Showing posts with label Parabola. Show all posts
Showing posts with label Parabola. Show all posts

01 May 2017

Beberapa Penyebab Parabola Tidak Ada Sinyal


Beberapa penyebab parabola tidak ada sinyal/no signal - Antena parabola merupakan perangkat penerima signal dari satelit. Bentuknya mirip payung namun terbalik. Ada yang berongga seperti jaring namun, ada juga yang tidak berongga. Di tengahnya terdapat komponen yang terhubung dengan receiver yang sering kita sebut LNB. Letak LNB bertumpu pada tiang titik fokus. Karena pada dasar nya LNB berguna untuk menerima signal yang telah dipantulkan oleh dish/payung. Beberapa wilayah di Indonesia menggunakan antena parabola terutama yang jauh dari pemancar stasiun TV dengan sistem VHF dan juga mungkin ingin menonton siaran luar negeri meski bisa melihat dari siaran lokal. Untuk itu, mereka menggunakan parabola untuk dapat melihat siaran chanel luar negeri. 

Jika anda menggunakan parabola maka tidak tetutup kemungkinan terjadi kerusakan yaitu hilangnya sinyal pada chanel satelit. Oleh karena itu saya ingin menuliskan beberapa penyebab kerusakan parabola dengan gejala tidak ada signal. Penyebab parabola tidak ada signal. Kerusakan pada antena parabola disebabkan oleh beberapa permasalahan. Berikut saya tulis bebera penyebab parabola no signal dan cara menanganinya.

1). Recever tidak konek dengan LNB 
Penyebab yang pertama ialah tidak koneknya receiver tidak konek dengan LNB. Hal ini ditandai dengan tidak adanya intensitas sinyal atau hanya tertera 0% .Secara otomatis receiver tidak menerima signal. Jika menemui hal ini sebaiknya pertama periksa konektor pada receiver, apakah terhubung dengan baik?. Kemudian setelah dipastikan konektor dalam keadaan baik maka langkah selanjutnya periksa kabel dari receiver menuju ke parabola. Kebanyakan orang sering salah paham ketika menemui kerusakan intensitas 0%, belum memeriksa kabel namun sudah mentacking dish. Sehingga ini akan sia-sia jika belum melalui dua tahapan konektor dan kabel terlebihdahulu . Jika kabel dan konektor sudah dipastikan baik, maka kita melangkah ke penyebab berikutnya.

2). Dseg/switch mati
Dseg berfungsi sebagai konektor pemersatu pembagi signal dari LNB, jika switc/dseg ini bermasalah biasanya intensitas signal ada namun kadang hilang alias 0%. Namun kadang kerusakan swich, juga ditandai dengan adanya salah satu satelit tidak dapat terdeteksi, tapi ada salah satu satelit yang terdeteksi. Ini berarti salah satu chanel LNB ada yang tidak berfungsi. Untuk mengatasi atau mengetahui kerusakan dseg, coba ganti dseg terlebih dahulu kemudian ditraking. Jika hasilnya semua satelit dapat signal maka kemungkinan memang dseg nya yang rusak. Namun apabila tetap tidak ada perubahan berarti kerusakan terjadi pada salah satu LNB mati.

3). LNB mati
Gejalanya ditandai dengan adanya salah satu satelit yang tidak bisa menampilkan sinyal, lebih parahnya lagi, kerusakan pada LNB bisa menyebabkan receiver mati total. Jika anda menemui kerusakan seperti itu, lepaskan konektor yang terhubung dengan LNB. Jika receiver menyala berarti short pada perangkat yang menuju LNB, terutama LNB itu sendiri. Untuk mengatasi hal ini maka gantilah LNB dan dseg. Namun sebelum mengganti komponen LNB dan dseg, coba periksa kabel konektor antara dseg dan swit bagi yang menggunakan output dseg. Bagi yang menggunakan 22k yang tertanam di LNB maka periksa konektor antar LNB. Konektor dirasa aman maka silahkan ganti komponen LNB dan dseg ,pemasangan usahakan seperti semula agar settingan baut fokus tetap sama ketika traking.

4). Receiver rusak
Kerusakan receiver ditandai dengan tidak adanya signal sedikitpun atau juga bisa menerima signal namun hanya satu polaritas saja, misalnya hanya menerima polaritas vertikal saja sedangkan polaritas horizontal tidak dapat ditampilkan. Untuk memastikan kerusakan jenis ini maka Bisa dengan mengganti receiver dengan receive lain.


