Mengenali parameter diode recovery time - Bagi
calon teknisi yang lagi belajar dan belum berpengalaman, umumnya mereka
mengenali hanya 2 macam parameter sebuah diode, yaitu :
- Tegangan kerja maksimum (saat mendapat tegangan bias mundur – atau saat tidak menghantar – atau saat “off”)
- Arus kerja maksimum (saat mendapat tegangan bias maju – atau saat menghantar – atau saat “on”)
Pengalaman
serupa juga kami alami beberapa puluh tahun yang lalu ketika SMPS baru
kali pertama diperkenalkan pada pesawat televisi. Ketika ada diode
tegangan B+ yang rusak. Dan kemudian kami ganti dengan diode dari
luaran (maksud kami dari diode yang dijual ditoko, bukan dari service
resmi) ternyata diode panas dan sebentar saja rusak. Kami berpikir bahwa
diode pengganti tegangan atau arusnya kurang besar. Kemudian setelah
diganti dengan yang lebih besar, ternyata hasilnya tetap sama saja
rusak. Achirnya kami order diode dengan nomor part yang sama, dan ketika
part datang dan dipasang hasilnya langsung beres.
Lalu mengapa diode yang dibeli dipasaran tersebut panas dan rusak?
Sebenarnya
masih banyak lagi parameter lain yang dimiliki sebuah diode. Salah
satunya lagi yang perlu dipahami eleh teknisi adalah yang dinamakan
“diode recovery time”.
Diode
umum yang digunakan untuk penyearah pada sirkit power suply 50Hz, saat
mendapat tegangan bias maju diode akan menghantar (“on”). Kemudian jika
tegangan bias berubah terbalik maka diode berubah menjadi tidak
menghantar (“off”). Jika diode tersebut kemudian dipasang pada tegangan
ac dengan frekwensi tinggi. Maka saat diberi tegangan bias maju diode
akan menghantar (“on”) seperti biasa. Tetapi saat tegangan bias berubah
terbalik, ternyata diode tidak langsung mampu berubah menjadi “off”
secara cepat. Ada kelambatan waktu sebentar untuk “off” sehingga ketika
tegangan bias berbalik “off” masih ada sedikit arus bocor balik. Jika
frekwensi ac makin diperbesar ternyata arus bocor balik makin besar
pula. Arus balik bocor inilah yang menyebabkan diode menjadi panas.
Diode
recovery time adalah merupakan parameter sebuah diode yang menunjukkan”
waktu” yang diperlukan untuk berubah dari posisi “on” ke posisi “off”.
Makin kecil nilai recovery time makin bagus digunakan pada frekwensi
tinggi.
Berdasarkan parameter diode recovery time, maka jenis diode digolongkan menjadi :
- Diode umum, untuk penyearah tegangan AC
- Diode Fast Recovery, digunakan pada sirkit flyback dan SMPS dengan frekwensi sekitar 35 Khz
- Diode Super Fast recovery, digunakan pada sirkit SMPS dengan frekwensi sekitar 70 hingga 80 Khz.
Tips mencari persamaan diode
Kalau
kita tidak bisa mendapatkan diode dengan nomor part yang sama, maka
kami biasanya akan ganti dengan nomor part lain. Diode akan kami ganti
dengan diode yang digunakan pada lokasi yang sama. Misalnya diode B+
pada televisi model-A rusak, maka akan kami ganti dengan diode B+ yang
digunakan oleh televisi B atau C.
Sumber : http://marsonotv.blogspot.com/2010/06/memahami-parameter-diode-recovery-time.html
Tips-Tips kerusakan pada TV AKARI dan solusinya
001 Cara buka Service Menu
Service Menu.1 yang menggunakan LA76810-PTS302, PTC1202-01, TA8690
- Tekan MENU pada TV dan SLEEP pada remote
- Tekan SLEEP 3x untuk menyimpan data dan keluar dari menu
Service Menu.2 - CLARA
- Tekan DISPLAY dan MENU secara bergantian dengan cepat.
- Tekan SLEEP 2x
- Ganti SET UP SELECT 0 --> 1 pada Menu 2 untuk masuk ke menu lainnya.
- Tekan Q.view untuk keluar.
