Showing posts with label Komponen. Show all posts
Showing posts with label Komponen. Show all posts

17 October 2012

Pengenalan dan cara kerja AC Sentral Ruangan

Sistem AC Sentral (Central) merupakan suatu sistem AC dimana proses pendinginan udara terpusat pada satu lokasi yang kemudian didistribusikan/dialirkan ke semua arah atau lokasi (satu Outdoor dengan beberapa indoor). Sistem ini memiliki beberapa komponen utama yaitu unit pendingin atau Chiller, Unit pengatur udara atau Air Handling Unit (AHU), Cooling Tower, system pemipaan, system saluran udara atau ducting dan system control & kelistrikan. Berikut adalah komponen, cara kerja AC Ruangan Sentral, dan Preventif Maintenance AC Sentral Ruangan. 

Komponen AC Sentral Ruangan
1. CHILLER (unit pendingin).
Chiller adalah mesin refrigerasi yang berfungsi untuk mendinginkan air pada sisi evaporatornya. Air dingin yang dihasilkan selanjutnya didistribusikan ke mesin penukar kalor ( FCU / Fan Coil Unit ).
Jenis chiller didasarkan pada jenis kompressornya :
  • a. Reciprocating
  • b. Screw
  • c. Centrifugal
Jenis chiller didasarkan pada jenis cara pendinginan kondensornya :
  • a. Air Cooler
  • b. Water Cooler
2. AHU (Air Handling Unit)/Unit Penanganan Udara
AHU Adalah suatu mesin penukar kalor, dimana udara panas dari ruangan dihembuskan melewati coil pendingin didalam AHU sehingga menjadi udara dingin yang selanjutnya didistribusikan ke ruangan.
3. COOLING TOWER ( khusus untuk chiller jenis Water Cooler ).
Adalah suatu mesin yang berfungsi untuk mendinginkan air yang dipakai pendinginan condenssor chiller dengan cara melewat air panas pada filamen didalam cooling tower yang dihembus oleh udara sekitar dengan blower yang suhunya lebih rendah.
4. POMPA SIRKULASI.
Ada dua jenis pompa sirkulasi, yaitu :
  • a. Pompa sirkulasi air dingin ( Chilled Water Pump ) berfungsi mensirkulasikan air dingin dari Chiller ke Koil pendingin AHU / FCU.
  • b. Pompa Sirkulasi air pendingin ( Condenser Water Pump ).
Pompa ini hanya untuk Chiller jenis Water Cooled dan berfungsi untuk mensirkulasikan air pendingin dari kondensor Chiller ke Cooling Tower dan seterusnya.

Sistem AC Sentral Ruangan
Sumber : Mas Isnanto

SISTEM KERJA AC SENTRAL RUANGAN
Pada unit pendingin atau Chiller yang menganut system kompresi uap, komponennya terdiri dari kompresor, kondensor, alat ekspansi dan evaporator. Pada Chiller biasanya tipe kondensornya adalah water-cooled condenser. Air untuk mendinginkan kondensor dialirkan melalui pipa yang kemudian outputnya didinginkan kembali secara evaporative cooling pada cooling tower.

Pada komponen evaporator, jika sistemnya indirect cooling maka fluida yang didinginkan tidak langsung udara melainkan air yang dialirkan melalui system pemipaan. Air yang mengalami pendinginan pada evaporator dialirkan menuju system penanganan udara (AHU) menuju koil pendingin. Jika kita perhatikan komponen-komponen apa saja yang ada di dalamnya maka setiap AHU akan memiliki :
  1. Filter merupakan penyaring udara dari kotoran, debu, atau partikel-partikel lainnya sehingga diharapkan udara yang dihasilkan lebih bersih. Filter ini dibedakan berdasarkan kelas-kelasnya.
  2. Centrifugal fan merupakan kipas/blower sentrifugal yang berfungsi untuk mendistribusikan udara melewati ducting menuju ruangan-ruangan.
  3. Koil pendingin, merupakan komponen yang berfungsi menurunkan temperatur udara.
Prinsip kerja secara sederhana pada unit penanganan udara ini adalah menyedot udara dari ruangan (return air) yang kemudian dicampur dengan udara segar dari lingkungan (fresh air) dengan komposisi yang bisa diubah-ubah sesuai keinginan. Campuran udara tersebut masuk menuju AHU melewati filter, fan sentrifugal dan koil pendingin. Setelah itu udara yang telah mengalami penurunan temperatur didistribusikan secara merata ke setiap ruangan melewati saluran udara (ducting) yang telah dirancang terlebih dahulu sehingga lokasi yang jauh sekalipun bisa terjangkau.

