16 May 2017

Bagaimana Mengetahui Regulasi Tegangan Pada Transformator ? Berikut Jawabannya

Regulasi Tegangan Pada Transformator—Trafo atau transformator berasal dari kata transformatie yang memiliki arti perubahan. Dengan kata lain transformator adalah sebuah alat listrik yang mampu memindahkan dan mengubah energi listrik dari satu taraf ke taraf lainnya melalui gandeng magnet dengan berdasar pada prinsip kerja elektromagnetik.

Prinsip Dasar Transformator


Sebelum masuk pada regulasi tegangan pada transformator, ada baiknya untuk mengetahui dahulu prinsip dasar trafo tersebut. prinssip dasar dari trafo yaitu untuk memindahkan daya listrik dari suatu rangkaian ke rangkaian lainnya. Sedangkan secara fisik, trafo merupakan sebuah perangkat statis yang terdiri dari dua buah belitan ( coil ) yang saling terhubung dengan menggunakan copling elektromagnetik. Penggunaan trafo yang paling mendasar adalah untuk pengaturan tegangan atau arus pada sebuah sistem ketenagaan. Trafo juga berfungsi untuk menyetarakan impedansi antara sumber dan beban untuk mendapatkan pengiriman daya secara maksimum pada rangkaian elektronik. Selain itu, trafo juga dapat berfungsi sebagai isolasi ( pengaman ) untuk meminimalisir kebocoran fluks magnet.

Konstruksi dan Bagian-Bagian Pada Trafo

Secara umum konstuksi trafo terdiri dari
1.      Sebuah inti besi yng terbuat dari susunan lempeng besi lunak atau baja silikon yang diklem menjadi satu.
2.      Belitan primer dan sekunder yang terbuat dari kabel tembaga terisolasi yang dibelitkan pada inti besi secara konsentris ataupun spiral.
3.      Sistem pendingin

Jenis-Jenis Trafo

Sebetulnya banyak sekali jenis-jenis trafo yang ada dipasaran dan yang digunakan diberbagai peralatan elektronik. Tentu jenis trafo yang berbeda-beda tersebut disesuiakan dengan kebutuhan penggunaannya. Contohnya adalah trafo yang digunakan oleh PLN adalah trafo daya dan trafo distribusi. Akan tetapi secara umum, trafo hanya dibedakan menjadi 2 jenis saja, yaitu trafo step-up untuk menaikan daya dan trafo step-down untuk menurunkan daya listrik.

Rangkaian Ekuivalen Transformator

Untuk mengetahui regulasi tegangan pada transformator, kita terlebih dahulu harus mengetahui rangkaian ekuivalen dari trafo tersebut. Secara sederhana, transformator dapat dimodelkan seperti berikut.



Dari gambar pemodelan di atas, terlihat bahwa trafo memiliki dua buah bagian yaitu bagian primer dan juga bagian sekunder. Ke dua bagian tersebut dihubungkan oleh inti besi. Dalam kondisi ideal, trafo dianggap tidak memiliki rugi-rugi daya, dan perbandingan antara ke dua belitannya dianggap sebagai perbandingan tegangan antara ke dua sisi trafo tersebut. Untuk menentukan nilai ekuivalen dari trafo tersebut, maka dari gamabar rangkaian tadi dapat disederhanakan menjadi berikut.


Dari penyederhanaan rangkaian tersebut dapat ditentukan sebuah rumus
Req= Rp + ( NpNs ) 2 x Rs
Xeq= Xp + ( NpNs ) 2 x Rs
Dari rumus tersebut selain kita dapat menentukan nilai Req, dan Xeq, kita juga dapat menentukan Rc dan Xm dengan melakukan pengujian rangkaian tanpa beban dan hubung singkat. Dari rangkaian tersebut kita dapat mengukur daya (watt ), tegangan ( V ) dan juga arus ( I ) pada bagian primer maupun sekundernya.

Menghitung Regulasi Tegangan Pada Trafo

Untuk menghitung regulasi tegangan pada transformatorsangatlah mudah jika anda sudah mengetahui rangkaian ekuivalen dari trafo tersebut. Hal ini disebabkan karena dari rangkaian ekuivalen itulah kita dapat mengetahui besarnya tegangan di sisi primer dan di sisi sekunder trafo. Rumus untuk menghitung regulasi tegangan pada trafo adalah
%Regulasi =  x 100%
Dimana
VP  = tegangan di sisi primer
VS = tegangan di sisi sekunder.


Nah, itulah sedikit penjelasan mengenai cara menentukan regulasi tegangan pada transformator. Semoga bermanfaat. 