Service Menu.4 – Mengguanakan IC M61256
- Tekan MENU pada TV dan SLEEP pada remote
- Jika pakai TUNER Samsung TECC2949PG40 Nilai TUNER SEL 0
- Jika pakai Tuner LG TAEW G002D Nilai TUNER SEL 1
- Tekan SLEEP untuk keluar.
Service Menu.5, - 29M77A
- Tekan
CALL dan MENU secara bergantian dengan cepat. Cara ini agak susah, oleh
karena itu ulang coba beberapa kali kalu belum berhasil
- Tekan ENTER untuk menyimpan data.
- Tekan TV/AV untuk keluar.
Service Menu.6 – 29M99SN
- Tekan
CALL dan MENU secara bergantian dengan cepat. Cara ini agak susah, oleh
karena itu ulang coba beberapa kali kalau belum berhasil
- Tekan CALL dan MENU secara bergantian hingga muncul tulisan “BUS OPEN” untuk menyimpan data
- Tekan CALL dan MENU untuk keluar
002 Tidak ada suara walaupun vol maksimum (IC TA8690).
OSD
display kontrol volume normal, tetapi suara tidak ada. Diperiksa bagian
suara penguat audio. Kalau di cek Auto-search ternyata tidak fungsi.
Problem
disebabkan mikrokontrol “muting” karena tidak terima pulsa ID dari
TA8690. Periksa jalur pulsa tegangan ID dari TA8690 pin-21 ke
mikrokontrol pin-6 (ID input). Paling sering disebabkan transistor Q06
rusak.
003 Transistor Power Rergulator rusak pada TV yang meggunakan SMPS All Transistor, jika diganti rusak lagi,
Disebabkan
karena umpan-balik dari tegangan B+ lewat photo coupler ke rangkaian
regulator ada yang problem. Umumnya disebabkan karena resistor 47k
nilainya molor.
004
Gambar ada gangguan beberapa garis-garis horisontal dibagian tengah
layar. Kadang disertai sura humming (power suply all transistor)
Disebabkan kapasitor elko besar tegangan 300V kering.
005 Pesawat kadang mati sendiri pada pesawat yang menggunakan SMPS All Transistor. Kalau di power mau menyala lagi.
Pesawat
model ini sebenarnya tidak diperlengkapi dengan sirkit protek. Pesawat
“off’ sendiri karena lama-kelamaan tegangan 5v untuk mikrokontrol drops
pelan-pelan. Disebabkan karena photocoupler mau rusak.
006
Suara desis pada model yang menggunakan LA76810. Ketika diperiksa
sistim suara berubah ke 4.5. Dicoba kembalikan ke 5.5 selalu kembali ke
4.5.
Disebabkan data korup pada EEPROM. Dapat diperbaiki dengan langkah-langkah sebagai berikut :
- Buka servis menu.
- Pilih menu nomor 11.
- Ubah OPT-COLOR-SYSTEM dari “1” “2”
- Ubah OPT-SIF-System dari “0” “1”
- Keluar dari servis menu.
- Masuk ke main menu dengan menekan-nekan tombol MENU.
- Pilih menu SYSTEM
- Ubah “M/N” menjadi “B/G”
- Keluar dari main menu
- Masuk lagi ke servis menu lagi.
- Pilih menu nomor 11 seperti item (1)
- Ubah OPT_COLOR-SYSTEM menjadi “1” seperti semula.
- Ubah OPT_SIF-SYSTEM menjadi “0” seperti semula
- Keluar dari servis menu dengan menekan SLEEP 2x
- Lakukan Auto search ulang
007 Muncul tulisan “HUBUNGI INTEL-AKARI”
Disebabkan karena data korup atau kerusakan EEPROM. Ganti dengan EEPROM yang sudah di-preprogram dari perwakilan service.
008 Muncul gambar gembok pada model seri CL (Clara). Front panel dan remote tidak bisa difungsikan.
Coba tekan dan tahan tombol DISPLY beberapa detik hingga gambar gembok hilang. Kemudian matikan TV
Kalau tetap tidak bisa ganti IC EEPROM dengan yang sudah di-preprogram dari perwakilan service.
009 Volume satu strip suara langsung keras (LA76810)
- Buka service menu.
- Masuk ke MENU-8, untuk masuk menu-8 maka SETUP SELECT pada MENU-2 nilai harus dirubah dulu dari 0 menjadi 1.