Beberapa kelemahan dari sistem ini adalah jika satu komponen mengalami kerusakan dan sistem AC sentral tidak hidup maka semua ruangan tidak akan merasakan udara sejuk. Selain itu jika temperatur udara terlalu rendah atau dingin maka pengaturannya harus pada termostat di koil pendingin pada komponen AHU. (source : ccitonline)
Jadi………

Dari penjelasan diatas, jelas sistem AC Sentral sangat berbeda dengan AC Split baik dari segi fungsi maupun dari segi instalasi. Istilah Sistem AC Sentral (Central) diperuntukkan untuk instalasi AC di satu gedung yang tidak memiliki pengatur suhu sendiri-sendiri (misalnya per ruang). Semua dikontrol di satu titik dan kemudian hawa dinginnya didistribusikan dengan pipa ke ruangan-ruangan. Dengan AC Central yang bisa dilakukan cuma mengecilkan dan membesarkan lubang tempat hawa dingin AC masuk ke ruang kita. Contoh AC Central adalah di mall, gedung mimbar, gedung perkantoran yang luas atau di dalam bis ber-AC.

07 August 2012

Flyback multy solusi untuk Yang tidak mendapatkan flyback aslinya

 
Flyback multy solusi untuk Yang tidak mendapatkan flyback aslinya - Susah mencari flyback asli?? sekarang tidak usah bingung, kita bisa menggunakan flyback lain yang typenya berbeda tapi pin outnya sama, Untuk lebih jelas silakan buka disini. Untuk Tv 14 sampai 21 inch kita bisa menganti dengan flyback type lain bilamana kita tidak mendapat flyback aslinya atau persamaannya.

Sebut saja Flyback 154 - 177B. Flyback ini sangat bisa sekali digunakan walau dengan memotong dan merubah jalur pada board, saya sering mengunakan apabila kesulitan mencari flyback asli dan persamaannya tentunya atas persetujuan yang punya tv.

Contohnya pernah menerapkannya pada TV KONKA, LG pearlblack 21", TCL flat, Aiwa, Sharp dll dan hasilnyapun sangat memuaskan dan tidak pernah ada komplain.

Itu semua untuk tv 14 sampai 21 inch.

Bagaimana dengan TV 29 inch yang nota bene dibutuhkan flyback yang mampu menghidupkan layar sebesar itu. Disni saya bukan menyarankan tapi hanya berbagi setelah mencoba menggunakan flyback multy / universal seperti pada gambar dibawah ini.

Flyback multy solusi untuk Yang tidak mendapatkan flyback aslinya
Flyback multy solusi untuk Yang tidak mendapatkan flyback aslinya

Kalo diperhatikan dari pin outnya flyback ini sangat lengkap, tinggal kita yang mengaturnya sesuai dgn pin out flyback yang mau kita ganti.
Untuk mengatasi kelebaran gambar kita bisa memindahkan Pin Colector dengan tiga pilihan tap:
  1. 110V
  2. 130V
  3. 140V
Apabila kita memasang pada 110v dan tampilan pada layar kurang melebar kiri kanan maka kita bisa memindah ke tap 130v atau 140v.
Dan bila ada kekurangan atau kelebaran cuma 1 cm kita bisa merubahnya melalui service Mode atau merubah secara manual / atur trimpot hor width.
  • NB:Untuk tv yang menggunakan INNER bisa menyambungkan ke pin 15v atau buat lilitan baru sebanyak 12 putaran pada ferrite flyback.
Mudah-mudahan Tips Flyback multy solusi untuk Yang tidak mendapatkan flyback aslinya ini bermanfaat. 

Sumber : http://alextro-service.blogspot.com/

Kumpulan Data pin out IC micom / jungle (Gambar Skema)

Kumpulan Data pin out IC micom / jungle (Gambar) - Tak terasa kita sudah memasuki hari yang ke 19 di Bulan Ramadhan1433H ini, Itu berarti kita sudah 19 hari berpuasa. Pada kesempatan Kali ini saya akan berbagi Ilmu Elektronika tentang Data pin out IC micom / jungle. Dengan mengetahui Data pin out IC micom / jungle ini dapat mempermudah kita dalam memeprbaiki Kerusakan pada TV terutama bagian gambar dan video. Berikut beberapa Data pin out IC micom / jungle lengkap dengan gambarnya (Klik gambar untuk memperbesar)


