Showing posts with label Rangkaian ELektronika. Show all posts
Showing posts with label Rangkaian ELektronika. Show all posts

31 July 2017

3 Langkah Membuat Rangkaian Speaker Aktif Ini Mudah Untuk Dipraktekan Sendiri

Untuk membuat sebuah speaker aktif, tentu saja dibutuhkan sebuah rangkaian speaker aktif. Maksud dari rangakaian tersebut adalah beberapa komponen elektronika yang dirangkai menjadi satu kesatuan sehingga speaker dapat mengeluarkan suara sesuai dengan input audionya.

Namun hal yang harus dipahami terlebih dahulu adalah anda harus menentukan terlebih dahulu jenis speaker aktif yang akan anda buat tersebut. Ini sangatlah penting karena masing-masing dari model speaker aktif  memiliki rangkaian speaker aktif yang berbeda.

Selain itu harga yang harus dibayarkan ketika membuat speaker aktif pun berbeda-beda. Jika anda ingin lebih murah ketika membuat rangkaiannya, tentu anda dapat memilih rangkaian mono. Namun jika ingin sedikit lebih baik dan mahal anda bisa membuat rangkaian stereo dengan tambahan subwoofer.

Komponen Untuk Membuat Rangkaian Speaker Aktif

Untuk membuat sebuah speaker aktif, dibutuhkan beberapa komponen seperti:

1.      Rangkaian amplifier
2.      Kiprox/Dioda Bridge
3.      Transformator atau trafo berukuran 5 ampere.
4.      Capasitor elektrolit atau elco 6800uF/50 volt.
5.      Kabel skerm
6.      Kabel serabut.
7.      Kabel power/kabel steker
8.      Speaker 10 inc
9.      Baut.
10.  Saklar
11.  Audio input panel
12.  Sekring
13.  Box speaker

Menyusun Rangkaian Speaker Aktif

Jika anda sudah menyiapkan berbagai komponen yang dibutuhkan seperti di atas tadi, maka langkah selanjutnya anda hanya tinggal membuat rangkaian speaker aktif dengan merangkai semua komponen tersebut menjadi satu kesatuan. Adapun langkahnya adalah sebagai berikut:

1.      Buat Power Supply
Hal pertama yang harus anda lakukan adalah membuat power supply terlebih dahulu dengan menggabungkan antara trafo 5 ampere dengan dioda bridge/kiprox. Tujuannya adalah karena sumber tegangan dari PLN adalah AC 220V sedangkan daya yang dibutuhkan oleh amplifier adalah DC 12V maka dibutuhkan penurun tegangan dan juga penyearah arus yaitu dengan trafo dan juga kiprox. Jika ingin power supply lebih baik, anda dapat membuat power supply seperti gambar berikut:


Atau anda juga bisa membeli kit power supply yang banyak dijual dipasaran agar tidak terlalu repot.

2.      Buat Amplifier
Ke dua, anda harus memiliki amplifier. Anda bisa membuatnya sendiri ataupun membeli kit amplifier yang kini sudah banyak dijual di toko elektronik baik itu mono ataupun stereo. Jika pun anda ingin membuat amplifier sendiri anda dapat mencontoh rangkaian berikut:
Komponen yang diperlukan yaitu:


1.      Q1,Q2 BD139
2.      Q3 MJ11016
3.      Q4 MJ11015
4.      D1 LED
5.      D2 bridge 6A
6.      SW1 SPST
7.      F1 4A Fuse
8.      R1 6K8
9.      R2,R4 470R
10.  R3 2K Trimmer
11.  R5,R6 4K7
12.  R7 220R
13.  R8 2K2
14.  R9 50K Trimmer
15.  R10 68K
16.  R11,R12 0,47R 4W
17.  C1,C2,C4,C5 47µF/63V
18.  C3 100µF/25V
19.  C6 33pF
20.  C7 1000µF/50V
21.  C8 2200µF/63V

Selanjutnya hubungkan power supply tadi dengan amplifier dan jangan lupa perhatikan polaritas tegangannya jangan sampai terbalik karena akibatnya akan fatal sekali.

3.      Pasang Speaker
Terakhir anda hanya perlu memasang speaker saja pada bagian output amplifier. Jangan lupa untuk memasukan rangkaian speaker aktif ini ke dalam box speaker agar lebih rapi. Selanjutnya anda hanya perlu melakukan pengetesan saja. Jika ternyata speaker tidak menyala maka ada kemungkinan kesalahan dalam pemasangan komponen. Selain itu cek juga tegangan masukannya untuk mengetahui ada atau tidaknya komponen yang rusak.