- Problem disebabkan item STEREO OPT yang seharusnya mempunyai nilai 0 berubah menjadi 1, kembalikan ke 0.
- Jangan lupa untuk mengembalikan SETUP SELECT ke nilai semula.
- Tekan tombol Q.VIEW untuk keluar dari factory setting.
010 Raster gelap (TA8690)
Pin-54 tidak ada tegangan (normal sekitar 3 ~ 4v)
011 Chanel geser sehingga gambar lama-lama hilang (LA76810)
Ganti coil video detektor
Macam-macam sebab Kerusakan TV mati protek & LED kedip-kedip - 001 Bagaimana yang dimaksud mati protek atau rusak protek. Pesawat
televisi yang diperlengkapi dengan sirkit protektor, maka ada beberapa
kemungkinan yang dapat terjadi jika terjadi problem pada salah satu
sirkitnya.
- Protek
bagian horisontal - Ketika pesawat dihidupkan bagian horisontal akan
hidup sebentar, tetapi kemudian mati lagi. Pada saat mati jika diukur
pada horisontal driver menunjukkan bahwa tidak ada sinyal drive. Jika
colokan listrik dicabut kemudian dicoba diulang dihidupkan lagi maka
kejadian serupa akan terulang lagi. Tetapi jika jika basis transistor
HOT coba diopen atau transistor HOT dilepas ternyata sinyal drive dapat
hidup terus.
- Protek
bagian mikrokontrol - Jika diperiksa tegangan mikrokontrol pada pin
kontrol power on-off, ketika pesawat dihidupkan kontrol power mau "on"
sebentar kemudian kembali "off". Jika colokan listrik dicabut power mau
"on" lagi tetapi sebentar kemudian tetap kembali "off". Pada model-model
tertentu kadang pada saat pesawat mati ditandai dengan nyala led
indikator yang kedip-kedip
- Protek
tabung gambar - Pesawat dapat dihidupkan tetapi raster gelap. Dicoba
tegangan screen dinaikkan raster dapat nyala normal atau nyala 1 garis
horisontal.
- Protek
bagian power suply - Pesawat jika dihidupkan tegangan B+ dari power
suply ada sebentar tetapi kemudian hilang atau drops. Atau tegangan
power suply ada tetapi sedikit drops dan tegangan goyang-goyang, yang
disebabkan karena power suply hidup-mati berulang terus menerus.
Ada
model televisi yang tidak menggunakan sistim protektor sama sekali, ada
yang menggunakan hanya satu sistim protektor, tetapi ada pula yang
menggunakan beberapa sistim protektor sekaligus. Sistim protektor
sengaja dibuat dengan tujuan tertentu. Melacak kerusakan yang
menyebabkan protek kadang menyulitkan, karena pesawat selalu mati
sendiri sebelum kita dapat melakukan pengukuran-pengukuran. Dengan
mengenal berbagai macam sistim protektor dan memahami cara kerjanya maka
akan sangat membantu mengatasi kesulitan-kesulitan ini.
Macam-macam sistim protektor pesawat televisi :
- Protektor x-ray
- Protektor vertikal
- Protektor B+ over current (OCP)
- Protektor B+ over voltage (OVP)
- Protektor ABL
- Protektor tegangan suply (jika short atau putus)
- Protektor white balance
- Protektor sirkit power suply (SMPS)
002 Protektor x-ray (sinar-x)
Merupakan
sistim protektor yang diterapkan paling awal dalam teknik televisi,
oleh karena itu paling banyak dijumpai pada pesawat model-model lama.
Jika tegangan tinggi anode tabung gambar dari tranfo flyback melebihi
batas yang diperbolehkan, tabung gambar dapat menghasilkan sinar-x dari
bagian anode dan shadowmask yang dibombardir oleh elektron-elektron
kecepatan tinggi. Untuk menghindari problem ini maka dipasang sikit
protektor x-ray, dimana secara otomatis "bagian horisontal akan
dimatikan" jika tegangan tinggi dari flyback over.
002.1 Cara kerja protektor x-ray :
- Tegangan
tinggi flyback disampel (umumnya diambil dari pin-heater), disearahkan
dan diturunkan menggunakan pembagi (devider) yang menggunakan
resistor-resistor jenis presisi tinggi. Tegangan sampel inilah yang
digunakan untuk mengetahui apakah tegangan flyback kondisinya normal
atau over.
