20 July 2012

Memilih Mesin Cuci Yang sesuai Kebutuhan

 
Tips Memilih Mesin Cuci Yang sesuai Kebutuhan
Memilih Mesin Cuci Yang sesuai Kebutuhan - Siapa yang tidak butuh mesin cuci di jaman ini ?? Terutama pada saat pembantu anda pulang kampung, cuci pake tangan kayanya sudah ketinggalan jaman dan yang pasti membuat anda lelah dan makan waktu terlalu lama.

Untuk itu, anda sudah waktunya memiliki mesin cuci.

Tetapi yang seperti apa yang anda butuhkan?


 
Beberapa fitur yang perlu anda pertimbangkan :
Kapasitas (Capacity)

Faktor yang cukup penting anda ketahui seberapa banyak cucian anda setiap hari atau dalam satu kali cuci, mengingat ini akan berpengaruh ke waktu yang cukup lama (lebih dari 1 kali cuci dalam sehari) dan yang pasti adanya pemborosan listrik, air dan sabun cuci.

Ukuran medium untuk mesin cuci, biasanya mempunyai kapasitas 6-7 kg dan ini cukup untuk mencuci seluruh pakaian keluarga anda (termasuk beberapa anak).

Efisiensi air yang digunakan (Water Efficiency)


Pertimbangkan untuk memilih mesin cuci yang efisien dalam penggunaan air karena ini tentu saja mempengaruhi tagihan PAM anda.

Mesin (Machine)

Mengingat bahwa mesin cuci mungkin akan anda gunakan dalam waktu yang sering dan cukup lama, pastikan bahwa anda mendapatkan garansi untuk kerusakan mesin sebelum anda membelinya.

Lama Pencucian (Length of Wash)


Kebanyakan orang yang menggunakan mesin cuci adalah orang yang cukup mempunyai kesibukan (atau mungkin malas). Untuk itu, pastikan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk satu kali cuci karena mungkin anda tidak punya cukup waktu untuk menunggu cucian anda selesai.

Program (fungsi) yang ada

Banyak program otomatis yang ditawarkan oleh sebuah mesin cuci, mulai dari satu kali tekan tombol maka semua kerjaan akan selesai, pencucian sesuai dengan tipe baju yang akan dicuci dan lainnya. Pastikan bahwa program yang anda inginkan ada di dalam mesin cuci tersebut.

Tombol Pengontrol (Controls)

Pastikan bahwa semua pengontrol dapat dioperasikan dan dijangkau dengan mudah. Saat ini, ada 2 macam pengontrol yang disediakan yaitu sistim tombol putar dan digital (berikut dengan layar digital).

Dudukan/ kaki (Base)

Pastikan bahwa bagian bawah/ kaki/ dudukan mesin cuci cukup kuat mengingat kaki-kaki ini akan menyanggah berat mesin dan pakaian serta menahan getaran yang ada.

Selain itu, pastikan bahwa kaki-kaki tersebut dalam keadaan sama tingginya karena ketidaksamaan tinggi (miring) dapat mempengaruhi kinerja mesin cuci. Lebih baik lagi apabila kaki-kaki tersebut dapat diatur ketinggiannya.

(Sumber : http://www.otakku.com) - Memilih Mesin Cuci Yang sesuai Kebutuhan

Tips Memilih DVD Player Sebelum Membeli

 
Tips Memilih DVD Player
Tips Memilih DVD Player - Kadang sulit menentukan model mana yang terbaik saat anda dihadapkan dalam berbagai pilihan merek dan produk DVD Player dengan makin banyaknya manfaat dan fasilitas yang ditawarkan tiap produk. Ada baiknya anda membaca dahulu pengetahuan dasar mengenai DVD.


Apakah ada perbedaan nyata diantara berbagai DVD player, semuanya menggunakan data digital kan ?Jawabannya Ya dan Tidak.Pertama, jawaban untuk pertanyaan ini tergantung pada bagaimana anda akan menggunakan DVD player. Khususnya mengenai sistem, apakah anda memasang DVD player langsung pada TV atau terhubung kedalam perangkat home theater ? Berapa besar ukuran layar TV anda ? Serumit apakah perangkat home theater anda ?


Kedua, walaupun data dalam DVD adalah digital, video output semuanya masih analog. Ini memerlukan konverter video digital-to-analog, decoder dan prosesor tambahan dalam DVD Player. Kualitas gambar dan karakteristik sangatlah beragam diantara semua DVD player, perbedaan akan terlihat nyata saat dilihat dalam TV dengan ukuran besar ( 36 inch keatas).