Nah, membuat rangkaian speaker aktif sendiri memang sedikit merepotkan jika dibandingkan dengan membeli speaker aktif yang sudah jadi. Namun demikian kelebihan dengan membuat rangkaian sendiri adala anda bisa menekan harga seminim mungkin dengan kualitas yang bahkan bisa lebih baik dibandingkan dengan speaker yang sudah jadi. Selamat mencoba.




22 July 2017

Rangkaian Dc 12V Sederhana Dengan Berbagai Variabel Tegangan Serta Arus Hingga 10A

Rangkaian Dc 12Vtidaklah rumit. Namun demikian, rangkaian ini dapat menghasilkan arus hingga mencapai 10 Ampere dengan tegangan yang stabil. Rangkaian satu ini sangat cocok digunakan untuk power supply bagi beberapa perangkat elektronik karena memang rangkaian ini memilik derau ataupun faktor ripple yang sangat rendah. Selain itu tegangannya pun cukup stabil.

Tentunya untuk anda para pehobi elektronika, rangkaian Dc 12V ini cukup membantu sebagai power supply yang dapat digunakan untuk test rangkaian yang sedang dikerjakan. Lantas bagaimana cara membuat rangkaian tersebut? Simak ulasannya berikut ini.

Komponen Yang Harus Disiapkan






Sebelum membuat rangkaian Dc 12V, terlebih dahulu anda harus menyiapkan berbagai komponennya. Adapun komponen yang harus disiapkan adalah sebagai berikut.
1.      Fuse 5 Ampere bisa juga menggunakan 10 Ampere
2.      Rotary switch 6 posisi
3.      Dioda 1N4002
4.      Capasitor 100uF/25 Volt 2 buah
5.      Capasitor  470 uF/25 Volt
6.      R1 3K6 ( 3k3+330 ) ohm
7.      R2 200 ohm
8.      R3 1K ohm
9.      R4 470 Ohm
10.  R5 270 ohm
11.  R6 180 ohm
12.  R7 100 ohm
13.  R8 680 ohm. 0,6 watt
14.  R8, R9 0.1 ohm 7 watt
15.  R10 300 ohm 2 watt.
16.  IC LM317
17.  Transistor 2N3055
18.  Transistor TIP305

Cara Kerja Rangkaian

Rangkaian ini pada dasarnya menggunakana IC regulator LM317 yang ditambahkan dengan transistor sebagai penguat arus keluarannya. Pennggunaan IC regulator ini membuat perancangan rangkaian 12 volt menjadi lebih mudah karena tidak membutuhkan banyak komponen dan juga pernak-pernik tambahan lainnya yang sangat rumit dan sulit.


IC LM317 sendiri merupakan jenis IC regulator bertegangan positif yang memiliki arus keluaran sekitar 1.5 A. Oleh sebab itulah untuk menaikan arus keluarannya menjadi 5 atau 10 Ampere dibutuhkan transistor daya. Untuk perhitungan arusnya sendiri adalah sebagai berikut
I out = IbT x hFET
I out merupakan arus keluaran dari regulator sedangkan IbT adalah arus basis dari transistor dan hFET sendiri merupakan faktor penguatan arus yang dimiliki oleh transistor. Jadi untuk menentukan jenis transistor yang akan digunakan, anda hanya perlu menghitung arus keluaran yang akan dihasilkan dari rumus di atas tersebut.

Pada LM317 sendiri pin keluaran tegangan adalah pin 1 sehingga perbandingan dari nilai resistor pembagi tegangan pada pin 1 inilah yang akan menentukan besar kecilnya tegangan keluaran. Jadi ketika switch diarahkan pada resistor pembagi tegangan, maka besar tegangan yang akan dikeluarkan akan sesuai dengan besaran resistor yang digunakan.

Pengaturan tegangan keluarannya sendiri menggunakan resistor R2+R3+R4+R5+R6+R7 sebagai variabelnya. Hal ini dimaksudkan agar pada saat kontak pada switch mulai terjadi masalah karena kondisinya yang mulai memburuk atau karena hal lainnya, tegangan keluaran hanya akan mengalami drop tegangan atau mengecil sehingga tidak akan membahayakan komponen yang sedang disupply oleh rangkaian ini.


Nah, oleh sebab itu pemilihan switch yang sangat bagus mutlak harus dilakukan. Selain itu juga jangan lupa untuk senantiasa menyemprotkan bagian kontak switch dengan contact cleaner ketika rangakain telah selesai dibuat dan digunakan.