- Sebuah
"diode zener" sebagai sensor dihubungkan ke tegangan sampel ini. Pada
kondisi normal besarnya tegangan sampel adalah dibawah nilai tegangan
zener sehingga diode pada kondisi "off" atau tidak tembus.
- Seumpama
ada kejadian tiba-tiba tegangan flyback naik - maka tegangan sampel
akan naik melebihi nilai tegangan diode, yang menyebabkan diode "on"
atau tegangan menembus diode, yang akan memicu protek aktip bekerja.
002.2 Ada beberapa macam cara sirkit protektor x-ray mematikan pesawat.
- Protektor
mematikan bagian horisontal dengan cara men-short-kan tegangan H.Vcc ke
ground. Sebuah transistor kolektornya dipasang pada jalur H.Vcc dan
emitornya disambung ke ground. Pada kondisi normal basis transistor ini
tegangannya adalah nol. Jika tegangan flyback naik dan diode zener
tembus, maka basis akan mendapat tegangan positip (0.5V) dari diode
zener. Kolektor-emitor transistor akan short sehingga osilator
horisontal kehilangan tegangan suply H.Vcc. Contoh adalah model JVC yang
menggunakan ic M52016SP.
- Protektor
mematikan bagian horisontal dengan cara men-short-kan ke ground
tegangan basis transistor hor-drive, sehingga bagian horisontal mati
tidak kerja. Sebuah transistor sebagai protektor kolektornya dipasang
pada jalur basis transistor hor-drive dan emitornya disambung ke ground.
- Perkembangan
selanjutnya adalah diproduksinya jenis IC jungel yang mempunyai
pin-input untuk x-ray protektor. Pada kondisi normal pin x-ray
tegangannya adalah nol. Jika tegangan flyback over maka pin-input X-ray
akan mendapat tegangan positip yang akan menyebabkan osilator horisontal
tidak kerja (walaupun tegangan H.Vcc mungkin masih ada). IC jungel yang
mempunyai fasilitas koreksi EW protektor diinputkan lewat pin-EHT yang
berfungsi sebagai kontrol EW sekaligus sebagai input protektor x-ray.
- Berapa
model pesawat ada yang menghubungkan protektor x-ray ke bagian
mikrokontrol. Jika x-ray aktip bekerja maka mikrokontrol akan membuat
pesawat mati melalui kontrol "power off"
- Catatan
: Banyak model-model yang tidak lagi memasang sirkit protektor x-ray,
hal ini disebabkan karena saat ini sudah dapat diproduksi jenis tabung
gambar yang hanya sedikit sekali mengeluarkan sinar-X jika tegangan
anode melebihi batas.
002.3 Data beberapa contoh lokasi pin x-ray input IC jungel
AN5160 (pin-3), AN5192 (pin-55), AN5195 (pin-55), AN560x (pin-20),
CXA1213 (pin-22), CXA2060 (pin-18), CXA2130 (pin-18), CXA1870 (pin-30),
M51407 (pin-15), M52770 (pin-36)
TA1282 (pin-29), TA7689 (pin-30), TA8690 (pin-20), TA865x (pin-52), TA8719 (pin-52), TA8725 (pin-30)
TDA83xx (pin-50), TDA88xx (pin-50), TDA93xx (pin-36)
002.4 Problem-problem yang dapat memicu protektor x-ray aktip bekerja :
- Kerusakan bagian power suply yang menyebabkan tegangan B+ over atau salah adjustmen
- Kapasitor resonan pada kolektor transistor HOT nilai menurun atau solderan lepas
- Tranfo flyback pengganti yang dipasang tidak cocok.
- Kerusakan salah satu part pada sirkit sensor protektor x-ray sendiri
003 Protektor over current B+ (OCP)
Pesawat televisi tidak mempunyai protektor B+ OCP, maka dapat tejadi hal-hal sebagai berikut.
- Jika flyback rusak menyebabkan flyback terbakar dan mengeluarkan asap.
- Def yoke rusak dapat terbakar dan mengeluarkan asap
- Jika ada kerusakan flyback atau def yoke dapat menyebabkan transistor HOT rusak.
