv dengan sendirinya akan menghasilkan sinyal SandCastle (gambar semut/pasir) yang ditampilkan. Frekuensi-frekuensi free running (horisontal dan vertikal) diset pada nilai-nilai tertentu (tergantung model dan jenis IC-nya). Jika ada sinyal video, sync separator (pemisah sinkronisasi) akan mengadjust frekuensi-frekuensi tersebut berdasarkan sinyal sinkronisasi yang dibawa oleh video. Jika gagal dalam penyinkronan, secara otomatis akan protek.
Sinkronisasi vertikal membutuhkan pulsa vertikal out, sedangkan sinkronisasi horisontal membutuhkan sinyal AFC dari TFB. Jadi sinkronisasi tujuannya untuk mengunci frekuensi-frekuensi osilator freerunning tersebut berdasarkan sinyal video yang masuk. Proteksi sinkronisasi umumnya sudah masuk dalam IC jungle/osilator.


MENCARI DAN MENGIDENTIFIKASI JALUR PADA TV


Kegiatan perbaikan perangkat elektronik tidak lepas dari pengurutan jalur-jalur dan identifikasi jalur. Sebenarnya, cara yang terbaik adalah dengan menghafalkan fungsi kaki-kaki dari IC yang penting-penting saja. Tidak harus menghafal, tetapi seiring dengan perjalanan pengalaman servis, Penulis yakin fungsi-fungsi pin tersebut akan hafal dengan sendirinya.
Saking banyaknya jalur beserta fungsi yang berbeda, untuk membatasi masalah, Penulis hanya mengulas beberapa jalur-jalur penting yang telah menjadi Favorite bengkel elektronik, terlebih TV.

1. Pin/kaki Tegangan VCC/VDD padA IC,
Salah satu jenis komponen elektronika yang sulit sekali dimasukkan ke dalam IC adalah electrolyte capacitor/condensator (elko). Pada desain-desain rangkaian elektronika, penggunaan elko salah satunya difungsikan sebagai filter tegangan DC, semakin besar nilainya, semakin baik filtrasinya. Elko ini dipasang sedekat mungkin dengan kaki-kaki VCC/VDD IC, jadi untuk menemukan pin/kaki VCC/VDD sebuah IC, tinggal mencari elko yang paling besar nilainya dan terdekat dengan IC. Dengan catatan, salah satu kaki elko mendapatkan tegangan dari luar IC.
Khusus untuk IC-IC logika (IC digital), seperti CD4052, MC14066, CD4094 dan lain-lain, kemasan dual in-line package (DIP), secara umum pin/kaki VDD/VCCnya berada pada urutan kaki yang terbesar (misal, CD4066, kaki VDD pada pin14, kaki VSS/VEE pada pin7, 24Cxx, VDD=8, VSS=4).

2. Pin/kaki Reset IC Program,
Hampir semua TV saat ini memakai IC program atau mikro komputer (micom) sebagai otaknya. Sedangkan IC program yang pada dasarnya adalah sebuah komputer mikro/mini tentunya mempunyai kaki yang difungsikan sebagai input Reset.
Reset merupakan pin/input yang digunakan untuk memberi sinyal kepada IC program supaya IC program menjalankan kembali rutin-rutin/program dari awal. Dalam proses perbaikan, penggunaan metode hard-reset sangat mempermudah dalam mencari kesalahan-kesalahan dalam perangkat TV yang bersifat logik (misalnya status AV, status pinout program, atau untuk mendeteksi normal tidaknya IC program itu sendiri).
Metode hard-reset dapat dilakukan dengan mengkonsletkan pin reset ic program ke GND/VSS sekitar 1 detian (dalam beberapa type/jenis ic program dengan ‘menarik’ ke VDD).
Tidak lepas dari desain-desain IC program, kaki reset umumnya dapat ditemukan berada disamping salah satu pin/kaki kristal, ditandai dengan terhubungnya kaki tersebut ke output rangkaian reset. Rangkaian reset dimaksud sering kali terdiri dari IC reset (misal, KIA7045) atau dalam bentuk kombinasi transistor dan komponen lain yang membentuk rangkaian detektor tegangan (melepaskan pulsa/denyut reset jika tegangan yang masuk sudah mencapai ambang yang ditentukan). Jenis rangkaian reset ini sering ditemukan di TV sasis china.
Untuk keterangan lebih jauh tentang IC program TV, baca artikel Memahami dan Mengenal IC Program TV