1. IC TDA8362

IC TDA8362

2. IC TB1251CN

IC TB1251CN

3. IC TA8659N
IC TA8659N
IC TA8659N


4. IC TB1254N

IC TB1254N
5. IC LA76810A


IC LA76810A

6. IC TMP8873/8891

IC TMP8873/8891

7. IC STV2216

IC STV2216

8. IC HBT - 00 - 02G


IC HBT - 00 - 02G

9. IC LA76919 (Samsung CB21M17MLH)


IC LA76919 (Samsung CB21M17MLH)

10. IC TDA93xx (Samsung)

IC TDA93xx (Samsung)

11. IC LA76938A_41(LG)

IC LA76938A_41(LG)

12. IC LG_CW62A

IC LG_CW62A

Itulah Kumpulan Data pin out IC micom / jungle (Gambar skema)  Semoga bermanfaat.

03 August 2012

Pengenalan IC Program TV


 IC Program TV
Pengenalan IC Program TV - Ketika sebuah microcontroller/IC program mendapatkan tegangan kerja IC program tidak langsung ON atau beroperasi. IC program harus melalui tahap-tahap boot up. Tahap-tahap BootUp terdiri dari dua tahap yaitu tahap hardware dan tahap BootUp software. Lamanya waktu yang dibutuhkan untuk bootUp tergantung dari jenis IC/microcontroller dan urutan program yang dijalankan/diprogramkan.





URUTAN BOOT UP

BootUp pada microcontroller terdapat dua jenis yaitu boot up hardware dan boot up software. Tahap-tahap boot up hardware sebagai berikut :

1. IC program memulai tahap bootup jika tegangan kerja yang diberikan sudah masuk dalam rentang tegangan kerja normalnya.
2. Osilator kristal yang terdapat pada mulai berosilasi. Fungsi osilator kristal adalah untuk memberikan denyut/clock pada microcontroller.
3. Setelah ada clock, IC program mengecek dan mengeset hardware/register-register internal dengan nilai-nilai standar. Kemudian IC program menunggu reset melalui pin RESET.
4. Proses reset ini, dilakukan secara manual atau otomatis oleh perangkat luar. Pada umumnya, TV menggunakan IC Reset untuk mereset program. Contoh IC reset adalah KIA70 (pada tv LG/Goldstar).
5. Setelah menerima sinyal reset, IC program mulai untuk menjalankan/mengeksekusi software yang terinstall/terprogram sebelumnya (memulai boot up software).


Sedangkan tahap-tahap boot up software sangat tergantung dari urutan-urutan atau statemen-statemen software yang diprogramkan. Karena variasi urutan boot up software sangat banyak dan berbeda-beda antar tiap programmer, maka penulis hanya mengulas secara umumnya saja.
Secara umum, urutan boot up software IC program TV yang semuanya berdasarkan program/berdasarkan keinginan programmer, urutannya sebagai berikut :

1. IC program mengeset semua register/peralatan internal dengan nilai default/standar.
2. Membaca data dari memory kemudian disetkan pada register/port-port.
3. Melakukan proses power on terhadap unit/TV.
4. Melakukan tahap-tahap monitoring operasi. Misalnya sistem proteksi, hang dan lain-lain.
5. Terakhir, melakukan monitoring terhadap kejadian/respon-respon terhadap efek pemakaian (tombol/keyboard, remot dll).

TROUBLESHOOTING

Sebelum melakukan troubleshooting, beberapa hal yang perlu diketahui dan penting bagi beroperasinya IC program adalah :

1. CLOCK, clock adalah pulsa/denyut yang berfungsi sebagai denyut jantung prosesor. Lebar/lama pulsa tergantung dari frekuensi kristal dan program yang telah diprogramkan.
2. IC RESET, cara kerja IC reset adalah sebagai voltage detector, yaitu mendeteksi tegangan VDD ic program. Jika tegangan VDD sudah mencapai ambang reset, ic tersebut akan mengirimkan pulsa reset (tujuannya untuk mereset program).
3. INTERUPSI, adalah layanan yang diberikan oleh prosesor untuk mendengarkan respon pemakai/peralatan lain. Ketika prosesor mendapatkan interupsi, prosesor akan menjalankan sub rutin/program tertentu tergantung dari jenis interupsinya. Misalnya pin/port IR, jika ada sinyal IR masuk dan sinyal tersebut diketahui oleh program, maka program akan menjalankan subrutin yang telah diprogramkan. Status/kejadian2 keyboard ketika ada tombol dipencet dan lain-lain.
4. Jenis port input atau output. PWM/ADC input biasanya digunakan untuk pin AFT, PWM/DAC output digunakan untukvolume, contrast, color, hue, dan lain-lain. Pin logic IO digunakan untuk setting option, reset, tv/av, switching, video ident dan lain-lain. 

