03 August 2012

Cara isi Data Ic Memory TV

 

Cara isi Data Ic Memory TV
Cara isi Data Ic Memory TV - IC MEMORY , mungkin itulah yang akrab di telinga kita ,mari kita bahas sejenak fungsi dari IC EEPROM ini. Berdasarkan kapasitas nya memory ini biasanya ditulis dengan nomor 24CXX nah untuk XX adalah kapasitas nya dalam Kbit .Contoh 24C08 berarti kapasitasnya 8 Kilobit ,Di toko banyak yang jual dengan nomor 24C01,24C02,24C04,24C08,24C16,24c32 NAH yang di jual di toko ini adalah data nya masih kosong.


Memory pada pesawat televisi berfungsi untuk menyimpan data setting atau konfigurasi
  • System suara ,sistem warna,nicam/stereo/mono,AV/DVD/SVHS/, subwoofer atau pun berfungsi untuk pilihan hardware misalny IC stereo prosesing ,IC av Switch ,IC tone contreol ,dll
  • Lalu berfungsi juga menyimpan data Factory misalnya : white balance,sub contras,vertikal size,horizontal wide,pengaturan EW dll.
  • Data  (user adjustment ) atau pengaturan oleh pengguna misalnya volume ,bright,contras ,warna, bass,treble,program chanel misal chanel 1 diisi rcti dengn frekwensi  600mhz dll.
Component documentation

IC number

Manufacturer

Documentation

AT24C08


Component versions

IC number

Package

CBM part number

CBM part description

AT24C08

8-pin SOIC

391635-03

IC, EEPROM, 24C08,
Positions

Device

Position

Package

CD³²

U9

SOIC
Pinout

Pin

Type

Name

Signal name

CD³²

1..2


N/C

NC

GND

3


Input

A2

GND

4


Power

GND

GND

5


I/O

SDA

Connected to pin 99 of Akiko

6


Input

SCL

Connected to pin 100 of Akiko

7


Input

WP

GND

8


Power

VCC

VCC


Pada saat kita menghidupkan pesawat televisi ,maka IC program akan mengcopy (membaca) isi yang ada di IC memory misalnya vertikal berapa volumenya berapa ,chanelnya berapa dan seterusnya.Hal sebaliknya akantrans Tips Mengisi IC MEMORY EEPROM Tanpa Programmer dilakukan pada saat tv nya dimatikan Dimana data yng sudah berubah(DIRUBAH OLEH PENGGUNA) akan disimpan kedalam IC MEMORY .(writing)
Problem yang sering terjadi adalah pada saat proses  writing kemudian tiba tiba listriknya mati ,maka hal ini dapat menyebabkan kan isi data dari IC memory ini rusak (data coruruption)  wah ternyata bukan pejabat saja yang bisa  korupsi  ic memory juga bisa korupsi hee  heee heeeeee……………………………………….

Apakah akibatnya kalau IC si memory melakukan korupsi  ,tentunya pemerintahan akan kacau balau ,terjadi pemogokan dimana mana IC Stereo mogok ,Tuner juga ikut mogok ,dan para pejabat lain ikut mogok  dan pemrintahan akan menyatakan darurat dengan menyalakan lampu led dan akan menyatakan kalau negara dalam keadaan error . Sorry bercanda soalnya baca nya serius banget sih  !      hehe…..
Pada tv sharp kalau kerusakan di ic memori biasanya ditandai dengan TV nyala sebentar terus mati dengan lampu led blinking atau kedip.jumlah kedipan nya itu biasa nya menunjukan part yng tdk bekerja atau salah setting .
Coba anda bayangkan ketika pada saat melakukan setting tiba tiba kita lupa tdk mencatat nilai awal setting sebelum kita melakukan perubahan ,sehingga tv nya menjadi kacau.
TIPS berikut ini adalah bagaimana caranya menyeting ic memory agar kembali ke default ,atau ke posisi standard (standard setting ).
· SPAREPARTS YANG HARUS DISIAPKAN ADALAH IC MEMORY YANG KOSONG ATAU YANG BARU BELI DITOKO !Kalau yang udah ada isi nya kadang  tdk berhasil

Saya disini akan memberikan tips sederhana terutama untuk tv SHARP
· Untuk TV sharp adalah dengan memasang  IC MEMORY yang kosong pada chasis tv ,
· Lalu jangan dulu menghidupkan tv nya .
· Langkah selanjutnya adalah  menshort kan jumper untuk service mode sebaiknya di solder saja kedua jumper nya ,untuk tv sharp seri wonder atau universe jumper nya ada dilokasi J122 dan J124

· Nah baru setelah itu TV nya dihidupkan untuk pertama kali dengan IC memory yang baru(kosong)tunggu sebentar akan terjadi proses Writing .Hasilnya wooow  seting default (seting standard nya) sudah terisi  ,lalu kita tinggal melakukan adjustment untuk vertikal saja .
· Setelah semua OK janga lupa solderan jumper nya di buka maning .
· Bagai mana, anda mengerti
Untuk polytron Untuk mengembalikan ke posisi default mode adalah dengan cara seperti biasa masuk ke service mode Polytron

· Standby dulu
· Tekan dan tahan tombol menu yang ada di remote
· Dan untuk mengembalikan ke setting default adalah 3101
Untuk merk SAMSUNG adalah dengan cara :
· Standby dulu

· Tekan dan tahan tombol menu yang ada di remote dengan kode ini
· Akan mucul dilayar settingan Factory mode
· Untuk mengembalikan ke setting default adalah dengan memilih opsi paling bawah yaitu RESET, ingat semua data akan tereset kembali seperti TV baru.
· Selamat mencoba

Tips dan trik ini hanya berlaku untuk model tertentu yaitu SHARP wonder, Universe sedangkan untuk SAMSUNG hampir semua tipe bisa, telah dicoba di TV model 20W200,20U200,29UF200.