Protektor
B+ OCP dapat dihubungkan kebagian mikrokontrol dan akan memicu
mikrokontrol "power off" jika arus B+ ke flyback melebihi batas. Tetapi
ada pula yang dihubungkan ke protektor horisontal untuk mematikan
osilator. Sensor protektor B+ OCP berupa sebuah "sebuah power resistor
dan sebuah transistor" yang dipasang seri pada jalur suply B+ ke flybak.
Jika arus yang melalui resistor ini melebihi batas akan menyebabkan
adanya "tegangan drops" pada kedua ujung kaki resistor ini dan
menyebabkan transistor "on" yang memicu adanya tegangan pada pin x-ray
mikrokontrol.
003.1 Problem-problem yang dapat memicu protektor B+ OCP :
- Kerusakan Flyback
- Kerusakan Def Yoke
- Britness gambar over
- Kerusakan bagian ABL
- Kerusakan tabung gambar
- Kerusakan pada sirkit video RGB
- Tidak ada tegangan 180v
- Ada
kerusakan pada salah satu sirkit yang mengambil suply dari flyback
sehingga beban flyback over, misalnya IC vertikal-out short.
- Kerusakan pada sirkit protektor sendiri.
004 Protektor-vertikal (istilah lain CRT protektor atau Vertikal Guard atau Neck protektor)
Jika
bagian defleksi vertikal tidak bekerja, maka raster akan nyala satu
garis horisontal. Hal ini dapat menyebabkan lapisan phospor tabung
gambar rusak terbakar jika pesawat dibiarkan tetap hidup dalam jangka
lama.
Ada beberapa macam sistim hubungan protektor-vertikal :
- Protektor disambungkan bersama protektor x-ray ke bagian horisontal yang akan memicu osilator horisontal tidak bekerja
- Protektor
disambungkan kebagian mikrokontrol yang akan memicu untuk "power off"
sehingga pesawat akan mati secara otomatis atau pesawat tetap hidup
tetapi raster menjadi gelap (level britnes diturunkan).
004.1 Cara kerja sistim protektor-vertikal yang dapat dijumpai ada beberapa macam :
- Menggunakan
sampling pulsa-pulsa dari IC vertikal-out yang dihubungkan ke
mikrokontrol. Jika mikrokontrol tidak menerima pulsa-pulsa ini maka
protektor akan bekerja.
- Menggunakan
sampling dari tegangan suply Vcc IC-vertikal yang dihubungkan ke IC
mikrokontrol menggunakan sebuah diode. Pada kondidi normal ada tegangan
pada pin-protek IC mikrokontrol. Jika tegangan suply Vcc short atau
putus maka tegangan pada pin-protek mikrokontrol akan ikut short ke
ground lewat diode dan memicu protek untuk aktip bekerja
- Menggunakan
sampling arus suply IC vertikal-out yang akan aktip bekerja jika arus
suply melebihi batas. Sebagai sensor protektor disini dipasang seri
sebuah resistor dan sebuah transistor pada jalur suply dimana cara
kerjanya mirip dengan OCP.
004.2 Problem atau kemungkinan yang dapat menyebabkan protektor-vertikal aktip bekerja :
- IC vertikal-out short (rusak)
- Tidak ada tegangan suply ke IC vertikal-out.
- Jalur pulsa dari IC vertikal-out ke mikrokontrol putus atau ada part yang rusak
- Bagian defeleksi vertikal tidak bekerja (kerusakan pada IC jungel)
005 Protektor tegangan suply (regulator).
Jika
ada salah satu tegangan rendah tidak mengeluarkan tegangan atau short,
maka menyebabkan protektor ini akan aktip bekerja. Tidak semua regulator
dipasang protektor. Regulator yang diberi sensor-protektor setiap model
tidaklah tentu, misalnya pada tegangan 5V, tegangan 8V, tegangan 12V,
tegangan tuner, tegangan penguat audio. Dengan sebuah diode
tegangan-tegangan ini dihubungkan ke pin-protek IC mikrokontrol. Pada
keadaan normal pin-protek ada tegangan. Jika salah satu regulator rusak
tidak mengeluarkan tegangan karena shot atau putus maka tegangan pada
pin-protek akan ikut berubah menjadi "nol" dan akan memicu mikrokontrol
akan mematikan pesawat "power off"
005.1
Melacak kerusakan bagian regulator yang menyebabkan protektor aktip
kadang sedkit sulit dilakukan karena pesawat selalu mati sendiri
sehingga kita tidak sempat melakukan pengukuran-pengukuran.