Jadi untuk menjawab pertanyaan tadi :Jika anda mencari DVD player yang langsung dihubungkan ke layar TV dibawah 27”, anda tidak perlu menggunakan perangkat home theater, karena DVD player yang ada saat ini sudah menghasilkan gambar dengan kualitas “bagus”.Sulit bagi orang awam untuk membedakan kualitas gambar yang dihasilkan berbagai DVD Player pada layar TV dibawah 27”. Hal ini juga sama pada kualitas suara yang dihasilkan oleh speaker TV.


Berikut adalah beberapa fasilitas khusus yang dapat menjadi pertimbangan :

A. Compatible media


DVD-Video, DVD-Audio, Video CDs, audio CDs, CD-Rs, CD-RWs, HDCDs, SACDs


B. Jenis DVD player

Umumnya terdiri dari model single disc dan multi-disc player. Beberapa model lainnya menyatukan player dengan layar LCD, berukuran kecil sehingga mudah dibawa. Model lain lagi menyatukan DVD dengan home theater, DVD-TV atau bahkan DVD-Games seperti hanya PlayStation 2 dan Xbox.


C. Video Features :

Untuk memaksimalkan DVD berkualitas gambar tinggi, perhatikan alur pemrosesan video dan coba teliti kemampuan efek-efek khusus seperti pembesaran (zoom), progressive scan dan susunan video outputnya.


D. Video processing

Untuk menghasilkan reproduksi gambar yang baik, kebanyakan DVD player menggunakan video konverter digital-to-analog (DAC) 10-bit untuk menyerupai gradasi cahaya yang baik dan ketelitian warna dari sumber film, juga menggunakan chips video processing yang dapat beroperasi pada 27Mhz dengan kemampuan decoding dari sinyal kompresi MPEG-2. DVD player dengan fasilitas ini akan menghasilkan gambar yang berbeda dari segi kualitas dan karakteristiknya, sebagian dikarenakan pemrosesan video untuk output dalam aspek rasio TV 4:3.


E. Efek-efek khusus

Pause, scan, slow motion, frame by frame. Hampir semua DVD Players mempunyai fungsi jeda(pause) dengan gambar yang sebening kristal. Banyak model memiliki fasilitas rewind – fast forward – sehingga anda dapat mencari adegan yang diinginkan secara cepat. Beberapa sudah mulai menerapkan efek slow motion atau frame by frame baik arah kedepan maupun ke belakang .


F. ZOOM

DVD player memiliki fasilitas zoom dengan tingkat pembesaran yang berbeda sehingga anda dapat mempelajari adegan dengan teliti. Beberapa diantaranya memiliki kemampuan menggerakkan arah keatas atau kebawah, ke kiri dan ke kananuntuk memperbesar area layer. Jika dirumah anda menggunakan TV dengan aspek rasio layer 4:3, model-model tertentu sudah dapat menghilangkan bagian teks dibawah dan diatas layer sehingga anda memiliki gambar full screen layaknya layar lebar, hanya saja anda akan kehilangan 33% area gambar karena proses cropping tersebut. Efek ini akan sangat bagus untuk DVD dengan aspek rasio 1.85:1, jika menggunakan 2.35 aspek rasio tetap meninggalkan garis hitam dipinggir layar.


G. Progressive Scan

Adalah kemampuan untuk menghasilkan gambar dalam satu lintasan (seperti halnya dalam layer computer). Metode Interlaced memerlukan 2 lintasan untuk menghasilkan gambar, pertama untuk garis-garis ganjil, kedua untukgaris yang genap. Televisi analog konvensional menggunakn metode ini dengan waktu refresh 30 kali perdetiknya. Sementara progressive scan dapat melakukan 60 kali refresh perdetik. Fasilitas ini memungkinkan hasil maksimal, gambar yang tidak berkedip, lebih bergerak dan tidak meninggalkan bayangan jika menggunakan digital TV, HDTV atau monitor ber-resolusi tinggi. Untuk mengurangi bayangan, carilah dvd player dengan kemampuan pulldown 2:3 (popular dengan istilah 3:2 pulldown atau 3:2 inverse). Hasilnya bayangan sangat minimal jika menonton gambar yang berbasiskan film. Carilah digital TV dengan feature 480p pada video component input-nya. Progressive scan ini dapat digunakan pula untuk tv jenis konvensional.