3. Bus Data (I2C)

Pada artikel Memahami dan Mengenal IC Program TV, telah disinggung tentang fungsi dari bus data, tak lain adalah berfungsi sebagai jalur komunikasi antara komputer mikro tersebut dengan perangkat-perangkat atau IC-IC lainnya. Pada desain-desain TV baru, penggunaan bus I2C menjadi sangat populer karena keringkasannya.
Cara tercepat mencari bus data adalah dengan mencari dan membaca data IC-IC yang dilengkapi dengan bus data, misalnya IC memori 24Cxx, pin5-nya adalah SDA dan pin6-nya adalah SCL. Semua jalur yang terhubung pada pin-pin tersebut merupakan jalur bus data yang terdiri dari SDA dan SCL. Bagi seorang teknisi, menghafalkan pin-pin ini merupakan tindakan yang penting dilakukan.
Gangguan-gangguan pada jalur SDA/SCL menyebabkan IC program gagal untuk memerintah/membaca dari perangkat/IC luar. Akibatnya TV tidak menyala (karena subrutin watchdog) atau adanya beberapa fasilitas TV yang tidak berfungsi (misalnya tuner tidak bisa diset). Hal ini sangat logis sekali karena hampir semua fungsi pengontrolan TV diwakili oleh ‘dua jalur’ ini, sehingga perhatian lebih terhadap bus ini sangat penting.

4. Protek
Artikel tentang proteksi dan cara menemukan jalur protek, baca artikel Sistem Proteksi Pada TV

5. Kontrol Power/Standy
Jika Pembaca pernah membaca artikel tentang Sistem Proteksi Pada TV, di artikel tersebut sudah disinggung beberapa metode untuk ‘mematikan’ perangkat TV yang dilakukan oleh IC program. Secara mudahnya, pin kontrol power dapat ditemukan dengan mengurut masukan/input dari rangkaian-rangkaian power_off tersebut. Pada desain TV yang memakai IC KA78R09 atau 090RDA1 pin power dapat ditemukan dengan mengurut dari pin4 IC tersebut karena secara urut pin-pinnya adalah v_input, v_output, gnd dan v_disabled.
Pada desain TV yang power-nya mengontrol smps, dapat diurut dari pengontrol optocoupler. Karena optocoupler bagian dari rangkaian error_amp, maka sangat memungkinkan untuk mengontrol tegangan output dari smps menjadi power_on atau power_off.

6. Kontrol Switch AV
Seperti halnya mencari jalur bus data, jalur kontrol switch AV dapat dengan mudah ditemukan dengan mencari IC atau rangkaian switch AV-nya terlebih dahulu.
Beberapa IC switch (logic) yang sering dijumpai antara lain : LA7016 (pin3), CD4066/MC14066 (pin5, 6, 12, 13), 4051 (pin10, 11, 9), 4052 (pin10, 9) dan 4053 (pin11, 10, 9).
Pada beberapa IC misalnya TDA8361, pin AV switch menggunakan pin16. Sedangkan pada jenis-jenis terbaru, switch AV sudah masuk kedalam IC chroma/jungle dan dikontrol oleh program menggunakan bus data. Meski sudah masuk dalam IC jungle/chroma tetapi tidak jarang juga ditemukan desain yang masih menggunakan swith AV eksternal (semuanya tergantung desainernya).