Itulah Tips Cara isi Data Ic Memory TV semoga bermanfaat.

Sumber : http://arjun-service.blogspot.com/

Penjelasan Sistem Protek pada TV

 
Penjelasan Sistem Protek pada TV - Sebelum mengulas lebih jauh tentang proteksi, sebaiknya diulas dulu sistem ON/OFF atau sistem standby dari perangkat TV. Metode-metode standby antara lain :
  1. Menghidupmatikan power supply, ciri power supply ini adalah mempunyai besar tegangan output yang ‘jauh’ berbeda ketika ON dan STANDBY. Jika diurut pin out power control dari IC program langsung mengontrol power supply. Hampir sebagian besar TV saat ini menggunakan sistem standby jenis ini.
  2. Menghidupmatikan tegangan H-VCC. Misalnya mesin sasis china, yang dihidupmatikan adalah tegangan H-VCC yang mensupply ic osilator. Contoh lainnya adalah TV-TV era ic TDA8361, TA8690AN. Tegangan output power supply jenis ini tetap.
  3. Menghidupmatikan tegangan bias untuk transistor driver horisontal. Jenis ini dapat ditemukan di sasis TV sharp yang menggunakan TDA83xx, sedangkan H-VCC terus-menerus mendapatkan tegangan. Tegangan output power supply jenis ini tetap.
  4. Melalui bus data, I2C (SDA/SCL), jenis ini jarang ditemui. Hampir semua ic jenis baru, support untuk metode ini.
  5. Kombinasi, selain menghidupmatikan H-VCC juga menghidupmatikan Power Supply.

PINTU ATAU PIN-PIN PROTEKSI
  1. Pin IC program, karena IC program merupakan ‘otak’ dari perangkat TV, maka pada IC program dilengkapi dengan pin protek. Umumnya berjenis high state, yaitu normalnya pada level/logika high (tegangan hampir/sama dengan VCC). Jika terdeteksi menurunnya tegangan pada pin ini, maka IC program akan segera menshutdown perangkat TV.
  2. Pin IC jungle/chroma/osilator. Umumnya, pada IC jenis baru (misalnya AN5606, TDA836xx, dll) dilengkapi dengan pin proteksi EHT, pada pin ini umumnya berjenis Low State, yaitu berlogika Low (0 volt atau beberapa volt saja ketika normal). Jika terdeteksi tegangan yang melebihi ambang tegangan proteksi, maka IC segera mematikan osilator horisontal.
  3. Power supply control, dapat ditemukan di TV model-model jadul, jika ditemukan tidak normal maka rangkaian proteksi akan segera mematikan/me-standby powersupply.


SISTEM PROTEKSI MENURUT BENGKEL


Adanya sistem proteksi pada TV, bukan berarti dengan melepas/melumpuhkan proteksi sudah dianggap selesai garapan TVnya. Banyak bengkel yang hanya melepas protek dan langsung bayaran, tanpa menghiraukan fungsi dari protek tersebut.

JENIS-JENIS PROTEKSI
1. Proteksi Tegangan Lebih Arus Besar (OverVoltage 1)
Jenis proteksi ini difungsikan untuk melindungi perangkat dari bahaya/tegangan petir atau naiknya tegangan AC_IN. Ciri proteksi terhadap petir yaitu dengan ditemukan adanya kabel yang dihubungkan dari GND tuner menuju ke ‘titik yang tidak terhubung’ didekat konektor input AC_IN. Prinsip dasarnya menggunakan kapasitas tegangan maksimal kapasitor. Jika diamati, kabel tersebut dihubungkan kepada jalur PCB yang ‘sengaja’ dibuat untuk lintasan elektron/tegangan menuju ke jalur listrik input. Jika ada tegangan yang melebihi kapasitasnya, maka tegangan/elektron tersebut akan ‘dibuang’ begitu saja menuju ke jala-jala listrik.
Proteksi arus besar lainnya adalah proteksi tegangan AC_IN, menggunakan komponen sejenis zener tegangan AC (DIAC), pada komponen ini dapat dibaca tegangan kerjanya. Penempatannya secara paralel terhadap AC_IN dan setelah sekring. Jika ada tegangan yang melebihi batas komponen ini maka komponen akan konslet dengan sendirinya, karena konslet, akhirnya sekring putus. Bentuk fisik komponen dimaksud mirip dengan kapasitor tegangan tinggi, dan umumnya berwarna biru muda.

2. Proteksi Tegangan Lebih Arus Kecil (OverVoltage 2)
Fungsi proteksi ini untuk mendeteksi tegangan berlebih pada titik yang disensor. Komponen utama yang dipakai umumnya menggunakan dioda zener. Pada dasarnya, dioda zener akan menghasilkan tegangan selisih jika dialiri arus secara mundur/terbalik. Untuk lebih jelasnya lihat skema berikut ini :

Pada skema diatas, tegangan output (VOUT) dihasilkan dari perhitungan VIN – VZ. VZ adalah tegangan kerja dari zener. Rumus tersebut hanya penyederhanaan, tidak mengikutkan elemen R LOAD.
Dari rumus tersebut dapat disimpulkan bahwa jika ada tegangan output (VO) berarti tegangan input sudah melebihi dari tegangan yang ditentukan (VZ). Kesimpulannya, ada tegangan jika protek.