H. Video Outputs

Component video, S-Video, atau composite video Pastikan anda membeli dvd player dilengkapi dengan komponen video output. Komponen video memungkinkan hasil gambar yang baik dan reproduksi warna yang akurat. Jika komponen video ini tidak tersedia, periksalah apakah dilengkapi pula dngan S-video output sebagai pilihan kedua walaupun kualitas warna tidak senyata komponen video. Jika kedua tidak ada, cobalah menggunakan saluran komposit video, walaupun tidak wajar, namun tetap menghasilkan gambar yang jauh lebih baik dibanding VHS VCR. TV model lama tidak memiliki fasilitas diatas, gunakan modulator RF dengan komposit video output dari DVD player lalu sambungkan ke input antenna. Progressive scan DVD player hanya dapat mengunakan progresif output sinyal video ke digital TV (feature 480p) melalui komponen video output. Biasanya progressive scan DVD player memiliki output untuk progressive scan maupun interlaced scan video menggunakan komponen video outputnya, swich di belakang panel, atau on-screen menu display. S-Video dan koneksi komposit video tidak mendukung sinyal progressive scan. Terakhir, sebaiknya membuat rangkaian kabel koneksi dengan jack berlapis emas untuk menyalurkan aliran listrik yang maksimal.


I. Fasilitas Audio

Jika anda memiliki system theater surround sound atau mempertimbangkan untuk menggunakannya dikemudian hari, pastikan bahwa dvd player anda memiliki converter digital to analog, fasilitas suara surround dan audio output.


J. Konverter Audio Digital To Analog

Untuk mendapatkan hasil suara yang maksimal, dvd player saat ini menggunakan audio converter 24-bit (DAC) dengan kemampuan operasi sampling rate pada 96Khz (96000 kali perdetik). Fasilitas ini berguna jika hanya output analog (missal stereo analog output atau 5.1 channel analog output) digunakan langsung dari player ke televisi, Dolby surround Pro-Logic receiver atau digital ready receiver (5.1 channel). Feature ini tidak terlalu penting jika Dolby Digital decoder (misal pre-amplifier/receiver) digunakan melalui salah satu digital audio output.


K. Surround sound

Dolby Digital dan DTS. Sejak Dolby Digital merupakan bagian dari dvd video, semua player sudah dapat menggunakan dolby surround, sehingga secara digital dapat menyalurkan sinyal melalui salah satu digitalaudio outputnya. Jika anda memiliki pre-amplifier dolby digital, anda gunakan salah satu output digital dan biarkan pre-amplifier anda yang melakukan proses decoding, karena sinyal digital mengalami degradasi saat melalui player dengan preamplifier. Hampir semua model terbaru memiliki kompatibilitas DTS surround sound, yang mana player dapat mengeluarkan sinyal DTS untuk diproses oleh preamplifier. Sekali lagi, ini hanya untuk receiver dengan "digital ready" atau "5.1-channel ready" receiver. Jika anda tidak tertarik untuk membangu nsebuah system suara surround atau belum mampu memilikinya saat ini, tidak perlu khawatir karena dvd player memiliki surround sound secara virtual, sehingga dapat digunakan langsung pada speaker televisi stereo.


L. Audio outputs Digital atau analog.

Pastikan dvd player anda memiliki output optical maupun coaxial untuk fleksibilitas home theater anda. Hal ini agar player anda dapat melewatkan sinyal raw digital audio untuk Dolby digital atau DTS surround oleh pre-amplifier/receiver. Koneksi jenis Digital Audio adalah yang terbaik dibanding analog karena kualitas dan gangguannya sangat kecil.Koneksi optikal digital menggunakan laser untuk menyalurkan data melalui kabel fiber optic. Sebaliknya koneksi digital coaxial menggunakan sinyal RF dan bentuknya seperti kabel RCA. Jika DVD player anda memiliki Dolby Digital decoder, biasanya terdapat rangkaian 5.1-channel analog audio outputs (RCA). Gunakan koneksi ini jika anda memiliki receiver dengan "digital ready" atau "5.1-channel ready" receiver. Jika anda tidak memiliki urround sound system, gunakan jack stereo analog output jacks untuk disambungkan ke TV atau stereo system. Gunakan jack dengan lapis emas untuk koneksi listrik yang baik.