Nah, itulah sedikit tentang rangkaian Dc 12V yang dapat anda buat sendiri di rumah. Hal yang perlu menjadi catatan adalah ketika membuat rangkaian tersebut, sebagai sumber tegangan masukannya jangan lupa menggunakan trafo dengan tegangan lebih dari 12 volt. Anda dapat menggunakan trafo 15 volt ataupun 18 volt. Selamat mencoba.



16 July 2017

Fungsi Saklar dan Berbagai Jenis Saklar Yang Biasa Digunakan

Ketika membahas sebuah fungsi saklar bisa jadi itu merupakan sebuah bahasan yang tidak menarik sama sekali. Karena memang saklar adalah sebuah benda yang sudah pasti tidak asing lagi bagi anda semua. Walau begitu, sebetulnya tidak semua orang faham akan cara kerja saklar itu sendiri dan juga di dunia ini banyak sekali jenis-jenis saklar, baik itu yang digunakan di rumah-rumah, di kantor, di pabrik ataupun di alat-alat elektronik lainnya. Tentunya, setiap jenis saklar tersebut memiliki keunggulan dan kekurangannya masing-masing serta memiliki fungsinya sendiri.

Pengertian Saklar

Sebelum masuk lebih jauh mengenai fungsi saklar, maka alangkah lebih baiknya untuk mengetahui terlebih dahulu mengenai pengertian saklar itu sendiri. Pengertian saklar secara umum merupakan sebuah komponen elektronik yang mampu memutus dan menyambungkan arus listrik di dalam sebuah rangkaian tertutup.

Saklar ini dipasang diantara sumber arus dan juga beban listrik, sehingga nantiya aliran listrik sebelum mencapai beban harus melewati saklar terlebih dahulu. Maka ketika saklar berada dalam posisi terbuka, arus listrik tidak akan sampai ke beban karena saklar telah memutus arus yang akan dilewatkan.
Sebaliknya pada saat saklar berada pada posisi tertutup, maka arus listrik akan dialirkan sampai pada beban karena saklar menyambungkan sumber tegangan dan juga beban. Tentu saja dari sini sudah terlihat jelas mengenai fungsi saklar tersebut.

Bagian-Bagian Saklar

Saklar secara umum terdiri dari dua bagian logam yang saling terkait pada sebuah rangkaian. Sehingga memungkinkannya untuk terhubung ( ON ) dan terpisah ( OFF ) satu sama lainnya. Material logam sendiri sengaja dipilih karena memang logam memiliki sifat konduktif sehingga dapat melewatkan arus listrik. Sedangkan material kontak sambungan pada umumnya dipilih material yang tahan akan korosi.

Jenis-Jenis Saklar


Secara umum, jenis saklar dibagi menjadi dua kategori, yaitu saklar untuk arus listrik kuat dan juga saklar untuk arus listrik lemah. Perbedaan dari ke dua kategori tersebut terlihat dari bentuknya, di mana saklar yang biasa digunakan untuk melewatkan arus listrik lemah bentuknya lebih kecil daripada saklar untuk melewatkan arus listrik kuat. Lantas apa saja jenis saklar tersebut?
1.      Saklar Toggle

Saklar jenis ini paling banyak digunakan dalam keadaan apapun termasuk di rumah-rumah. Untuk memutus dan menghubungkan arus listrik, cukup menekan/menggerakan toggle/tuas yang ada.
2.      Saklar Push Button

Saklar push button juga menjadi salah satu saklar yang cukup familiar. Saklar ini hanya akan menyambungkan aliran listrik sesaat saja, yaitu pada saat ditekan saja. Biasanya saklar ini banyak digunakan pada rangkaian elektronika.
3.      Saklar Mekanik

Biasanya saklar mekanik lebih banyak digunakan pada bidang automasi dan juga proteksi rangkaian. Saklar ini akan berubah on ataupun off secara otomatis sesuai dengan perubahan parameter yang digunakan.
4.      Saklar Switch dan Limit Switch

Saklar switch memilik beberapa pilihan mode on atau off. Biasanya saklar ini digunakan pada sebuah panel kontrol untuk menentukan jenis operasi yang berbeda. Sedangkan saklar limit switch lebih banyak digunakan pada dunia industri.
5.      Saklar Tekanan

Saklar tekan memang terasa asing karena memang cara kerjanya pun tergantung pada daya tekan pada saklar tersebut. Daya tekan yang dimaksud dapat berasal dari air, udara dan lain sebagainya.