3. Proteksi Tidak Ada Tegangan (NoVoltage)
Tidak seperti proteksi Over Voltage, proteksi ini menyensor ada tidaknya tegangan pada suatu titik. Coba amati skema berikut :

VIN merupakan tegangan stabil, umumnya sebesar tegangan VCC ic program (5V atau 3V3). Tegangan VIN melalui R_PULL_UP hingga menjadi tegangan VOUT. Persyaratan utama dari sensor ini adalah tegangan VOUT tidak boleh melebihi dari V_DIPROTEK. Sedangkan R_LOAD adalah beban pada tegangan yang disensor.
Cara kerjanya cukup sederhana, jika tegangan yang disensor tidak ada, maka tegangan out (VOUT) akan dikonsletkan oleh dioda (lihat arah panah dioda) sehingga VOUT akan turun nilainya (akibat R_LOAD). Derajat/besar penurunan tegangan VOUT inilah yang disensor. Sebaliknya, jika ada tegangan pada titik yang disensor, secara otomatis tegangan VOUT akan tetap karena tegangan yang disensor tidak akan ‘melompati’ dioda (kecuali dioda proteksinya bocor/rusak). Kesimpulannya, tidak ada tegangan jika protek.

4. Proteksi Suhu Lebih (OverThermal)
Pada rangkaian TV modern, proteksi ini sudah masuk dalam komponen aktif, misalnya STR-Wxxxx. Cara kerjanya hanya menyensor jika suhu kerja melebihi dari titik proteksinya.

5. Proteksi Emisi Sinar X (X-RayProtection)
Salah satu radiasi/emisi yang ‘tidak dikehendaki’ dari tabung elektron adalah emisi sinar X. Secara alami, tabung elektron akan mengemisikan sinar X pada nilai tertentu yang diperbolehkan. Jika tabung mendapatkan tegangan kerja yang melebihi dari tegangan normalnya, maka kuantitas sinar X yang dihasilkan juga membesar sehingga berbahaya bagi pemakainya. Pada CRT modern, sudah dilengkapi dengan screen protektor yang tujuannya untuk mengurangi emisi tersebut. Bukan hanya tegangan HV yang mempengaruhi tingkat emisi, terang tidaknya gambar juga mempengaruhi kuantitas emisinya.
Selain pemasangan screen protektor, tegangan HV untuk supply CRT juga disensor, karena untuk menyensor tegangan HV (yang pada TV 14in sekitar 20 an kilovolt) sangat sulit sekali maka untuk menyensor tegangan tersebut menggunakan kaki ABL dari TFB. Prinsipnya adalah besar tegangan ABL akan selalu mengikuti dari terang tidaknya layar. Jika CRT terang, secara otomatis CRT akan menarik banyak elektron, sehingga tegangan ABL juga akan turun.
Sebaliknya, jika CRT menampilkan gambar gelap, tegangan ABL akan naik. Yang disensor adalah titik minimum dari tegangan ABL. Tidak boleh kurang dari level/tegangan minimum yang ditentukan.
Selain tegangan ABL, proteksi X-Ray juga menggunakan proteksi OverVoltage yang menyensor tegangan sekunder TFB, misalnya tegangan Heater. Sensor yang dipasang pada titik arus katoda juga dapat difungsikan sebagai proteksi X-Ray, misalnya pada pin5 IC RGB out (TDA6107) merupakan sensor IK (cathode current). Prinsip kerjanya adalah mengeluarkan tegangan yang mirip dengan ABL tetapi besar tegangannya terbalik, semakin terang, semakin tinggi tegangannya.

6. Proteksi Sinkronisasi
Tanpa sinyal video, perangkat tv dengan sendirinya akan menghasilkan sinyal SandCastle (gambar semut/pasir) yang ditampilkan. Frekuensi-frekuensi free running (horisontal dan vertikal) diset pada nilai-nilai tertentu (tergantung model dan jenis IC-nya). Jika ada sinyal video, sync separator (pemisah sinkronisasi) akan mengadjust frekuensi-frekuensi tersebut berdasarkan sinyal sinkronisasi yang dibawa oleh video. Jika gagal dalam penyinkronan, secara otomatis akan protek.
Sinkronisasi vertikal membutuhkan pulsa vertikal out, sedangkan sinkronisasi horisontal membutuhkan sinyal AFC dari TFB. Jadi sinkronisasi tujuannya untuk mengunci frekuensi-frekuensi osilator freerunning tersebut berdasarkan sinyal video yang masuk. Proteksi sinkronisasi umumnya sudah masuk dalam IC jungle/osilator.


MENCARI DAN MENGIDENTIFIKASI JALUR PADA TV


Kegiatan perbaikan perangkat elektronik tidak lepas dari pengurutan jalur-jalur dan identifikasi jalur. Sebenarnya, cara yang terbaik adalah dengan menghafalkan fungsi kaki-kaki dari IC yang penting-penting saja. Tidak harus menghafal, tetapi seiring dengan perjalanan pengalaman servis, Penulis yakin fungsi-fungsi pin tersebut akan hafal dengan sendirinya.
Saking banyaknya jalur beserta fungsi yang berbeda, untuk membatasi masalah, Penulis hanya mengulas beberapa jalur-jalur penting yang telah menjadi Favorite bengkel elektronik, terlebih TV.

1. Pin/kaki Tegangan VCC/VDD padA IC,
Salah satu jenis komponen elektronika yang sulit sekali dimasukkan ke dalam IC adalah electrolyte capacitor/condensator (elko). Pada desain-desain rangkaian elektronika, penggunaan elko salah satunya difungsikan sebagai filter tegangan DC, semakin besar nilainya, semakin baik filtrasinya. Elko ini dipasang sedekat mungkin dengan kaki-kaki VCC/VDD IC, jadi untuk menemukan pin/kaki VCC/VDD sebuah IC, tinggal mencari elko yang paling besar nilainya dan terdekat dengan IC. Dengan catatan, salah satu kaki elko mendapatkan tegangan dari luar IC.
Khusus untuk IC-IC logika (IC digital), seperti CD4052, MC14066, CD4094 dan lain-lain, kemasan dual in-line package (DIP), secara umum pin/kaki VDD/VCCnya berada pada urutan kaki yang terbesar (misal, CD4066, kaki VDD pada pin14, kaki VSS/VEE pada pin7, 24Cxx, VDD=8, VSS=4).