M. Mudah digunakan

Yang terpenting dan bahkan diabaikan dalam aspek DVDplayer adalah kemudahannya. Bagaimana mudahnya memasang dan merangkainya kemudian menggunakannya pada saat pertama kali atau pada pengoperasian sehari-harinya nanti. Biasanya sudah tersedia menggunakan menu dalam layer untuk memudahkan penggunaannya, selain itu perhatikan panel depan dvd player anda, tombol apa saja yang tersedia.


N. Remote control

Setiap DVD player diciptakan menggunakan remote control dan biasanya berbeda-beda. Remote control yang baik adalah yang ergonomic(mudah dipegang dan dioperasikan), sehingga tombol dapat ditekan dengan baik. Untuk menggunakan navigasi pada menu dengan cepat dan efektif, tangan kita harus dapat mengoperasikan pengendali kursor dan tombol enter secara mudah walau menggunakan satu tangan saja. Ada beberapa yang menggunakan tombol bercahaya agar dapat digunakan dalam kondisi gelap, bahkan ada yang dapat digunakan untuk perangkat lain seperti tv. Remote control yang paling bagus adalah yang memiliki kemampuan untuk dapat membaca kode remote control lainnya.


Bagaimana anda bisa mendapatkan DVD player yang tepat ?

Sekarang anda sudah mengetahui beberapa aspek DVD player dan siap memilih salah satu diantaranya. Kami menyarankan anda untuk mempelajari detail review mengenail player yang anda inginkan sebelum anda memastikan untuk membelinya. Untuk memulai dari arah yang benar, kami memiliki berbagai seri DVD player dari merek dan model yang berbeda, tentunya dengan harga yang terbaik.

Sumber : Serambi-tips.blogspot.com. (Tips Memilih DVD Player)

Cara Memasang AC dan Perawatannya

 
Cara Memasang AC dan Perawatannya

Cara Memasang AC dan Perawatannya - Sebagai sumber tegangan listrik sediakanlah stop kontak terpisah dari perangkat lain, lengkapi dengan sekring pengaman.



Cara Memasang AC dan Perawatannya paling aman
Panjang maksimal pipa penghubung unit indoor-outdoor adalah 5 meter. Disarankan  untuk menggunakan pipa dari tembaga.

Pemasangan indoor unit di ruangan yang memanjang disarankan untuk memasang pada sisi lebarnya, bukan pada sisi panjangnya.

Hindari pemasangan unit pada sisi yang terkena sinar matahari langsung.
Cara Memasang AC dan Perawatannya
Memasang outdoor unit harus menyediakan ruang bebas di setiap sisinya, yaitu dengan rincian :
-         Sisi kanan, kiri, dan belakang : 25 cm
-         Sisi atas : 10 cm
-         Sisi depan : 80 cm

Sumber : SHARP INDONESIA ( Memasang AC dan Perawatannya )

Cara Kerja Kacamata 3D Dalam Film 3D

 
Cara Kerja Kacamata 3D Dalam Film 3D
Cara Kerja Kacamata 3D Dalam Film 3D - Sekitar 57 tahun yang lalu, tepatnya pada bulan Desember 1952, dimulailah trend film 3D di bioskop. Namun, hanya dalam dua tahun, trend tersebut menghilang, terutama karena masalah teknik yang digunakan.

Efek 3D tidak terlalu mengesankan, yang terlihat hanyalah gambar bayang-bayang apabila kepala sedikit bergerak. Bahkan, banyak penonton yang sakit kepala saat melihat tayangan 3D tersebut.

Pada bioskop-bioskop IMax, efek 3D memang masih ada, namun hanya untuk film-film pendek. Tidak ada 3D untuk feature film yang berdurasi 90 menit atau lebih. Tampaknya kondisi ini akan segera berubah. 

Cara Kerja Kacamata 3D Dalam Film 3D

Semakin banyak produsen dan studio film yang memproduksi film baru mereka tidak hanya dalam 2D, tetapi juga dalam format 3D. Bahkan, studio film Pixar dan DreamWorks menerapkan 3D sebagai standar film animasi mereka, seperti pada film terbaru mereka Bolt dan Monsters vs. Aliens.


Teknologi dan teknik film 3D kini sudah jauh berbeda dari teknik yang diaplikasikan pada 57 tahun yang lalu. Ada 4 cara kerja yang umum untuk menampilkan film 3D, masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan.


1. XPAND
Teknologi ini dulunya bernama nuvision dan bekerja dengan sebuah lensa pengatur cahaya dan proyektor. Gambar diproyeksikan secara bergantian untuk mata kiri dan kanan.