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk melacak kerusakan.
- Ukur
tegangan Vcc pada setiap pin-output regulator dengan cara cabut-pasang
colokan listrik. Jika ada tegangan kemudian hialng, berarti regulator
bagian tersebut tidak masalah.
- Lepas hubungan diode-diode pada pin-protek (hal ini perlu skematik diagram)
- Mengunci
agar pin-protek selalu dalam kondisi ada tegangan dengan cara melepas
hubungan pin-protek ke bagian lain. Cara ini biasanya akan meyebabkan
akan ada salah satu part yang terbakar (misalnya IC regulator) jika
pesawat dapat menyala.
- Lacak menggunakan ohm meter untuk mencari bagian regulator yang outputnya short.
005.2 Problem-problem yang menyebabkan protektor tegangan aktip bekerja :
- Ada salah satu sirkit regulator bagian outputnya short
- Ada salah satu IC regulator yang rusak (pin-out tidak mengeluarkan tegangan atau short)
- Ada
salah satu IC regulator yang bagian pin-input tidak mendapat tegangan
masukan, misalnya disebabkan karena ada resistor atau diode dari tranfo
SMPS putus.
006 Protektor ABL
Jika britnes gambar terlalu tinggi dan pesawat dibiarkan terus menerus dalam kondisi seperti ini, maka dapat mengakibatkan :
- Tranfo flyback kerjanya berat, sehingga beresiko cepat rusak
- Umur pemakaian tabung gambar menjadi lebih pendek
- Protektor-ABL
digunakan untuk mencegah kedua masalah diatas. Protektor mengambil
sampel dari tegangan ABL dan diinputkan ke pin x-ray IC jungel atau ada
juga yang diinputkan ke IC mikrokontrol.
006.1 Problem-problem yang dapat memicu protektor-ABL
- Level britnes over.
- Kerusakan pada bagian prosesor sinyal video RGB
- Tidak ada tegangan 180v untuk transistor video drive
- Adjustmen tegangan screen over
- Kerusakan tabung gambar (misalnya katode short dengan heater)
007 Protektor-software
Pada
saat pesawat dihidupkan pertama kali, mikrokontrol membaca data-data
dari IC memori. Kehilangan atau kerusakan data pada IC memori dapat
menyebabkan macam-macam problem atau pesawat tidak mau dihidupkan. Pada
pesawat model-model baru yang sudah menggunakan komunikasi I2CBus
(komunikasi lewat SCL-SDA) dipasang protektor-software yang akan membuat
mikrokontrol selalu kembali "power off" jika dihidupkan. Beberapa model
ada yang kemudian ditandai dengan "lampu led" yang kedip-kedip
(kode-blingking).
007.1 Problem-problem yang dapat memicu protektor-software :
- IC memori rusak atau isi datanya rusak
- Jalur komunikasi SDA-SCL ada yang putus atau short
- Tuner yang dipasang tidak cocok.
- Ada komponen atau blok pcb modul yang belum terpasang.
008 Protektor pada SMPS (power suply)
Sebagai
contoh SMPS paling sederhana yang masih menggunakan 3 buah transistor
(C3807, A1015 dan transistor power) problem klasik yang sering terjadi
adalah :
- Problem
pada sirkit umpan balik dapat menyebabkan tegangan keluaran B+ over
sehingga dapat membahayakan pesawat secara keseluruhan. Misalnya elkonya
meletus, pcb gosong terbakar karena over heated, transistor horisontal
short.
- Problem
pada sirkit umpan dapat menyebabkan transistor power regulator rusak
karena transistor over current (misal disebabkan resistor 47k pada
sirkit transistor error detektor pada bagian sekunder nilainya molor).
- Jika
tegangan ac input drops dapat menyebabkan transistor power regulator
rusak, karena transistor over current Jika bagian sekunder ada yang
short dapat menyebabkan transistor power regulator rusak over current.