2. Pin/kaki Reset IC Program,
Hampir semua TV saat ini memakai IC program atau mikro komputer (micom) sebagai otaknya. Sedangkan IC program yang pada dasarnya adalah sebuah komputer mikro/mini tentunya mempunyai kaki yang difungsikan sebagai input Reset.
Reset merupakan pin/input yang digunakan untuk memberi sinyal kepada IC program supaya IC program menjalankan kembali rutin-rutin/program dari awal. Dalam proses perbaikan, penggunaan metode hard-reset sangat mempermudah dalam mencari kesalahan-kesalahan dalam perangkat TV yang bersifat logik (misalnya status AV, status pinout program, atau untuk mendeteksi normal tidaknya IC program itu sendiri).
Metode hard-reset dapat dilakukan dengan mengkonsletkan pin reset ic program ke GND/VSS sekitar 1 detian (dalam beberapa type/jenis ic program dengan ‘menarik’ ke VDD).
Tidak lepas dari desain-desain IC program, kaki reset umumnya dapat ditemukan berada disamping salah satu pin/kaki kristal, ditandai dengan terhubungnya kaki tersebut ke output rangkaian reset. Rangkaian reset dimaksud sering kali terdiri dari IC reset (misal, KIA7045) atau dalam bentuk kombinasi transistor dan komponen lain yang membentuk rangkaian detektor tegangan (melepaskan pulsa/denyut reset jika tegangan yang masuk sudah mencapai ambang yang ditentukan). Jenis rangkaian reset ini sering ditemukan di TV sasis china.
Untuk keterangan lebih jauh tentang IC program TV, baca artikel Memahami dan Mengenal IC Program TV

3. Bus Data (I2C)

Pada artikel Memahami dan Mengenal IC Program TV, telah disinggung tentang fungsi dari bus data, tak lain adalah berfungsi sebagai jalur komunikasi antara komputer mikro tersebut dengan perangkat-perangkat atau IC-IC lainnya. Pada desain-desain TV baru, penggunaan bus I2C menjadi sangat populer karena keringkasannya.
Cara tercepat mencari bus data adalah dengan mencari dan membaca data IC-IC yang dilengkapi dengan bus data, misalnya IC memori 24Cxx, pin5-nya adalah SDA dan pin6-nya adalah SCL. Semua jalur yang terhubung pada pin-pin tersebut merupakan jalur bus data yang terdiri dari SDA dan SCL. Bagi seorang teknisi, menghafalkan pin-pin ini merupakan tindakan yang penting dilakukan.
Gangguan-gangguan pada jalur SDA/SCL menyebabkan IC program gagal untuk memerintah/membaca dari perangkat/IC luar. Akibatnya TV tidak menyala (karena subrutin watchdog) atau adanya beberapa fasilitas TV yang tidak berfungsi (misalnya tuner tidak bisa diset). Hal ini sangat logis sekali karena hampir semua fungsi pengontrolan TV diwakili oleh ‘dua jalur’ ini, sehingga perhatian lebih terhadap bus ini sangat penting.

4. Protek
Artikel tentang proteksi dan cara menemukan jalur protek, baca artikel Sistem Proteksi Pada TV

5. Kontrol Power/Standy
Jika Pembaca pernah membaca artikel tentang Sistem Proteksi Pada TV, di artikel tersebut sudah disinggung beberapa metode untuk ‘mematikan’ perangkat TV yang dilakukan oleh IC program. Secara mudahnya, pin kontrol power dapat ditemukan dengan mengurut masukan/input dari rangkaian-rangkaian power_off tersebut. Pada desain TV yang memakai IC KA78R09 atau 090RDA1 pin power dapat ditemukan dengan mengurut dari pin4 IC tersebut karena secara urut pin-pinnya adalah v_input, v_output, gnd dan v_disabled.
Pada desain TV yang power-nya mengontrol smps, dapat diurut dari pengontrol optocoupler. Karena optocoupler bagian dari rangkaian error_amp, maka sangat memungkinkan untuk mengontrol tegangan output dari smps menjadi power_on atau power_off.

6. Kontrol Switch AV
Seperti halnya mencari jalur bus data, jalur kontrol switch AV dapat dengan mudah ditemukan dengan mencari IC atau rangkaian switch AV-nya terlebih dahulu.
Beberapa IC switch (logic) yang sering dijumpai antara lain : LA7016 (pin3), CD4066/MC14066 (pin5, 6, 12, 13), 4051 (pin10, 11, 9), 4052 (pin10, 9) dan 4053 (pin11, 10, 9).
Pada beberapa IC misalnya TDA8361, pin AV switch menggunakan pin16. Sedangkan pada jenis-jenis terbaru, switch AV sudah masuk kedalam IC chroma/jungle dan dikontrol oleh program menggunakan bus data. Meski sudah masuk dalam IC jungle/chroma tetapi tidak jarang juga ditemukan desain yang masih menggunakan swith AV eksternal (semuanya tergantung desainernya).

7. Volume, Contrast, Color dan Brightness

8. Pin-pin IC program yang difungsikan sebagai volume, contrast, color dan brightness berjenis DAC (digital to analog converter). Karena berjenis DAC, cara termudah dengan mengetes kaki-kaki IC program sambil menggerakkan/mengeset volume, contrast, color dan brightness menggunakan tombol panel atau remot.
Cara tersebut di atas terlihat sangat bertele-tele, tetapi memang cara tersebut yang termudah. Untuk model-model desain baru, pin-pin kontrol ini sudah jarang atau bahkan tidak dipakai lagi dan sudah tergantikan dengan bus data.