Lensa pengatur cahaya yang dikendalikan melalui inframerah dan dioperasikan dengan baterai akan mengurangi cahaya pada masing-masing mata, terutama pada saat sebuah gambar tidak harus terlihat oleh mata tersebut. Lantaran bekerja tanpa polarisasi, teknologi ini dapat menggunakan jenis layar apa saja.

Kelebihan : Tidak pakai layar perak
Kekurangan : Kacamata mahal dan kepala tidak boleh miring


2. Real D
Proyektor akan menampilkan gambar secara bergantian melalui Z-Filter ke sebuah layar perak. Proyektor ini akan mengubah cahaya untuk masing-masing mata dengan menggunakan polarisasi sirkular. Kacamata hanya untuk melewatkan cahaya yang sesuai.

Kelebihan : Kepala boleh miring
Kekurangan : Memerlukan layar perak


3. Dolby 3D Digital Cinema
Sebuah color filter yang berputar akan mengganti panjang gelombang pada gambar-gambar yang diputar secara bergantian untuk masing-masing mata. Sebuah kacamata interferensi akan menyaring semua panjang gelombang, kecuali yang sengaja dihasilkan untuk masing-masing mata.

Kelebihan : Tidak harus menggunakan layar perak

Kekurangan : Perlengkapan mahal


4. Proyeksi ganda dengan polarisasi
Dua proyektor sekaligus, masing-masing untuk mata kiri dan kanan, akan mengirim cahaya dengan polarisasi berbeda secara bersamaan ke layar perak. Kacamata hanya untuk melewatkan gambar yang telah ditentukan untuk mata tersebut.

Kelebihan : Brightness tinggi
Kekurangan : Kepala tidak boleh miring


Kesimpulan :

Film dengan feature 3D memang tengah marak dan selalu ramai dibicarakan. Teknologi 3D memang masih mahal untuk home theater. Namun, begitu film-film 3D bermunculan dalam format Bluray, player yang dibutuhkan pun bakal terjangkau oleh pasar. Jadi, setiap orang dapat menikmati tayangan film 3D secara optimal di rumah.


Cara Kerja 3D :

Kacamata ini membuat gambar pada film bioskop dan televisi seperti adegan 3 dimensi yang terjadi tepat di depan anda. Dengan objek bergerak keluar masuk layar dan seolah menuju ke arah anda, dan tokoh jahat yang bergerak keluar untuk menangkap dan meraih tangan anda.

Kacamata 3D membuat anda merasa bagian dari adegan film, tidak hanya seseorang yang duduk disana menonton adegan tersebut. Mengingat alat ini mempunyai nilai entertainment yang tinggi, anda akan terkejut betapa sederhananya sebetulnya kacamata 3D ini.

Manusia lahir dengan dua buah mata dan sistem penglihatan binocular yang sangat luar biasa. Untuk objek dengan jarak lebih dari 20 kaki (6 - 7 meter), sistem binocular membuat kita mudah menetukan seberapa jauh jarak objek tersebut secara akurat. Sebagai contoh.

Jika ada beberapa objek di depan, kita akan dengan mudah mengetahui objek mana yang lebih jauh dan objek mana yang lebih dekat, serta seberapa jauhnya jarak objek tersebut dengan kita. Apabila anda melihat dunia dengan sebelah mata tertutup, anda akan tetap dapat memperkirakan jarak, namun keakuratan perkiraan jarak akan menurun.

Untuk melihat seberapa besar perbedaannya, mintalah seorang teman untuk melemparkan bola dan coba untuk menangkap bola tersebut sementara sebelah mata anda tertutup.

Juga coba pada ruangan yang sedikit cahaya atau pada malam hari. Pada kondisi ketersediaan cahaya sedikit, perbedaan akan semakin terlihat. Akan lebih sulit untuk menangkap bola hanya dengan sebelah mata terbuka di banding kedua mata terbuka.


Lakukan percobaan berikut :

Fokuskan pandangan anda pada gambar sebuah mata di bawah ini. Lalu taruh ibu jari didepan hidung anda menghalangi pandangan. Pandangan tetap fokus pada gambar mata tadi. Maka anda akan melihat gambar mata tersebut berada diantara dua ibu jari.

Dan jika fokus pandangan anda alihkan pada ibu jari anda, maka ibu jari anda berada di antara gambar dua mata. Jika hasil yang anda dapatkan seperti itu, maka sistem binocular anda masih berfungsi baik.