Karena proses troubleshooting sangat tergantung dari jenis dan bentuk rangkaian, maka disini hanya diulas prosedur umumnya saja. Prosedur troubleshooting/pencarian kerusakan IC program adalah (hardware) :

1. Cek semua kaki port apakah konslet terhadap VSS/ground atau tidak. Pengukurannya dengan ohm meter pada meter 1K. Harap diperhatikan jenis pin/portnya. Secara umum nilai hambatan normalnya sebagai berikut : PWM input/ADC sekitar 1 s/d 3K, PWM output sekitar 1 s/d 5K dan logic IO sekitar 5K. Jika ditemukan kurang dari nilai tersebut, kemungkinan pin yang dites konslet.
2. Setelah tidak ditemukan konslet, cek komponen-komponen input antara lain switch dan IR receiver.


Troubleshooting dapat ditemukan setelah mengetahui ciri-ciri IC program yang normal. Ciri-ciri IC program yang normal adalah :

1. Adanya clock, ditandai dengan adanya tegangan yang bergoyang pada pin SDA/SCL (jika menggunakan multitester jarum). Jika menggunakan ic memory 24Cxx pin SDA pada pin5 dan SCL pada pin6.
2. Munculnya OSD dilayar, jika dilayar tidak muncul, cek jalur H SYNC, V SYNC, BLK dan OSD oscillator.
3. IC program dapat beroperasi dengan normal. Tidak panas berlebihan.
4. Pada umumnya jika pin reset dikonsletkan ke ground sesaat, TV akan standby dan melakukan proses reset lagi.

IC program ngambek, sering disebabkan karena :

1. Tegangan tidak stabil atau ada ripple.
2. Switch/IR dalam keadaan mencet trus, sehingga menyebabkan ic program dalam keadaan interupsi (melanjutkan eksekusi program jika interupsi telah dilepas).
3. Bus error, cek pin SDA/SCL.
4. Adanya gangguan pada port-port input/output. Port-port tersebut mengalami hold/tertahan.
5. Software yang terinstal terkorupsi/rusak = IC program harus diganti. Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...



Itulah sekilas tentang Pengenalan Dasar IC Program TV semoga bermanfaat.

23 July 2012

Mengetahui Kerusakan Pada Defleksi (YOKE)

Mengetahui Kerusakan Pada Defleksi (YOKE) - Buat Rekan-rekan PEMULA! Televisi yang mengalami kerusakan pada defleksi/yoke biasanya ditandai dengan raster/gambar yang menciut atau menyempit di sisi kanan dan kiri layar,disertai kepulan asap di belakang CRT pada beberapa merk tv kadang-kadang disertai dengan suara denging dari flyback. Ada juga ditandai dengan mati/rusaknya Transistor penguat Horizontal karena terlalu berebihan menahan beban dari defleksi/yoke yang sudah short.
                
Berdasarkan pengalaman saya,penyebab utama kerusakan pada defleksi/yoke adalah jamur yang berasal dari proses pengembunan yang terjadi di sekitar CRT,dimana udara panas yang ada di dalam tv bercampur dengan udara dingin dari luar box tv yang akhirnya menjadi titik-titik embun yang menempel pada karet-karet penyangga defleksi yang akhirnya membuat suhu di sekitar defleksi menjadi lembab ketika tv sudah di matikan,bebaslah sang jamur tumbuh disana yang kemudian menggerogoti coil defleksi sedikit demi sedikit yang akhirnya sampai di coil inti,bila sudah terlalu banyak coil yang terkelupas lapisan emailnya,saat tv dihidupkan akan terjadi loncatan listrik di antara coil-coil tadi sehingga defleksi menjadi short dan terbakar.
               
Saat penggantian defleksi baru,karet-karet penyangga lebih baik tidak usah di pasang kembali karena akan menimbulkan masalah baru(hanya untuk defleksi yang terbakar). Adapun nilai hambatan pada tiap defleksi/yoke pun berbeda-beda,untuk bagian horizontalnya mulai dari 1,2ohm sampai 5ohm (setahu saya sih he he...),sedangkan untuk bagian vertikal mulai dari 14ohm sampai 17ohm.
               