9. VT (Tuning Voltage)
Seperti halnya pin-pin kontrol volume, pin VT juga berjenis DAC. Pin ini dapat diurut dari kaki VT tuner. Sedangkan untuk mengidentifikasi kaki VT tuner ditandai dengan adanya deretan rangkaian filter RC yang terhubung ke kaki tersebut. Sedangkan ujung/masukan filter RC tersebut terhubung dengan kaki kolektor transistor VT dan basis dari transistor tersebut merupakan input sekaligus output VT dari IC program.
Pada tuner jenis baru yang menggunakan bus data (SDA, SCL), tegangan konstan VT (30an volt) langsung dimasukkan ke tuner sekaligus rangkaian-rangkaian filter-filter RC dan transistor VT. Untuk menggeser/mengeset frekuensi tuner secara praktis menggunakan bus data.

10. Audio Mute

Fungsi audio mute selain dapat direalisasikan dengan mengenolkan tegangan volume, dapat juga dengan rangkaian mute eksternal. Umumnya menggunakan transistor yang kaki kolektornya langsung ‘menyadap’ jalur sinyal audio output (yang masuk ke audio amplifier) dan kaki basisnya dikontrol langsung oleh IC program. Cara kerjanya cukup sederhana, jika kaki basis mendapatkan bias, maka transistor akan ‘membumikan’ sinyal audio pada kolektornya.

11. VIF Output (Video)

Proses sinyal IF pada TV analog menghasilkan sinyal video yang masih tercampur dengan sinyal audio. Sebelum sinyal video ini ditampilkan/diproses lebih jauh, sinyal ini harus difilter dulu untuk mengeliminasi sinyal suara yang masih ada di dalam sinyal output VIF tersebut.
Karena filtrasi sinyal audio pada VIF out mutlak diperlukan, maka cara tercepat mengidentifikasi jalur VIF out dengan mencari rangkaian filternya yang terdiri dari CF yang diparalel dengan lilitan (membentuk notch filter). Sering dijumpai menggunakan CF 5.5Mc diparalel dengan lilitan 15uH.

12. SIF Input dan Audio Output

Setelah jalur VIF out teridentifikasi, secara otomatis SIF input juga dapat teridentifikasi. Sebelum sinyal VIF out masuk ke filter/trap, sinyal VIF ini ‘dicabang’ menuju ke SIF input, umumnya melalui CF terlebih dahulu, fungsi CF ini untuk memilih hanya suara saja yang diproses.
Pada sistem MPX/stereo, SIF input dapat mengambil dan memproses langsung dari pin output IF dari tuner. Sedangkan sinyal audio hasil pemrosesan/deteksi dioutputkan dengan melalui deemphasis terlebih dahulu. Fungsi deemphasis adalah memperbaiki nilai S/N pada audio hasil deteksi. Karena kontrol volume umumnya sudah masuk dalam IC chroma/IF/jungle atau tidak jarang juga yang langsung mengontrol IC audio amplifier, maka output audio dari SIF out langsung menuju ke audio amplifier sehingga lebih mudah diurut.
Sedangkan cara paling kuno yang terbukti efektif untuk mencari pin input amplifier audio yaitu dengan memegang pin-pin audio amplifier



Semoga Penjelasan Sistem Protek pada TV ini bermanfaat

Cara Merakit power supply (adaptor) untuk pemula

 
Cara Merakit power supply (adaptor) untuk pemula - Power supply atau adaptor adalah perangkat yang bisa mengkonversi tegangan AC menjadi DC. Alat ini bisa dibilang sebagai kebutuhan primer untuk para pecinta elektronik. Komponen-komponen adaptor adalah:

  1. Trafo (Transformator)
  2. Dioda
  3. Elco (Elektrolit Condensator)
  4. Saklar
  5. jack ac
  6. led (pilihan)
  7. resistor (pilihan)
  8. Jepit buaya (pilihan)
  9. chasing (pilihan)
Trafo
Trafo atau transformator berfungsi untuk mengubah tegangan AC menjadi tegangan DC. Trafo dibagi menjadi 2 yaitu treafo CT dan Bukan CT. Trafo ini harganya cukup mahal tergantung dari besarnya Arus (ampere), semakin besar arus semakin mahal pula harganya.

Cara Merakit power supply (adaptor) untuk pemula












Dioda
Dioda digunakan untuk menyearahkan arus, dari arus AC menjadi arus DC
Dioda adaptor









Elco
Elco (Elektrolit Condensator) digunakan untuk memfilter tegangan yang keluar dari dioda, atau untuk menghilangkan riak riak gelombang arus DC.













SaklarSaklar seperti kita ketahui digunakan untuk mnyambung atau memutus kontak listrik.












Berikut merupakan rangkaian adaptor dengan trafo CT dan bukan CT

Rangkaian adaptor dengan trafo non CT

skemat power supply (adaptor) untuk pemula






Rangkaian adaptor dengan trafo CT

Cara Merakit power supply (adaptor) untuk pemula








Itulah 
Cara Merakit power supply (adaptor) untuk pemula  semoga bermanfaatWasalam Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Sumber : http://arjun-service.blogspot.com/

Gejala-Gejala Kerusakan Yang Timbul Pada TV Akibat Flyback Rusak

Gejala-Gejala Kerusakan Yang Timbul Pada TV Akibat Flyback Rusak - Posting kali ini adalah tentang kerusakan - kerusakan yang sering terjadi di flyback. Memang penjelasannya agak sedikit berbelit tapi Saya berharap ini dapat memberikan wawasan bagi kita semua.... Lanjuuuttttt....