Protektor
SMPS dirancang untuk membuat agar SMPS "handal tidak mudah rusak" jika
ada hal-hal yang tidak beres seperti tersebut diatas. Sirkit SMPS yang
menggunakan IC umumnya sudah didesain dengan sistim protektor, yaitu
antara lain :
- Over voltage protektor (OVP)
- Over current protektor (OCP)
- Over load protektor
- Short sirkit protektor
- Over temperatur protektor
008.1
Sirkit SMPS yang menggunakan 3 buah transistor ada yang sudah diberi
protektor "sederhana" untuk mencegah kerusakan transistor power jika
sirkit umpan balik ada yang problem. Protektor berupa tambahan sebuah
zener diode (umumnya 7.5V) yang diseri dengan sebuah diode biasa pada
bagian primer. Kerusakan zener dapat menyebabkan :
- Tegangan B+ drops
- Raster mengecil jika tegangan screen dinaikkan
- Gambar kembang kempis jika level kontras berubah-ubah
008.2
SMPS yang menggunakan IC driver + FET atau hibrid IC (IC driver + FET
dalam satu kemasan) sirkit protektor sudah terintregrasi didalam IC.
Komponen luar yang mempunyai hubungan dengan bagian protektor hanyalah
"sebuah resistor power jenis wirewound" yang biasanya mempunyai nilai
kurang dari satu ohm sebagai "sensor over current" untuk mencegah
kerusakan power regulatornya.
- Jika nilai resistor ini berubah menjadi besar maka dapat memicu SMPS protek walaupun kondisinya normal-normal saja
- Sebaliknya
jika nilai resistor ini diganti dengan nilai yang lebih kecil, akan
menyebabkan sistim protektor tidak dapat bekerja dengan semestinya
- SMPS
biasanya bekerja "auto start", artinya jika protektor aktip bekerja
maka setelah mati akan hidup sendiri lagi. Oleh karena itu SMPS yang
problem protek biasanya tegangannya kalau diukur akan goyang-goyang, hal
ini disebabkan karena SMPS tersebut dalam kondisi "hidup-mati" sendiri
terus menerus.
009 Protektor White-balance SONY
Sepengetahuan
kami protektor white-balance hanya dimiliki oleh merk Sony, dimana
tabung gambar akan dibuat gelap jika ada masalah dengan white-balance.
Sensor protektor mengambil sampel dari arus IK (AKB) dari ketiga katode
RGB.
009.1 Problem yang dapat menyebabkan protektor white balance antara lain adalah :
- Tabung gambar problem (misal salah satu warna lemah)
- Adjustmen G2
- Probelm sirkit RGB amplifier
- Problem pada sirkit IK (AKB)
009.2 Ada 3 macam proteksi yang membuat raster gelap pada pesawat merk Sony, yaitu
- Protektor vertikal (problem vertikal)
- Protektor softwarte (problem komunikasi data SDA/SCL)
- Protektor white-balance
010 Data contoh lokasi pin protek-input IC mikrokontrol
Polytron chroma TDA8842 (pin-2) protektor vertikal
Polytron HBT 00-02G (pin-42) protektor vertikal
Polytron HBM 00-XX (pin-16) protektor vertikal
Polytron STV2238 (pin-61)
Polytron Onechip STV9302 (pin-62) protektor vertikal
LG M37272 (pin-8)
LG CXP86xx (pin-41)
LG LA76938 (pin-23)
SHARP TDA9381 (pin-8) protektor power suply vertikal dll
SHARP IX245 (pin-63)
SHARP IXC3368 (pin-8)
SHARP IXC080 (pin-63) protektor power suply, (pin-65) protector vertikal, (pin-64) protektor SMPS
SHARP IXC725 (pin-7) protektor power suply, (pin-8) protektor vertikal
SAMSUNG SDA555x (pin-36) protektor vertikal
SAMSUNG TDA12120H (pin-8) protektor vertikal, (pin-43) protektor x-ray
JVC TDA9365 (pin-5)
JVC (pin-13) protektor vertikal, (pin-32) x-ray
JVC MN1873287 (pin-22) protektor audio power suply
JVC M37212M8 (pin-33) protektor regulator 5v, 9v, 11v (pin-48) protektor x-ray
Toshiba OEC7062 (pin-9) protektor B+OVP dan x-ray (heater)
Toshiba OEC7063 (pin-29) protektor B+ OCP dan x-ray (heater)
Toshiba OEC 7074 (pin-8) protektor B+ OCP dan x-ray (heater)
Toshiba OEC 7091 (pin-74) protektor B+ OCP dan x-ray (heater)
TMPA8807CMNG (pin-62) protektor vertikal
Sumber : http://marsonotv.blogspot.com/2010/06/kerusakan-mati-protek.html
Gejala-gejala yang timbul pada tv jika kerusakan yang terjadi pada IC LA76810A rusak