14 May 2017

Cara Menurunkan Tegangan Listrik Rumah Dengan Mudah dan Murah

Cara menurunkan tegangan listrik rumah sebetulnya sangatlah mudah. Anda dapat melakukannya sendiri ataupun meminta bantuan teknisi listrik baik yang bersifat perorangan ataupun dari PLN langsung.

Biasanya menurunkan tegangan listrik diperlukan ketika listrik yang digunakan di rumah dirasa terlalu besar. Tentunya kapasitas listrik yang besar berpengaruh juga pada pengeluaran yang harus dibayarkan setiap bulannya. Berbeda dengan cara menaikan tegangan listrik yang lebih disebabkan oleh kualitas listrik yang rendah, sehingga listrik sering kali mengalami drop tegangan , menurunkan tegangan listrik adalah proses kebalikannya. Kualitas listrik yang rendah biasanya terjadi di daerah-daerah pedalaman, yang jauh dari sumber distribusi atau jauh dari gardu induk PLN. Kadangkala menurunkan tegangan listrik rumah juga diperlukan untuk memenuhi beberapa kebutuhan alat elektronik yang memang didesain dengan menggunakan tegangan rendah. Contohnya adalah untuk alat pemanas yang memiliki tegangan 110 VAC. Lantas bagaimana cara menurunkan tegangan listrik rumah?  Berikut beberapa ulasannya.

Menurunkan Tegangan Listrik Dengan Dioda

Cara menurunkan tegangan listrik rumah yang pertama adalah dengan menggunakan dioda. Hal ini sangatlah mudah dan murah untuk dilakukan. Komponen yang harus anda siapkan hanyalah 3 buah dioda silicon dengan arus 5 Ampere atau dioda dengan tipe 1N5401. Caranya adalah anda hanya cukup memasang ke tiga dioda tersebut secara seri pada salah satu kaki tegangan input alat elektronik yang tegangannya akan diturunkan. Hal yang harus menjadi catatan dalam menurunkan tegangan listrik rumah dengan dioda adalah cara ini hanya berlaku untuk menurunkan tegangan input yang masuk pada alat elektronik saja, bukan pada tegangan listrik rumah secara keseluruhan.



Sebagai contoh misalnya anda memiliki alat pemanas air elektronik dengan tegangan input 110 VAC sedangkan tegangan listrik di rumah anda adalah 220 VAC, maka agar alat pemanas air tersebut dapat berfungsi dengan baik anda harus menurunkan tegangan 220 menjadi 110 VAC. Caranya seperti yang dijelaskan di atas tadi yaitu memasang 3 buah dioda secara seri di kaki input alat pemanas tersebut.

Menurunkan Tegangan Listrik Dengan Trafo

Cara menurunkan tegangan listrik rumah yang ke dua adalah dengan menggunakan trafo. Alat dan bahan yang harus anda siapkan adalah
1.      Satu buah trafo tipe biasa ( pilih trafo 1 ampere atau 2 ampere saja )
2.      Empat buah dioda dengan kapasitas ampere disesuaikan dengan trafo
3.      Satu buah kapasitor ( Elco 2200 µF, 25 Volt )

Selanjutnya hal pertama yang harus anda lakukan adalah merangkai dioda seperti gambar berikut ini.
Fungsi dioda ini adalah untuk membuat kutub listrik. Bagian yang diberi lingkaran merah adalah bagian kutub positif, sedangkan bagian berwarna biru adalah untuk kutub negatif. Selanjutnya yang harus anda lakukan adalah merangkai dioda, elco dan trafo seperti gambar berikut.



Untuk bagian output trafo sendiri, anda dapat memilih sesuai dengan tegangan yang dibutuhkan. Walaupun sebenarnya trafo step-down sudah memiliki tegangan yang lebih rendah dari tegangan input, akan tetapi belum memiliki kutub positif dan kutub negatif, maka dari itulah dibutuhkan dioda untuk memberikan kutub positif dan negatifnya. Satu buah rangkaian ini dapat digunakan untuk beberapa alat elektronik sekaligus, sehingga anda tidak perlu repot-repot lagi menurunkan tegangan input untuk setiap alat elektronik yang menggunakan tegangan 110 VAC.

Nah itulah cara menurunkan tegangan listrik rumah dengan sederhana dan mudah. Sebetulnya masih banyak cara lainnya untuk menurunkan tegangan listrik 220 VAC menjadi 110 VAC di rumah. Saat ini juga dipasaran telah tersedia banyak alat yang mampu menurunkan tegangan listrik rumah, anda tinggal membeli dan memilihnya saja sesuai dengan kebutuhan. Semoga bermanfaat.