Sebelumnya Saya ingin menjelaskan perbedaan flyback TV dan Monitor yaitu pada capasitor internalnya. FBT Monitor mempunyai internal capasitor untuk meningkatkan hasil kualitas gambarnya. Tanpa internal capasitor tampilannya akan terlihat bengkok atau cacat bentuk terutama pada bagian Kiri dan Kanan Gambar.

Berikut ini Kerusakan - Kerusakan Pada Flyback :

Ada 9 masalah yang biasa ditemukan pada FBT problem :

1. Konslet atau Shortnya kumparan Primer
2. Open atau Short pada capasitor internal di bagian sekunder FBT
3. FBT menjadi membengkak atau hampir pecah, atau bahkan sudah pecah
4. Bagian Luar FBT memercikkan atau memancakan bunga api (bocor) ke Ground
5. Bagian Dalam memercikan atau memancarkan (bocor) diantara Lilitan primer dan sekunder
6. Short di bag dalam Dioda High Voltage pada Lilitan sekunder
7. Kerusakan pada Pembagi Tegangan Focus / Screen yang mengakibatkan Tampilan menjadi Kabur ( Blur )
8. FBT mengalami kerusakan pada saat full operating voltage ( Kondisi Under load )
9. Short di diantara Lilitan primer dan sekunder

Gejala atau tanda apa sajakah yang terlihat Jika terjadi short pada Lilitan Primer ?

  • Tidak ada Tampilan ( No High Voltage )
  • Power Blink
  • Tegangan B+ drop
  • Transistor Horz output akan menjadi Panas sekali dan lama kelamaan menjadi short
  • Disekiotar Jalur B+ beberapa Komponen akan mengalami kerusakan, seperti diode di sekunder UF5404 dan FET B+ IRF 630, short.
  • Terkadang menyebabkan bagian Power menjadi Jebol.

Gejala atau tanda apa sajakah yang terlihat Jika terjadi internal Capasitor Open atau short di bagian dalam FBT ?

Jika Internall Capasitornya Short :

  • Power Blink
  • Tegangan B+ drop
  • Transistor Horz output akan menjadi Panas sekali dan lama kelamaan menjadi short
  • Disekitar Jalur B+ beberapa Komponen akan mengalami kerusakan, seperti diode di sekunder UF5404 dan FET B+ IRF 630, short.
  • Terkadang menyebabkan bagian Power menjadi Jebol. Contoh Merk Raffles 15’
  • Bagian Power mengalami shut down, seperti contoh Merk Compaq V55,Samtron 4bi,dll
  • Terkadang Komponen pada Bagian ABL (Automatic Brightness Limiter) terbakar, Bagian ini biasanya terdapat disebelah FBT , contoh Merk LG 520 Si.

Jika Internal Capasitornya Open :

  • High Voltage shutdown
  • Monitor akan terdengar Tik-Tik-Tik, Kadang Jika capasitor kita ukur hasilnya Baik baik saja, Namun akan mengalami Breakdown ketika pada kondisi Full operating Voltage
  • Transistor Horz output akan Jebol/Putus dalam beberapa jam atau hitungan hari setelah anda menggantinya.
  • Kadang kadang menyebabkan tampilan “No display”
  • Gambar yang terdistorsi
  • Dapat menyebabkan Transistor Horz output short dan merusak bagian Power

Anda mempunyai 3 Pilihan Jika sebuah Internal Capasitor pada FBT mengalami open atau short :

  • Menggantinya dengan FBT yang baru jika anda mendapatkannya di pasaran
  • Berusaha mencari FBT refurbish Jika sangat sulit sekali mendapatkan part originalnya..
  • Melakukan Modifikasi atau istilah para praktisi Teknik adalah Mencangkoknya
  • Pilihan terakhir Kembalikan Monitor kepada konsumen Jika tidak dapat menemukan komparasi dari FBT tersebut.
Semoga artikel tentang Gejala-Gejala Kerusakan Yang Timbul Pada TV Akibat Flyback Rusak ini bermanfaat


sumber : http://zhillanku.multiply.com

Jenis-Jenis Kabel Koneksi Video

 

Jenis-Jenis Kabel Koneksi Video
Jenis-Jenis Kabel Koneksi Video - Berikut ini adalah beberapa koneksi video yang dipergunakan pada TV Plasma / LCD atau LCD Monitor. Salah satu fungsinya untuk menyambungkan video game, TV kabel, DVD, atau bahkan Computer anda, sedikitnya anda membutuhkan sebuah koneksi video ini. Belakangan ini, koneksi video ini pun datang dengan berbagai pilihan dan keunggulan. Manakah yang memberikan hasil paling prima? 


COMPOSITE VIDEO

Jenis-Jenis Kabel Koneksi Video

Kabel Composite-video ini diciptakan ketika masa transisi televisi hitam-putih ke televisi berwarna tahun 1950-an. Kabel ini dapat dipakai baik pada televisi hitam-putih maupun televisi berwarna. Pada saat itu, ini adalah pilihan terbaik untuk meneruskan signal. Saat ini, dengan semakin kompleknya kualitas dan informasi yang terkandung pada tiap gambar, kabel ini tidak lagi cocok untuk dipakai. Hasilnya akan sangat tidak maksimal pada LCD TV yang memiliki informasi dan tingkat ketajaman gambar yang luar biasa. Kabel ini sebaiknya tidak ada dalam kotak perkakas anda.