Untuk pengukurannya bisa menggunakan multitester digital maupun model jarum,saklar selektor pada posisi OHM kisaran 200 (digital) 1* (jarum).
  • Probe hitam tempelkan pada pin horizontal yang kanan dan probe merah pada pin horizontal yang kiri.
  • Display menunjukan nilai hambatan harus diatas 1,2ohm,kalau dibawah nilai tersebut kemungkinan gulungan horizontal short.
               
Untuk gulungan bagian vertikal,probe hitam tempelkan pada pin vertikal kanan dan probe merah pada pin vertikal kiri,display menunjukan nilai hambatan berkisar 14ohm sampai 17ohm.Short pada gulungan bagian vertikal sangat jarang terjadi.
               
Demikian sekelumit ulasan Mengetahui Kerusakan Pada Defleksi (YOKE) dari saya,semoga semakin menambah pengetahuan bagi rekan-rekan kita yang masih pemula, bagi rekan-rekan profesional yang ingin menambahkan ulasannya di tunggu di kolom komentar he he he..... SUKSES BUAT KITA SEMUA

Sumber : http://aisy-romadhona.blogspot.com/

Pengenalan Dan Cara Menentukan Data Kaki Flyback

 
Cara Menentukan Data Kaki Flyback
Pengenalan Dan Cara Menentukan Data Kaki Flyback - Kali ini Kita akan membahas tentang Cara Menentukan Data Kaki Flyback. Karena langkah ini sangat penting jika kita akan mengganti flyback monitor . OK mari kita belajar bersama......

Flyback adalah komponen monitor yg berfungsi untuk menghasilkan tegangan tinggi dan tegangan lainnya yg dibutuhkan monitor. Flyback sebenarnya adalah trafo tapi trafo untuk tegangan tinggi agar tabung bekerja mengeluarkan gambar.

 

Bagian-bagian flyback adalah sbb:
A. Bagian primer
B. Bagian sekunder
C. Bagian yg terpisah antara primer dan sekunder yaitu : ABL, Screen dan Fokus dan KOP flyback.

Cara Menentukan Data Kaki Flyback

Bagian primer flyback antara lain:

1. colector : terhubung dg colector transistor horisontal. jika flyback kerja maka pin ini akan menghasilkan tegangan tinggi. Jangan di ukur dg multitester.

2. dioda dumper : terhubung dg dioda dumper. Tidak semua flyback memiliki kaki ini.

3. B+ : terhubung dg tegangan B+ 55v dan FET IRF630. Ini adalah kaki untuk tegangan kerja flyback. Jika teg B+ tdk masuk maka flyback tidak kerja dan monitor tidak nyala.

Jadi ketiga kaki ini jika diukur dengan ohm meter x1 terhubung.

Bagian sekunder flyback antara lain :

1. Gruond : terhubung dg ground monitor.

2. AFC : Automatic Frequency Control. tegangan 30-40 dcv Fungsinya untuk mengatur kerja IRF630, kalau tegangan terlalu tinggi, misal butuhnya 30 vdc dikasih 40 vdc maka IRF tidak bekerja, akibatnya tegangan B+ akan tetap 55v dan gambar monitor akan sempit kanan kirinya. Kalau IRF kerja, maka tegangan 55v akan menjadi tegangan 90-125v tergantung resolusi monitornya.

3. G1 : terhubung dg dioda dg posisi terbalik sehingga keluarannya adalah tegangan minus antara - 100-175 dcv. Dan setelah dioda akan ada elco regulator yg juga terbalik, jadi kaki positif dapat ground monitor dan kaki negatif dapat katoda dioda terbalik itu.

Bagian ABL

ABL : Automatic Brightness Limiter. tegangan tak terukur. Pin ini harus terhubung ke jalurnya jika tidak maka akan keluar percikan/ loncatan api listrik. Fungsinya untuk membatasi brightness yg menuju ke blok RGB secara otomatis.

Bagian Screen (G2):
Adalah bagian yg berfungsi untuk mengatur terang gelap gambar.

Bagian Fokus (G3/G4):
Adalah bagian yg berfungsi untuk mengatur fokus gambar (kabur tidaknya gambar)

Bagian KOP FLyback :
Adalah bagian yg menghasilkan tegangan tinggi 26kV yang menuju atas tabung.

OK, demikian penjelasan singkat tentang flyback.....