001 Horisontal tidak stabil.
Gambar kadang geser secara horisontal kekiri atau gambar roboh roboh
- Resistor
pada pin-29 VCO reference nilai 4K7 ohm walaupun diperiksa dengan ohm
meter nampaknya masih bagus, tetapi perlu diganti. Resistor harus
menggunakan jenis yang mempunyai toleransi dan koefisien suhu yang bagus
- Kerusakan x-tal warna (kadang disertai warna hilang).
002 Kontras gambar lemah dan tidak dapat diadjust
Pin ABL tegangan drops (normal sekitar 3v). Kerusakan pada salah satu part pada sirkit ABL.
003 Bagian horisontal tidak kerja
- Baca Kerusakan bagianhorisontal
- Tidak ada tegangan 5v pada pin-25 (Hvcc)
004 Vertikal tidak penuh
- Baca kerusakan bagian vertikal
- Tegangan suply drops pada pin-43
- Kerusakan IC memori
005 Gambar geser kekiri (ada blok hitam pada sebelah kanan raster)
Tidak ada pulsa FBP dari flyback ke pin-28, karena jalur putus atau ada kerusakan part.
006 Suara kemresek
Kerusakan part atau soldering pada pin-52-53-54
007 Raster gelap dan OSD tidak muncul
- Tidak ada tegangan Vcc pada pin-18
- Dapat disebabkan problem pada mikrokontrol atau memori
008 AV in tidak kerja
LA76810 rusak
009 Tidak ada gambar siaran TV
LA76810 rusak
010 Chanel lama-lama geser atau gamar hilang
Ganti coil video detektor.
011 Melacak jalur sinyal suara
Keluar dari pin-52 sebagai sinyal FM 5.5 >>> masuk ke pin-54
(limiter, FM detektor, AV switch, vol kontrol) >>> keluar
dari pin-1 sebagai sinyal audio >>> penguat audio.
012 Tidak terima siaran
- Tidak ada tegangan pada pin-8
- Coil video detektor rusak (salah adjustmen)
- Cek part pada pin-3,4 (AGC)
013 Kesalahan adjusmen faktori seting (service menu) antara lain dapat menyebabkan :
- Muncul gambar cross - seting IC 76810/76818
- Gambar/raster kedip-kedip – seting IC 7610/76818
- Vol satu strip suara langsung besar – seting stereo optional (normal "0")
- Tidak terima siaran – seting tuner type (harus disesuaikan dengan jenis tuner yang digunakan)
014 Auto-search tidak dimemori (tidak nyantol)
Kerusakan mungkin bukan pada LA76810A, tetapi harus dilacak mulai dari IC ini.
- Periksa
pulsa tegangan pada pin-10 AFT-out pada saat proses search berlangsung.
Normal tegangan adalah 4.5v dan tegangan akan goyang-goyang turun
mendekati 1v pada saat terima siaran. Tegangan ini kemudian dihubungkan
ke ic mikrokontrol.
- Periksa
pulsa pada pin-22 H.Sync out pada saat search berlangsung. Normal
tegangan adalah nol. Pada saat terima siaran maka tegangan akan berubah
sesaat menjadi 0.5v. Pulsa ini kemudian dihubungkan ke ic mikrokontrol.
- Mikrokontrol akan mememori hanya jika kedua pulsa tersebut diterima oleh ic memori.
015 Gambar kontras dan color tipis dan hanya beberapa chanel yang dimemori.
Diperika dengan sinyal lewat video-in gambar bagus. Kerusakan mungkin disebabkan :
- Kapasitor pada pin-3 filter-IF AGC short atau bocor.
- Kerusakan mungkin disebabkan dari transistor penguat IF amplifier (penguat sebelum masuk SAW filter)
Sumber : http://marsonotv.blogspot.com/2010/07/tips-kerusakan-pesawat-yang-menggunakan.html