Sistem penglihatan binocular berdasarkan pada kenyataan bahwa dua mata kita terpisah dengan jarak 2 inchi (5 cm). Dengan demikian setiap mata melihat dunia dari perspektif yang sedikit berbeda, dan otak menggunakan perbedaan tersebut untuk menghitung jarak secara akurat.

Cara Kerja Kacamata 3D Dalam Film 3D

Otak memiliki kemampuan untuk mengkorelasikan dan memperkirakan posisi, jarak, bahkan kecepatan suatu benda melalui data yang diperoleh dari sistem binocular mata.

Dalam menonton film 3D, alasan kenapa anda memakai kacamata 3D adalah untuk memberikan gambar yang berbeda pada mata. Layar sesungguhnya menampilkan dua gambar, dan kacamata menyebabkan satu gambar masuk ke satu mata dan gambar lainnya masuk ke mata yang satunya. Terdapat dua sistem umum yang digunakan.

1. Kacamata Merah-Hijau

2. Kacamata Merah-Biru

Sistem ini menggunakan kacamata berbeda warna. Merah/hijau atau yang lebih umum merah/biru. Pada film 3D, proyektor akan menampilkan dua jenis gambar sekaligus.

Cara Kerja Kacamata 3D Dalam Film 3D

Filter pada kacamata memperbolehkan hanya satu jenis gambar yang masuk ke tiap-tiap mata, kemudian otak akan menyelesaikan sisanya. Sistem kacamata berbeda warna ini mempunyai kelemahan. Warna pada film tidak terlihat dengan baik, sehingga kualitas gambar yang terlihat kurang begitu baik.

Sumber : www.indowebster.web.id

PERBEDAAN TV PLASMA, LCD Dan LED

 
PERBEDAAN TV PLASMA, LCD Dan LED - Era TV Tabung yang sudah berpuluh tahun menjadi perangkat elektronik keluarga favorit untuk menghadirkan tayangan hiburan segera berakhir dalam beberapa waktu ke depan. Standar baru siaran digital yang saat ini sudah memasuki tahapan uji-coba di ibukota dan akan menyusul kota-kota lain dalam waktu dekat nampaknya memicu percepatan pergeseran untuk menggunakan perangkat TV Digital seperti Plasma TV, LCD TV, dan teknologi terbaru LED TV.
PERBEDAAN TV PLASMA, LCD Dan LED

Selain itu, berbagai keunggulan yang ditawarkan juga melambungkan popularitas TV layar datar dari ketiga jenis teknologi tersebut, antara lain: ukuran yang tipis, ringan, dan dapat digantungkan di tembok. Ukuran layar yang besar juga menjadi daya tarik tersendiri bagi para penggemar tanyangan televisi. Tidak ketinggalan pula fitur hemat energi yang ditawarkan, yang memungkinkan penghematan konsumsi listrik.

Membeli Televisi Digital, nampaknya bagi sebagian orang cukup menyulitkan, karena munculnya berbagai terminologi baru yang membingungkan, dimana seringkali teknologi yang sama mendapat label yang berbeda di antara produsen yang berbeda. Salah satu yang paling membingungkan adalah perbedaan antara Plasma TV, LCD TV, dan LED TV. Tidak terhitung kali penggunaan sebutan “Plasma TV” diarahkan untuk sebuah LCD TV, mengingat Plasma merupakan salah satu teknologi pertama untuk layar datar dengan ukuran yang besar (>42”).

Apa sebenarnya perbedaan antara ketiga jenis TV layar datar tersebut? Manakah diantara ketiga jenis TV tersebut yang layak untuk dibeli?

Plasma TV

Plasma Display Panel (PDP) atau di Indonesia banyak dikenal sebagai Plasma TV merupakan salah satu jenis teknologi TV layar datar yang memungkinkan produsen untuk memproduksi TV Layar Datar ukuran besar secara massal dengan harga yang ekonomis.

Istilah dan konsep teknologi Plasma TV sendiri diperkenalkan pada tahun 1936 oleh seorang ahli Fisika, Elektronika, dan penemu dari Hungaria. Pada perkembangannya IBM, Fujitsu, dan Panasonic memperkenalkan beberapa jenis televisi yang memanfaatkan teknologi Plasma pada hasil riset mereka. Baru pada tahun 1997, Fujitsu diikuti Philips dan Pioneer, merilis TV layar datar ukuran 42 inci dengan teknologi Plasma secara komersial.