S-VIDEO


Jenis-Jenis Kabel Koneksi Video

Kabel S-Video ini dikembangkan pada akhir 1980-an untuk memecahkan beberapa masalah pada kabel composite video. Kabel ini memiliki kemampuan untuk memisahkan warna dan meneruskan signal yang lebih jernih ke televisi.

COMPONENT VIDEO

Jenis-Jenis Kabel Koneksi Video

Kabel Component video meningkatkan kualitas gambar tidak hanya dengan memisahkan warna dari hitam-putih namun dengan memecah sinyal warna menjadi bagian-bagian. Ketika sinyal gambar dikirim dalam 3 bagian/kabel, anda akan memiliki hasil gambar yang tidak terkompresi dengan resolusi yang lebih tinggi. Inilah sebabnya mengapa kabel ini menjadi pilihan utama untuk LCD TV akhir-akhir ini. Sebelum ditemukan adanya kabel HDMI, kabel jenis ini memberikan hasil terbaik karena pada dasarnya anda menikmati kualitas gambar tanpa filter dari sumber ke televisi anda.

DVI
Digital Video Interlace .
Didesign untuk memaksimalkan kualitas Gambar seperti pada LCD monitor atau Digital Projector .

Jenis-Jenis Kabel Koneksi Video

Variasi DVI antara lain ;

1. DVI-A single dan double Link
Yang sepenuhnya digital, Juga memiliki kompatibilitas tertinggi dibanding versi double link. DVI-A hanya membawa signal analog

2. DVI-I pada Computer (PC) tidak hanya membawa signal digital tapi juga signal Analog RGBVH melalui 4 pin tambahannya

3. DVI-D mirip dengan DVI-I tetapi tidak memiliki 4 Pin tambahan

IEEE (Institute of Electrical and Electronic Engineers) 1394 / FIREWIRE



Pada awalnya, FireWire merupakan jagoan yang cukup diunggulkan, karena standar ini memiliki kecepatan lebih tinggi daripada USB versi awal yang hanya 12 Mbps. FireWire sendiri mampu mencapai 400 Mbps (FireWire 400) dan 800 Mbps (FireWire 800). Versi 2.0 USB mendongkrak laju transfer data teoretis menjadi 480 Mbps, tetapi ini tidak mengubah kelebihan mendasar FireWire yang lain. Dan pada praktiknya, peranti FireWire 400 sering lebih cepat dari USB 2.0, meskipun kecepatan teoretisnya lebih rendah.Asosiasi IEEE 1394 yang mengatur standar FireWire sudah mengumumkan versi standar baru yang dapat menghantarkan data sampai 3,2 Gbps. Antarmuka standar baru ini dirancang kompatibel dengan konektor FireWire 800 yang saat ini sudah beredar di pasaran.Standar baru ini diharapkan akan disetujui dalam waktu dekat, tepatnya Februari 2008. Ini bisa jadi sedikit lebih cepat daripada versi terbaru standar pesaingnya, USB 3.0, yang direncanakan diratifikasi pada paruh awal 2008.

HDMI

Kabel HDMI adalah koneksi multi-pin yang dipakai untuk menyalurkan sinyal high definition digital video. Konektivitas ini biasanya ditemui pada LCD TV, DVD dan gadget generasi terbaru. Kabel HDMI ini sanggup menangani lalu lintas sampai dengan 5 Gbps. Dengan kapasitas sebesar ini, begitu banyak informasi dapat disalurkan melalui sebuah kabel tanpa kompresi. Kabel HDMI hampir sama dengan kabel DVI pada computer dan video card. HDMI Merupakan Kombinasi signal video dan Audio ke dalam interface digital. Compatible dengan HDCP (High Bandwith Digital Content Protection atau High Definition Content Protocol) dengan tujuan mencegah pembajakan dari isi digital suatu program . Mampu Menyalurkan data yang tidak mengalami kompresi (uncompressed).

DISPLAY PORT 1.1



Keberadaan DisplayPort 1.1 ini baru saja disahkan oleh konsorsium standar elektronik, VESA, April tahun ini. Sebagai standar baru koneksi audio video. Keberadaannya sontak, membuat posisi HDMI yang lebih dahulu eksis , tersaingi.


Dibanding dengan HDMI, Display Port memiliki keunggulan lebih ekonomis dan kompatibel ke banyak perangkat. Bukan hanya itu, DisplayPort 1.1 juga tidak memberlakukan lisensi semahal HDMI. Lisensi untuk sinyal berdefinisi tinggi dibagi menjadi 2. Pertama, untuk grup DVI (DVI-HDCP, HDMI, UDI) dan grup DisplayPort. DisplayPort didukung oleh perusahaan AMD, Dell, Genesis Microchip, Hewlett-Packard, molex, Vidia, Philips, Samsung dan Tyco Eelectronics. Sedangkan HDMI masih diunggulkan oleh perusahaan Hitachi, Panasonic, Philips, Sony, Silicon Image, Thomson dan Toshiba. DisplayPort menghantar sinyal clock dan audio dalam transfer rate 1,62-2,7Gbps dengan tingkat sinyal video 8 atau 10 bit per kanal warna. Sinyal video resolusi tinggi ini bahkan dapat lebih tinggi dari sistem dual link DVI (2560 X 1600 pixel). Namun, sinyal video DisplayPort tidak kompatibel dengan format DVI dan HDMI.



Semoga artikel tentang Jenis-Jenis Kabel Koneksi Video ini bermanfaat.

Pengenalan IC Program TV


 IC Program TV
Pengenalan IC Program TV - Ketika sebuah microcontroller/IC program mendapatkan tegangan kerja IC program tidak langsung ON atau beroperasi. IC program harus melalui tahap-tahap boot up. Tahap-tahap BootUp terdiri dari dua tahap yaitu tahap hardware dan tahap BootUp software. Lamanya waktu yang dibutuhkan untuk bootUp tergantung dari jenis IC/microcontroller dan urutan program yang dijalankan/diprogramkan.