5). Kesalahan saat memogram
Kesalahan memogram receiver juga bisa menjadi penyebab tidak adanya signal parabola. Ini terjadi karena tidak pahamnya pengguna receiver mengenai pemograman. Mereka mencoba membenahi namun berakibat kesalahan yang tidak disadari sehingga mereka bingung dengan apa yang terjadi. Jika ini yang terjadi maka yang perlu dilakukan ialah memogram ke standar pabrik. Sehingga settingan receiver kembali seperti saat baru digunakan.

6). Terjadi perubahan frekuensi
Gajalanya ditandai dengan tidak taampilnya salah satu chanel saja. Ini dapat diatasi dengan dua cara yaitu dengan mengscan ulang pada satelit yang menampilkan chanel tersebut dan mengganti frekuensi yang terbaru dengan cara memasukan frekuensi yang hilang sinyal di menu edit.


Penyebab tidak adanya signal yang diterima oleh receiver ternyata memang gampang-gampang susah. Gampang jika peletakan parabola dipasang pada area yang mudah di jangkau. Susahnya jika antena di pasang pada Medan yang sulit. Untuk kerusakannya sendiri sebenarnya sangat mudah untuk dipahami. Itulah sebabnya saya bilang servis parabola itu gampang-gampang susah. 

Semoga permasalahan parabola anda dapat teratasi dengan membaca tulisan saya ini. Mohon maaf jika bahasa yang saya gunakan tidak baik. Demikian dan terimakasih.

26 April 2017

Frekuensi terbaru Indosiar SCTV MPG2


Berkenaan dengan pergantian frekwensi pada channel Indosiar dan SCTV, banyak yang bertanya bingung cara memogramnya. Entah apa yang membuat kedua stasiun TV tersebut mengganti frekuensi satelit mereka di mpg2 dan mpg4. Tapi yang jelas mereka sudah memberitahukan perubahan ini di layar TV, sebelum mengaktifkan frekuensi baru per tanggal 20 april 2017.

Beberapa tahun belakangan SCTV dan Indosiar sudah beberapa kali berganti frekwensi di banding TV yang lainya. Mungkin sebagian orang bingung mengapa kok bisa begitu?. sama saya juga bingung, kenapa kok bisa begitu."hehehe". Yang tahu hanyalah pihak stasiun TV. Tidak ada keterangan resmi dari stasiun mengenai alasan sering berganti frekuensi.

Tahun lalu signal kedua stasiun TV tersebut sangat sulit ditracking, bahkan parabola berukuran 6 fet tidak dapat menampilkan gambar sedikitpun, sehingga menimbulkan keresahan pada user parabola yang memiliki parabola 6 fet. Para teknisi juga tidak berbuat apa-apa kecuali ganti payung.

Kembali ke topik permasalahan pergantian frekuensi SCTV dan Indosiar pertanggal 20 April 2017. Bagi yang masih menggunakan DVB MPG2 Frekuensi kedua stasiun TV tersebut menggunakan frekuensi yang sama  symbol rate 7000 dan  tran freq 3835 . Yang membedakan kedua stasiun tersebut hanya terletak pada video pid, audio pid dan pcr pid. Untuk polaritas masih di Horizontal.

Berikut yang perlu diubah hanyalah trans freq dan symbol rate jadi yang lainya diabaikan saja. Caranya:
1. Pilih channel SCTV
3. Klik tombol edit pada remot
4. maka akan muncul menu edit di layar.
5. Kemudian ganti trans freq dengan 03835 dan symbol rate dengan 07000.
6. Kemudian klik ok.

Jika anda menggunakan recever matrix, biasanya mengedit SCTV maka indosiar akan mengikuti, begitu pula sebaliknya.

Sett ini hanya berlaku pada receiver mpg2.

Bagi yang menggunakan receiver mpg 4 frekuensinya berbeda dengan mpg 2. jika ingin memogram silahkan scan ulang saja. Atau masukkan frekuensi ke receiver berikut; 

SCTV; 4132/h/12249, PID :VIDEO;1001/AUDIO;,1002/PCR;,1001
Indosiar: 4132/H/12249, PID: VIDEO;2001/AUDIO;2002/PCR;2001.

Demikian frekuensi indosiar dan SCTV. Yang terbaru pertanggal 20 april 2017.Slamat menonton!