7. Volume, Contrast, Color dan Brightness

8. Pin-pin IC program yang difungsikan sebagai volume, contrast, color dan brightness berjenis DAC (digital to analog converter). Karena berjenis DAC, cara termudah dengan mengetes kaki-kaki IC program sambil menggerakkan/mengeset volume, contrast, color dan brightness menggunakan tombol panel atau remot.
Cara tersebut di atas terlihat sangat bertele-tele, tetapi memang cara tersebut yang termudah. Untuk model-model desain baru, pin-pin kontrol ini sudah jarang atau bahkan tidak dipakai lagi dan sudah tergantikan dengan bus data.

9. VT (Tuning Voltage)
Seperti halnya pin-pin kontrol volume, pin VT juga berjenis DAC. Pin ini dapat diurut dari kaki VT tuner. Sedangkan untuk mengidentifikasi kaki VT tuner ditandai dengan adanya deretan rangkaian filter RC yang terhubung ke kaki tersebut. Sedangkan ujung/masukan filter RC tersebut terhubung dengan kaki kolektor transistor VT dan basis dari transistor tersebut merupakan input sekaligus output VT dari IC program.
Pada tuner jenis baru yang menggunakan bus data (SDA, SCL), tegangan konstan VT (30an volt) langsung dimasukkan ke tuner sekaligus rangkaian-rangkaian filter-filter RC dan transistor VT. Untuk menggeser/mengeset frekuensi tuner secara praktis menggunakan bus data.

10. Audio Mute

Fungsi audio mute selain dapat direalisasikan dengan mengenolkan tegangan volume, dapat juga dengan rangkaian mute eksternal. Umumnya menggunakan transistor yang kaki kolektornya langsung ‘menyadap’ jalur sinyal audio output (yang masuk ke audio amplifier) dan kaki basisnya dikontrol langsung oleh IC program. Cara kerjanya cukup sederhana, jika kaki basis mendapatkan bias, maka transistor akan ‘membumikan’ sinyal audio pada kolektornya.

11. VIF Output (Video)

Proses sinyal IF pada TV analog menghasilkan sinyal video yang masih tercampur dengan sinyal audio. Sebelum sinyal video ini ditampilkan/diproses lebih jauh, sinyal ini harus difilter dulu untuk mengeliminasi sinyal suara yang masih ada di dalam sinyal output VIF tersebut.
Karena filtrasi sinyal audio pada VIF out mutlak diperlukan, maka cara tercepat mengidentifikasi jalur VIF out dengan mencari rangkaian filternya yang terdiri dari CF yang diparalel dengan lilitan (membentuk notch filter). Sering dijumpai menggunakan CF 5.5Mc diparalel dengan lilitan 15uH.

12. SIF Input dan Audio Output

Setelah jalur VIF out teridentifikasi, secara otomatis SIF input juga dapat teridentifikasi. Sebelum sinyal VIF out masuk ke filter/trap, sinyal VIF ini ‘dicabang’ menuju ke SIF input, umumnya melalui CF terlebih dahulu, fungsi CF ini untuk memilih hanya suara saja yang diproses.
Pada sistem MPX/stereo, SIF input dapat mengambil dan memproses langsung dari pin output IF dari tuner. Sedangkan sinyal audio hasil pemrosesan/deteksi dioutputkan dengan melalui deemphasis terlebih dahulu. Fungsi deemphasis adalah memperbaiki nilai S/N pada audio hasil deteksi. Karena kontrol volume umumnya sudah masuk dalam IC chroma/IF/jungle atau tidak jarang juga yang langsung mengontrol IC audio amplifier, maka output audio dari SIF out langsung menuju ke audio amplifier sehingga lebih mudah diurut.
Sedangkan cara paling kuno yang terbukti efektif untuk mencari pin input amplifier audio yaitu dengan memegang pin-pin audio amplifier



Semoga Penjelasan Sistem Protek pada TV ini bermanfaat