URUTAN BOOT UP

BootUp pada microcontroller terdapat dua jenis yaitu boot up hardware dan boot up software. Tahap-tahap boot up hardware sebagai berikut :

1. IC program memulai tahap bootup jika tegangan kerja yang diberikan sudah masuk dalam rentang tegangan kerja normalnya.
2. Osilator kristal yang terdapat pada mulai berosilasi. Fungsi osilator kristal adalah untuk memberikan denyut/clock pada microcontroller.
3. Setelah ada clock, IC program mengecek dan mengeset hardware/register-register internal dengan nilai-nilai standar. Kemudian IC program menunggu reset melalui pin RESET.
4. Proses reset ini, dilakukan secara manual atau otomatis oleh perangkat luar. Pada umumnya, TV menggunakan IC Reset untuk mereset program. Contoh IC reset adalah KIA70 (pada tv LG/Goldstar).
5. Setelah menerima sinyal reset, IC program mulai untuk menjalankan/mengeksekusi software yang terinstall/terprogram sebelumnya (memulai boot up software).


Sedangkan tahap-tahap boot up software sangat tergantung dari urutan-urutan atau statemen-statemen software yang diprogramkan. Karena variasi urutan boot up software sangat banyak dan berbeda-beda antar tiap programmer, maka penulis hanya mengulas secara umumnya saja.
Secara umum, urutan boot up software IC program TV yang semuanya berdasarkan program/berdasarkan keinginan programmer, urutannya sebagai berikut :

1. IC program mengeset semua register/peralatan internal dengan nilai default/standar.
2. Membaca data dari memory kemudian disetkan pada register/port-port.
3. Melakukan proses power on terhadap unit/TV.
4. Melakukan tahap-tahap monitoring operasi. Misalnya sistem proteksi, hang dan lain-lain.
5. Terakhir, melakukan monitoring terhadap kejadian/respon-respon terhadap efek pemakaian (tombol/keyboard, remot dll).

TROUBLESHOOTING

Sebelum melakukan troubleshooting, beberapa hal yang perlu diketahui dan penting bagi beroperasinya IC program adalah :

1. CLOCK, clock adalah pulsa/denyut yang berfungsi sebagai denyut jantung prosesor. Lebar/lama pulsa tergantung dari frekuensi kristal dan program yang telah diprogramkan.
2. IC RESET, cara kerja IC reset adalah sebagai voltage detector, yaitu mendeteksi tegangan VDD ic program. Jika tegangan VDD sudah mencapai ambang reset, ic tersebut akan mengirimkan pulsa reset (tujuannya untuk mereset program).
3. INTERUPSI, adalah layanan yang diberikan oleh prosesor untuk mendengarkan respon pemakai/peralatan lain. Ketika prosesor mendapatkan interupsi, prosesor akan menjalankan sub rutin/program tertentu tergantung dari jenis interupsinya. Misalnya pin/port IR, jika ada sinyal IR masuk dan sinyal tersebut diketahui oleh program, maka program akan menjalankan subrutin yang telah diprogramkan. Status/kejadian2 keyboard ketika ada tombol dipencet dan lain-lain.
4. Jenis port input atau output. PWM/ADC input biasanya digunakan untuk pin AFT, PWM/DAC output digunakan untukvolume, contrast, color, hue, dan lain-lain. Pin logic IO digunakan untuk setting option, reset, tv/av, switching, video ident dan lain-lain. 

Karena proses troubleshooting sangat tergantung dari jenis dan bentuk rangkaian, maka disini hanya diulas prosedur umumnya saja. Prosedur troubleshooting/pencarian kerusakan IC program adalah (hardware) :

1. Cek semua kaki port apakah konslet terhadap VSS/ground atau tidak. Pengukurannya dengan ohm meter pada meter 1K. Harap diperhatikan jenis pin/portnya. Secara umum nilai hambatan normalnya sebagai berikut : PWM input/ADC sekitar 1 s/d 3K, PWM output sekitar 1 s/d 5K dan logic IO sekitar 5K. Jika ditemukan kurang dari nilai tersebut, kemungkinan pin yang dites konslet.
2. Setelah tidak ditemukan konslet, cek komponen-komponen input antara lain switch dan IR receiver.


Troubleshooting dapat ditemukan setelah mengetahui ciri-ciri IC program yang normal. Ciri-ciri IC program yang normal adalah :

1. Adanya clock, ditandai dengan adanya tegangan yang bergoyang pada pin SDA/SCL (jika menggunakan multitester jarum). Jika menggunakan ic memory 24Cxx pin SDA pada pin5 dan SCL pada pin6.
2. Munculnya OSD dilayar, jika dilayar tidak muncul, cek jalur H SYNC, V SYNC, BLK dan OSD oscillator.
3. IC program dapat beroperasi dengan normal. Tidak panas berlebihan.
4. Pada umumnya jika pin reset dikonsletkan ke ground sesaat, TV akan standby dan melakukan proses reset lagi.

IC program ngambek, sering disebabkan karena :

1. Tegangan tidak stabil atau ada ripple.
2. Switch/IR dalam keadaan mencet trus, sehingga menyebabkan ic program dalam keadaan interupsi (melanjutkan eksekusi program jika interupsi telah dilepas).
3. Bus error, cek pin SDA/SCL.
4. Adanya gangguan pada port-port input/output. Port-port tersebut mengalami hold/tertahan.
5. Software yang terinstal terkorupsi/rusak = IC program harus diganti. Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...



Itulah sekilas tentang Pengenalan Dasar IC Program TV semoga bermanfaat.