Oya ... tidak semua kaki flyback dipakai. Yang harus terpasang dan wajib dipasang adalah kaki :
Colector, B+, G1, Ground, AFC, ABL dan Ground kaki di samping flyback.

Dan urutan kaki flyback tiap type pasti berbeda jadi kalau mengganti flyback tidak asal langsung pasang kecuali typenya sama persis....

InsyaAllah bahasan mendatang adalah tentang Cara Mengganti  Flyback dengan flyback lain type (persamaan Flyback).

Selamat Belajar ....

22 July 2012

Pembacaan komponen SMD(surface mount device)

Pembacaan komponen SMD(surface mount device) Pembacaan komponen SMD(surface mount device)  - Mohon Maaf Artikel ini Dalam Bahas Inggris Jika Teman-teman kesulitan Silakan Gunakan translate atau kamus.


SMD Ceramic Capacitor Coding

SMD ceramic capacitors are sometimes marked with a code, consisting of one or two letters and a digit. The first
letter if present is a manufacturer code (i.e K for Kemet, etc.), the second letter the mantissa and the digit the
exponent (multiplier) of the capacitance in pF. For example S3 is a 4.7nF (4.7 x 10³ pf) capactitor from an
unknown manufacturer, while KA2 is a 100 pF (1.0 x 10² pF) capacitor from Kemet. Thanks to K7ITM for
providing this information!
Letter Mantissa Letter Mantissa Letter Mantissa Letter Mantissa
A 1.0 J 2.2 S 4.7 a 2.5
B 1.1 K 2.4 T 5.1 b 3.5
C 1.2 L 2.7 U 5.6 d 4.0
D 1.3 M 3.0 V 6.2 e 4.5
E 1.5 N 3.3 W 6.8 f 5.0
F 1.6 P 3.6 X 7.5 m 6.0
G 1.8 Q 3.9 Y 8.2 n 7.0
H 2.0 R 4.3 Z 9.1 t 8.0
y 9.0


SMD Electrolytic Capacitor Coding

SMD electrolytic capacitors are often marked with their capacitance and working voltage, e.g.
10 6V is 10 μF 6V . Sometimes a code is used instead, which normally consists of a letter and
3 digits. The letter indicates the working voltage and the 3 digits (2 digits and multiplier) give
the capacitance in pF.
The band or stripe indicates the positive terminal.
For example, a capacitor marked A475 is a 4.7μ F 10V unit.
475 = 47 x 10*5 pF = 4.7 x 10*6 pF = 4.7μ F

Letter Voltage
e 2.5
G 4
J 6.3
A 10
C 16
D 20
E 25
V 35
H 50

SMD Resistor Coding

SMD Resistors are usually coded with a numerical equivalent of the familiar three
band colour code. In the same way as wire ended components, precision resistors
(1% or better) may be marked with a four digit code.
The first two (or 3) digits are the first two (or 3) digits of the resistance in ohms, and

the third(or 4th) is the number of zeros to follow - the 'multiplier'.
Resistances of less than 10 ohms have a 'R' to indicate the position of the decimal
point.
Some examples will meake this clearer:
Three Digit Examples Four Digit Examples
330 is 33 ohms - not 330 ohms 1000 is 100 ohms - not 1000 ohms
221 is 220 ohms 4992 is 49900 ohms, or 49.9 kohm
683 is 68000 ohms, or 68 kohm 16234 is 162000 ohms, or 162 kohm
105 is 1000000 ohms, or 1 Mohm
8R2 is 8.2 ohms 0R56 or R56 is 0.56 ohms

17 July 2012

DAFTAR SERI FLYBACK TV AIWA

Berikut ini akan saya berikan daftar type Flyback dari merk TV Aiwa, Silakan di perhatikan :

MERK TV
TIPE
CHASIS
FLYBACK
AIWA
AR 145 

TLF 70243 
AIWA
AR 205 

C1-355-215-800 
AIWA
AR 290 S 

47105380 
AIWA
AR 295 

KFT 4 AA 271 X 
AIWA
CTV 1405 R 

FCK 14 A 009 D 
AIWA
CTV 2004 

154-138 W 
AIWA
CTV 5102 RM 21 

KFS 60455 C 
AIWA
TV tipo CFTV modelo TVC 1400 14" 

JF 0208-0218 C 
AIWA
VXT 1010, 1100 AE, VXT 1010 KNT Canguru 

FCK 14 B2 

Itulah DAFTAR SERI FLYBACK TV AIWA, Semoga bermanfaat