Istilah PDP sendiri berasal dari penggunaan sel Plasma, yang merupakan lampu Fluorescent, sebagai dasar pencahayaan layar televisi tersebut. Sebuah Plasma TV memanfaatkan jutaan sel Plasma yang diletakkan diantara dua panel layar kaca. Setiap sel yang berisi kombinasi antara gas noble dan sejumlah kecil mercury yang akan diuapkan dan diberi aliran listrik sehingga berpendar dan membentuk plasma. Warna dihasilkan dari fosfor yang terdapat di dalam sel tersebut, di mana di dalam setiap sel akan berisi fosfor 3 jenis warna utama, yaitu: Red, Green, dan Blue, atau biasa dikenal dengan RGB. Perbedaan voltage yang diberikan pada tiap sel juga menghasilkan kombinasi warna yang ada.

Keunggulan Plasma TV

* Menghasilkan warna hitam yang lebih baik dari LCD TV
* Contrast rasio yang tinggi (1:2.000.000)
* Sudut pandang lebih lebih lebar
* Refresh Rate dan Response Time yang cepat, meminimalisir tampilan gambar kabur

Kelemahan Plasma TV

* Gambar diam yang ditampilkan dalam waktu yang lama akan menimbulkan burn-in dan gambar berbayang
* Kualitas gambar akan terus menurun seiring dengan lamanya penggunaan, meskipun dalam jangka waktu yang relatif lama
* Lebih berat dari LCD
* Menggunakan daya listrik yang lebih besar dibandingkan dengan LCD TV
* Ukuran umumnya tidak tersedia di bawah 42 inci.


LCD TV

LCD TV yang di pasaran tampil lebih dulu dari Plasma mengalami penurunan popularitas sejak kemunculan Plasma TV mengingat berbagai kelebihan yang ditawarkan dibandingkan LCD generasi awal. Dengan harga yang jauh lebih mahal untuk ukuran yang lebih kecil, membuat penjualan Plasma meningkat.

Namun demikian, pada perkembangan selanjutnya, LCD TV dengan harga ekonomis dengan berbagai kemajuan teknis, membuat konsumen kembali beralih ke LCD TV. Seiring dengan kemunculan HDTV dan Full HD TV di jajaran produk LCD TV, diikuti dengan ukuran yang besar, harga LCD TV pun juga semakin masuk akal di kantong konsumennya.

Pada dasarnya LCD TV bekerja dengan memproduksi gambar hitam dan berwarna dengan melakukan seleksi cahaya yang dipancarkan oleh serangkaian lampu teknologi CCFLs (Cold Cathode Fluorescent Lamps) di belakang layar. Jutaan lampu tersebut akan dinyalakan dan dimatikan melalui LCD shutter dengan melewatkan cahaya putih dengan intensitas tertentu. Setiap shutter akan digabungkan dengan filter warna yang akan melewatkan warna Red, Green, dan Blue (RGB). Shutter dan Filter yang masing-masing merupakan sub-pixel ini berukuran sangat kecil, dan secara kasat mata membentuk gabungan yang disebut dengan pixel.

Keunggulan LCD TV

* Menghasilkan warna yang lebih realistis
* Teknologi anti glare (tanpa bayangan)
* Tersedia mulai ukuran kecil hingga besar
* Tidak ada radiasi yang dipancarkan
* Dapat digunakan sebagai monitor komputer
* Kebutuhan sumber daya listrik yang lebih rendah dibanding Plasma

Kelemahan LCD TV

* Kualitas gambar akan menurun apabila dilihat pada sudut pandang yang lebar
* Untuk ukuran yang besar, harganya lebih mahal apabila dibandingkan dengan Plasma TV
* Refresh Rate dan Response Time yang jauh lebih rendah dibandingkan Plasma, sehingga kadang menghasilkan gambar yang kabur


LED TV

Beberapa tahun terakhir, pasar televisi digital diramaikan dengan hadirnya sebuah teknologi televisi layar datar yang oleh beberapa vendor elekronik terkemuka disebut dengan LED TV. Vendor yang paling agresif dalam menggelontorkan TV dengan teknologi baru ini antara lain: Samsung Electronics, LG Electronics, Toshiba, dan berbagai vendor terkemuka lainnya.

