17 March 2018

Service TV Panasonic TC-2198 Mati total

Service TV Panasonic TC-2198 Mati total  - Kali ini kedatangan tv tabung panasonic jadul type TC-2198 dengan keluhan mati total, tv ini menggunakan ic chroma AN5192 dan micom MN152811TJS.

pertama-tama kubuka chasing tvnya dari pengamatan tidak ada komponen yang rusak, ukur tegangan semua drop, cek tr horizontal masih OK,hmmmm....

Kulepaskan jalur B+ ke flyback dan kuukur tegangannya masih juga drop, ganti IC SE090 dan optocoupler ternyata tidak ngaruh, hufff.....

kuukur komponen dibagian regulator satu persatu terutama dioda dan transistor akhirnya sampailah pada komponen yang dipcb tertuliskan D815 posisinya sebelahan dengan IC SE090 ternyata terukur short, dibody komponen ini tertulis FD312 tanya di mbah google ternyata komponen ini jenis SCR yang berfungsi sebagai saklar, sempat kesulitan mencari komponen ini dikotaku, akhirnya cari-cari dibangkai tv sharp dapat komponen yang mirip dibodynya tertulis TF321S kalau dilihat datasheetnya komponen ini mirip, gak ada salahnya dicoba hehehe...

Setelah TF321S terpasang saatnya uji coba tapi jalur B+ keflyback masih dalam keadaan terputus, craaacckkk... lampu led indikator menyala hijau tegangan B+ terukur 90V sepertinya sudah normal ini, kembali kupasang jumper B+ ke flyback dan kucoba craaakkk..... gambar semut pun langsung nongol, tancap kabel antena alhamdulillah gambar dapat tampil dengan sempurna.



 Untuk mempermudah berikut letak komponen yang diganti


Service TV Panasonic TC-2198 Mati total
Demikian share kali ini semoga bermanfaat buat Para teknisi dan pengunjung blog ini, tetap semangat.

Sumber : http://www.diandraelektronik.id/2018/01/tv-panasonic-tc-2198-mati-total.html#

05 March 2018

Cara Membuat UPS Sederhana Secara murah

 
 Cara Membuat UPS Sederhana Secara murah – Pada kesempatan sebelumnya teknisi-elektro.com telah berbagi informasi mengenai apa itu UPS serta bagaimana cara kerjanya. Buat anda yang belum tahu, UPS adalah singkatan dari uninterruptible power supply.

Fungsinya adalah untuk cadangan listrik sementara dikala listrik dari PLN sedang padam. Biasanya UPS dipasangkan dengan berbagai macam alat elektronik seperti komputer dan lain sebagainya. Dengan adanya UPS, alat-alat tersebut masih dapat bekerja untuk sementara waktu saat listrik padam.
Jenis UPS sendiri sangat bermacam-macam, mulai dari yang paling kecil untuk satu komputer, ukuran sedang untuk skala rumahan, hingga yang paling besar untuk skala industri. Semakin besar UPS, tentu semakin mahal pula harganya. Selain itu brand juga mempengaruhi mahal tidaknya harga UPS.

 Cara Membuat UPS Sederhana Secara murah Murah

UPS sangat bermanfaat saat digunakan di rumah. Karena pada saat listrik padam, alat-alat elektronik penting di rumah anda bisa tetap menyala berkat energi listrik yang disimpan di dalam baterai UPS. Namun sayangnya harga UPS skala rumahan tidaklah murah.

 Cara Membuat UPS Untuk Rumah Sederhana dan Murah

Untuk membeli UPS skala rumahan atau ukuran sedang, anda harus merogoh kocek cukup dalam. Buat anda yang punya budget pas-pasan jangan panik dulu. Daripada anda membeli UPS yang mahal, cobalah untuk membuatnya sendiri di rumah dengan menggunakan komponen elektronika yang cukup sederhana.
Berikut skema rangkaian UPS sederhana yang bisa anda coba buat sendiri. Komponen yang diperlukan untuk merealisasikan rangkaian ini tak terlalu banyak, dan semuanya bisa didapatkan dengan mudah di penjual atau toko-toko komponen elektronika sekitar rumah. Berikut skema rangkaiannya.


 Anda bisa menggunakan UPS rakitan sendiri tersebut untuk menghidupkan komputer saat listrik sedang padam. Selain itu anda juga bisa menggunakan UPS tersebut untuk memberikan energi listrik cadangan di beberapa lampu LED rumah. Jadi saat listrik padam, lampu rumah tetap menyala.

 Jadi itulah sebab mengapa UPS sangat dibutuhkan di rumah, terutama dikala listrik sedang padam. Demikian ulasan singkat mengenai  Cara Membuat UPS Sederhana Secara Murah yang sederhana dan murah. Silahkan share info yang satu ini jika dirasa bermanfaat bagi banyak orang.