12 May 2017

Contoh Rangkaian Pengganda Tegangan Sederhana dan Cara Membuatnya

Rangkaian pengganda tegangan merupakan sebuah rangkaian elektronik yang dapat mengubah daya listrik arus bolak-balik ( AC ) bertegangan rendah menjadi bertegangan DC yang lebih tinggi. Rangkaian pengganda tegangan ini menggunakan kondensator dan juga dioda yang dirangkai menjadi sebuah jaringan tertentu. Rangkaian satu ini dapat digunakan sebagai panjar tegangan dari mulai besar tegangan milivolt hingga besar tegangan jutaan volt. Pengganda tegangan yang paling umum digunakan adalah pengganda dengan deret setengah gelombang atau yang dikenal juga dengan aliran Villard

Jenis-Jenis Rangkain Pengganda Tegangan

Rangkaian pengganda tegangan dibagi menjadi berbagai jenis rangkaian. Walau begitu, secara umum, rangkaian ini hanya dibagi menjadi 2 jenis rangkaian saja yaitu pengganda tegangan dengan penyearah setengah gelombang dan pengganda tegangan gelombang penuh.

Pengganda Tegangan Dengan Penyearah Setengah Gelombang

Untuk membuat pengganda tegangan dengan penyearah setengah gelombang secara sederhana sangatlah mudah sekali. Komponen yang harus anda siapkan hanyalah dua buah kapasitor dan juga dua buah dioda serta sebuah catu daya berupa trafo. Setelah itu hal yang harus anda lakukan hanyalah merangkai dioda, kapasitor dan juga trafo seperti gambar di bawah ini.

Dari gambar rangkaian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa ketika tegangan sekunder trafo berpolaritas positif maka dioda 1 ( D1 ) akan menghantarkan arus listrik sedangkan dioda 2 ( D2 ) tidak akan menghantarkan arus. Oleh sebab itu secara ideal, dioda yang sedang menghantarkan arus dan tegangan tersebut dianggap mengalami hubung singkat. Karena itulah kapasitor 1 ( C1 ) akan diisi dengan tegangan melalui D1 hingga mencapai Vm. Polaritasnya adalah seperti yang ditunjukan gambar berikut.


Ketika setengah siklus berikutnya, yaitu pada saat siklus negatif, giliran D2 yang akan menghantarkan arus sedangkan D1 tidak menghantarkan arus. Maka dari itu, kapasitor 2 ( C2 ) akan diisi tegangan sekunder dari trafo sebesar Vm dan dari C1 sebesar Vm sehingga totalnya adalah 2Vm.  Apabila pada bagian output diberikan resistor, maka tegangan pada C2 akan turun selama siklus berjalan positif dan akan diisi kembali dengan 2Vm selama siklus berjalan negatif. Bentuk gelombangnya seperti bentuk output penyearah setengah gelombang dengan filter C dan tegangan puncak untuk setiap dioda adalah 2Vm.

Pengganda Tegangan Dengan Gelombang Penuh

Untuk pengganda tegangan gelombang penuh, komponen yang harus anda sediakan tidaklah jauh berbeda dengan pengganda tegangan setengah gelombang, yaitu 2 buah dioda, 2 buah kapasitor dan juga trafo sebagai sumber daya. Hal yang berbeda hanyalah cara merangkai komponen-komponen tersebut. Anda harus merangkai semua komponen tersebut seperti gambar di bawah ini.


Ketika terjadi siklus positif maka D1 akan menghantar dan C1 mengisi tegangan sebesar Vm sedangkan D2 tidak menghantar. Ketika terjadi siklus negatif, maka D2 akan menghantar dan C2 terisi tegangan sebesar Vm sedangakan D1 tidak menghantar. Untuk tegangan puncak pada masing-masing dioda adalah sebesar 2Vm. Rangkaian di atas tadi memiliki cara kerja seperti gambar berikut.


Jika pada output tidak ada beban, maka besar tegangan C1 dan C2 adalah 2Vm. Sedangkan jika diberi beban maka bentuk gelombang pada ujung C1 dan C2 sama halnya seperti kapasitor yang diumpankan pada penyearah gelombang penuh. Hal yang membedakan hanyalah nilai masing-masing kapasitor menjadi lebih kecil karena kapasitor tersebut dipasang seri.


Nah itulah cara membuat rangkaian pengganda tegangan secara sederhana. Ke dua jenis rangkaian pengganda tersebut dapat dimodifikasi menjadi rangkaian pelipat 3, pelipat 4 dan lain sebagainya. Semoga bermanfaat. 