Pada dasarnya sebenarnya LED TV merupakan pengembangan dari LCD TV dimana jenis ini menggunakan LED Backlight sebagai pengganti cahaya fluorescent yang digunakan pada jenis LCD TV sebelumnya. Ada dua macam bentuk LED TV yang beredar di pasaran: RGB LED dengan LED yang diletakkan di belakang panel layar, atau EDGE-LED dimana LED diletakkan di sekeliling layar.

Kelebihan LED TV

* Tingkat contrast yang jauh lebih tinggi dibandingkan LCD TV, setara atau bahkan lebih tinggi daripada Plasma TV
* Memungkinkan produsen untuk memproduksi televisi layar datar dengan ukuran super tipis, dengan ketebalan sekitar 2.5 cm
* Lebih ramah lingkungan
* Konsumsi listrik yang lebih rendah sekitar 20-30% dibandingkan LCD TV konvensional
* Berbagai produk LED TV dari vendor terkenal menawarkan fitur pemrosesan gambar digital, fitur Digital TV Tuner, dan berbagai fitur terbaru lainnya.

Kelemahan LED TV

* Harga yang lebih mahal, pada saat ini untuk ukuran yang sama, harga LED TV yang termurah sekitar 1,5 kali lipat LCD TV konvensional


Kesimpulan

Secara umum LED TV menawarkan kualitas gambar yang lebih baik apabila dibandingkan dengan LCD TV, khususnya untuk contrast gambar serta kesempurnaan warna hitam, , meskipun bagi sebagian besar orang perbedaan itu tidak terlalu nampak. Hal ini disebabkan karena kualitas LCD TV yang sudah cukup memadai. Apabila dibandingkan dengan plasma, kualitas yang ditawarkan juga setingkat atau bahkan lebih, mengingat LED TV terbaru menawarkan berbagai fitur tambahan untuk mengolah gambar.

Perbedaan harga yang cukup mencolok dengan LCD TV, tidak menyurutkan sebagian orang untuk membeli LED TV, mengingat penampilan LED TV yang lebih tipis dan dengan desain terbaru. Bagi sebagian orang lain yang menempatkan harga di atas berbagai kriteria pembelian TV, nampaknya LCD TV masih menjadi pilihan utama. Plasma sendiri, nampaknya sudah tidak terlalu menarik minat, dan mulai ditinggalkan sejak tahun 2007, mengingat perbedaan harga yg sudah semakin tipis antara LCD TV dan Plasma TV. Desain yang juga terlihat usang juga semakin menyurutkan minat orang yang akan membeli Plasma TV. Panasonic sebagai salah satu produsen yang selama bertahun-tahun kukuh dengan memproduksi Plasma TV untuk ukuran 42 inci ke atas, akhir-akhir ini sudah mulai mengalihkan jajaran TV terbarunya dengan teknologi LCD TV dan LED TV.

Akhirnya, semuanya terpulang kembali kepada calon pembeli. Apabila anggaran yang tersedia mencukupi, pemilihan LED TV nampaknya cukup tepat, mengingat LED TV sudah dipersiapkan untuk teknologi TV digital yang benar-benar akan menggantikan TV analog pada tahun 2018. Namun apabila anggaran terbatas, LCD TV merupakan pilihan yang paling pas, mengingat fitur yang disediakan sudah cukup memadai, lebih ringan, serta lebih hemat energi apabila dibandingkan dengan Plasma TV.

Oleh: Stephanus Eko Wahyudi, S.T., MMM

Sumber: http://www.ubaya.ac.id/ubaya/articles_detail/8/LED-TV-vs-LCD-TV-vs-Plasma-TV--mana-yang-pantas-dibeli-.html

18 July 2012

TV Panasonic seri TC 2110BC Gambar Gelap/hitam suara Normal

Cara memperbaiki TV Panasonic seri TC 2110BC dengan gambar gelap
TV Panasonic seri TC 2110BC Gambar Gelap/hitam suara Normal - Kerusakan seperti ini terjadi akibat bagian video tidak bekerja. bisa dari tegangan atau IC Video yang tidak bekerja. Berikut data dan solusinya :

Perangkat
:
TV
Merek
:
Panasonic
Model
:
TC 2110BC
Gejala
:
Penyebab
:
elco 220u/160v kering/bocor
Solusi
:
ganti elco 220u/160v

Apabila Solusi TV Panasonic seri TC 2110BC Gambar Gelap/hitam suara Normal ini masih belum berhasil juga kemungkinan terjadi kerusakan pada IC Video atau Flyback