Sumber :  http://belajarelektronika.net/cara-membuat-ups-untuk-rumah/

Merakit Rangkaian Pintu Otomatis

Rangkaian Pintu Otomatis tentu sudah sering anda lihat di mal atau kantor-kantor besar. Rangkaian pintu ini merupakan rangkaian yang sangat sederhana dimana akan bisa membuka pintu secara elektronik atau otomatis. Dan bukan dengan cara manual atau memakai tangan secara langsung. Dan tidak hanya di pintu mal saja, anda bisa menerapkannya di pintu-pintu rumah anda seperti garasi atau gerbang. 

Apalagi kadang kala rasa segan saat turun membuka pintu garasi dan juga gerbang memang sudah sering anda rasakan saat menggunakan mobil atau motor. Belum lagi jika anda tidak memiliki satpam yang biasanya membantu anda. Bisa jadi kaki anda akan lemas cuma buat membuka pintu gerbang atau garasi. Dengan membuat pintu otomatis ini, tentu saja anda bisa memudahkan kinerja.
Pada rangkaian pintu otomatis ini, diperlukan catu daya atau sumber tegangan dengan menggunakan baterai dengan nilai sebesar 9 V. Komponen saklar kontak akan digunakan untuk membuka secara manual dan juga menutupnya. Komponen Relay K1 merupakan jenis komponen dengan daya 9 V. Sementara pada komponen relay K2 merupakan jenis yang menempel pada Vac 117 yang secara otomatis akan mengunci ketika ledakan pertama arus dan terbuka pada ledakan kedua. Berikut skema gambar pada rangkaian pintu otomatis ini.

Merakit Rangkaian Pintu Otomatis
Pada prinsipnya, rangkaian pintu otomatis ini bekerja dengan sangat sederhana. Cara kerjanya adalah Ketika pada komponen LASCR tersebut tidak digunakan, maka sumber cahaya akan memicu unit LASCR ke arah konduksi. Hal ini tentu akan menyebabkan arus mengalir ke dalam kumparan relay. Setelah hal tersebut terjadi, tentu saja akan menyebabkan komponen kontak K1 akan menutup sehingga membuat komponen pada K2 bertenaga yang akan segera menutup kontaknya. 

Setelah ini akan mengoperasikan motor pintu garasi atau gerbang untuk membuka dan menutup pintu tersebut. Tentunya dengan rangkaian pintu otomatis ini, anda tidak perlu repot-repot untuk membuka dan menutup pintu secara manual lagi dan akan semakin mudah. Demikian penjelasan singkat mengenai rangkaian pintu yang dibuat secara otomotis, semoga rangkaian ini berguna dan bermanfaat bagi pembaca.

Funsi CDI dan Skema Rangkaian CDI

Rangkaian CDI yang memiliki kepanjangan Capasitive Discharge Ignition ini mempunyai fungsi sebagai rangkaian elektronik pada motor yang bertugas untuk mengatur perapian dengan mengosongkan kapasitor pada rangkaian tersebut. Bagi anda yang gemar dunia otomotif, tentu saja nama CDI sudah menjadi makanan sehari-hari. 
Namun berbeda dengan orang awam yang tentu saja masih asing mendengar nama CDI. Kegunaan dari CDI ini memang vital. Dan tentu saja CDI memiliki keunggulan yaitu :
  • Melakukan pengefisiensi Bahan Bakar Minyak atau BBM pada motor
  • Bisa menyamakan besaran tegangan yang keluar dengan besaran muatan kapasitor di motor tersebut
  • Meningkatkan tenaga.
Dan biasanya setiap sepeda motor memiliki bentuk CDI yang berbeda. Untuk motor dengan silinder tunggal, CDI dengan satu bunga api menjadi alat bantu utama. Sementara untuk motor dengan silinder banyak, CDI dengan bunga api yang cukup banyak dan besar menjadi rangkaian yang bisa anda temukan disini. Dan anda juga bisa membuat sendiri rangkaian CDI sederhana tersebut.
Gambar Skema Rangkaian CDI
 

Gambar Skema Rangkaian CDI

Pada skema Rangkaian CDI tersebut, rangkaian ini menggunakan komponen IC IR 2155 sebanyak 2 buah. Kedua komponen ini memiliki tugas dan fungsi yang berbeda. Yang pertama digunakan untuk switch, sementara yang lain digunakan untuk inverter. Untuk rangkaian switch sendiri, dalam skema rangkaian ini menggunakan mosFET IRF822 yang memiliki frekuensi yang lebih tinggi dibandingkan dengan transistor atau SCR hingga melebihi 20 kHz. Sedangkan untuk inverternya, menggunakan mosFET MTP3055SE.
Prinsip kerja dari CDI diatas adalah :
  • Mengambil hasil penguapan BBM dari dalam Karburator
  • Mengompres atau memberikan tekanan uap kepada BBM (Bahan Bakar Minyak) pada motor.
  • Lalu pembakaran kepada uap yang sudah dikompres atau ditekan
  • Dan yang terakhir adalah pembuangan gas hasil dari pembakaran tersebut.
Dengan menggunakan CDI tentu saja kinerja motor anda lebih maksimal dan juga irit. Dan tentu saja anda bisa membuat sendiri Rangkaian CDI ini untuk anda gunakan secara pribadi.