09 May 2017

Fungsi Dioda Pada Rangkaian dan Pengertiannya

Pada artikel kali ini akan dibahas mengenai fungsi dioda pada rangkaian. Jika anda belum tahu dan belum faham mengenai dioda, maka anda harus menyimak uraian-uraian berikut ini.

Pengertian Dioda


Sebelum masuk pada fungsi dioda pada rangkaian, ada baiknya untuk mengetahui terlebih dahulu mengenai pengertian dioda itu sendiri. Secara sederhana, dioda adalah sebuah komponen elektronik yang terdiri dari dua buah elektroda yaitu anoda dan katoda. Dioda dibuat dari bahan semikonduktor yang memiliki fungsi untuk menghantarkan arus satu arah dan menghambat arus listrik dari arah sebaliknya. Dioda adalah komponen paling sederhana dari semua keluarga semikonduktor. Bentuk dioda seperti vacuum tube dengan dua buah elektroda yang biasanya berwarna hitam dengan gelang putih untuk membedakan antara anoda dan katoda. Bagian gelang berwarna putih itulah yang merupakan bagian dari katoda.

Fungsi Dioda Pada Rangkaian dan Jenis-Jenis Dioda

Secara umum, fungsi dioda pada rangkaian adalah sebagai penyearah arus. Dengan kata lain, dioda hanya memperbolehkan arus yang lewat dari bagian anoda ke katoda dan menahan arus yang sebaliknya. Karena itu dioda dapat pula dianalogikan sebagai katup elektronik yang akan terbuka jika ada aliran listrik dari belakang katup ke bagian depan, sedangkan katup akan menutup jika ada aliran listrik dari depan menuju ke bagian belakang.



Fungsi lainnya yang dimiliki oleh dioda adalah sebagai penyearah sinyal tegangan AC menjadi DC. Untuk menjadikan dioda sebagai penyearah/pengubah tegangan AC menjadi tegangan DC anda harus menggunakan rangkaian dioda bridge. Dengan rangkaian dioda bridge, dioda tersebut berfungsi sebagai penyearah setengah gelombang.

Jika disesuaikan dengan jenisnya, dioda memiliki banyak sekali kegunaan. Diantaranya adalah
·         Dioda Zener berfungsi sebagai pengaman rangkaian serta penstabil tegangan.
·         Dioda LED berfungsi sebagai lampu indikator.
·         Dioda Photo berfungsi sebagai sensor cahaya.
·         Dioda Schottky berfungsi sebagai pengendali.

Simbol Dioda



Setelah membahas mengenai fungsi dioda pada rangkaian, selanjutnya anda juga harus mengetahui tentang simbol dioda. Dioda disimbolkan dengan anak panah yang didepannya terdapat sebuah garis melintang. Dari simbol tersebut jelas terlihat mengenai cara kerja dioda itu sendiri. Garis melintang di depan anak panah menyimbolkan katoda sedangkan anak panah itu sendiri menyimbolkan anoda.

Cara Kerja Dioda

Untuk lebih mempertegas fungsi dioda, anda dapat melakukan sebuah percobaan sederhana. Yang harus anda siapkan hanyalah sebuah baterai 1.5 volt, satu buah dioda dan lampu atau LED.
1.      Hal pertama yang harus anda lakukan cukup merangkai lampu, dioda dan baterai.

2.      Sambungkan kutub anoda dioda pada kutub positif baterai dan kutub katoda dioda pada lampu/LED
3.      Sambungkan kutub katoda dioda pada kutub positif baterai dan kutub anoda dioda pada lampu/LED
Dari percobaan sederhana tersebut ketika kutub anoda disambung pada kutub positif baterai maka lampu/LED akan menyala sedangkan jika kutub katoda disambung pada kutub postif maka lampu/LED tidak akan menyala. Hal ini jelas terjadi karena ketika kutub katoda dihubungkan pada kubut potisif baterai, arus baterai akan tertahan oleh dioda sehingga lampu/LED tidak menyala.

Mengukur Dioda Dengan Multimeter

Untuk mengukur dioda dengan menggunakan multimeter analog, anda harus memposisikan saklar pada posisi OHM x1K atau x100 kemudian letakan probe merah pada katoda dan probe hitam pada anoda. Sedangkan untuk mengukur dioda menggunakan multimeter digital, posisikan saklar pada simbol dioda kemudian letakan probe merah pada anoda dan probe hitam pada katoda.

Nah itulah sekilas mengenai fungsi dioda pada rangkaian. Semoga bermanfaat.