Fungsi Saklar

Nah, seperti yang sudah disinggung sebelumnya, fungsi saklar saklar memang untuk memutus dan juga menyambungkan arus listrik pada sebuah rangkaian tertutup. Walaupun terdapat beragam jenis saklar, namun fungsinya tetaplah sama, hanya cara kerja dan juga peruntukannya saja yang berbeda. Saklar juga akan memberikan sebuah kenyamanan tersendiri ketika terjadi suatu hal yang tidak diinginkan.



27 June 2017

4 Cara Membuat Rangkaian Regulator Power Supply Tanpa Trafo


Cara membuat rangkaian regulator power supply tanpa trafo – Untuk bisa menyelesaikan setiap project elektronika membutuhkan regulator atau power supply agar rangkaian bisa menyala. Untuk cara yang lebih sederhana bisa menggunakan tanpa transformer atau trafo, dan membuat harga regulator lebih ekonomis. Jika membeli di toko elektronika dengan rangkaian yang sudah jadi harganya akan menjadi mahal dan tidak ramah di budget. Power supply yang sering dibuat tanpa trafo adalah 5 Volt. Berikut ini adalah cara membuat rangkaian regulator power supply tanpa trafo yang bisa Anda aplikasikan di rumah:

Menyiapkan Komponen



Langkah pertama yang harus Anda lakukan adalah menyiapkan komponennya terlebih dahulu jangan sampai ada yang tercecer sebab komponen yang tidak lengkap akan membuat rangkaian menjadi tidak sempurna. Komponennya adalah kapasitor mika C1: 105 K/250V, elektrolit C2: 220mF/25V dan C3: 1000mF/10V. Resistor 1M Ohm, R2: 10 Ohm, R3: 100 Ohm dan R4:150 Ohm, empat buah dioda 1N4007, dioda zener 5 Volt, LED Merah.

Menyiapkan Alat


Selain menyiapkan komponen, Anda juga harus menyiapkan alat yang bisa membantu Anda menyusun rangkaian. Alat yang dibutuhkan adalah solder, timah, alat untuk memotong kawat, pengupas kawat kabel, penyedot timah, dan yang terakhir adalah lem bakar. Lem bakar ini berguna untuk menahan komponen agar lebih kokoh dan kuat.

Menyusun Rangkaian


Langkah selanjutnya membuat skema rangkaian. Jangan sampai salah dalam membuat skema rangkaian ini sebab skema yang salah akan menyebabkan pemasangan komponen yang salah. Setelah menyusun skema rangkaian, susunlah komponen-komponennya dengan benar. Peletakan komponen yang salah akan sangat fatal sebab bisa langsung menginputkan tegangan dari sumber listrik PLN yang memiliki tegangan yang tinggi.

Untuk tata letaknya bisa disesuaikan dengan selera Anda, namun harus tetap mengacu pada skema rangkaian  regulator  yang sudah dibuat diatas. Pasang secara teliti dan cek apakah ada korsleting arus pada rangkaian tersebut atau tidak.

Mengukur Tegangan

Cara membuat rangkaian regulator power supply tanpa trafo selanjutnya adalah mengukur tegangan yang dikeluarkan. Besarnya tegangan output yang akan dikeluarkan ini nantinya berdasarkan dengan dioda zener yang Anda gunakan. Jika Anda menginginkan tegangan output sebesar 12 Volt, Anda bisa menggunakan dioda zenner 12 Volt. Karena saat ini menggunakan dioda zenner 5 Volt maka tegangan yang aka dikeluarkan sebesar 5 Volt saja. Untuk mengukurnya Anda bisa menggunakan multimeter. Jika nilai pada multimeter menunjukkan angka atau tegangan yang sesuai maka rangkaian Anda telah benar dan semua komponen berfungsi dengan baik.



Pengukuran ini bisa dilakukan dengan menggunakan bagian kutub outputnya. Untuk arus yang mengalir disesuaikan dengan kapasitor mika yang terpasang pada input rangkaian. Catatan penting ketika akan menyiapkan komponen adalah menimbang besarnya nilai kapasitor sesuai dengan nilai dari komponen lainnya atau tidak. Sebab semakin besar nilai dari kapasitor mika tersebut bisa menghasilkan arus yang lebih besar pula sehingga daya pun menjadi lebih besar. Komponen dengan nilai kecil tidak bisa untuk menahan arus dan daya yang besar tersebut sehingga Anda membutuhkan komponen yang memiliki daya tahan yang besar pula.


Kini Anda bisa membuat regulator urah meriah sendiri. Dibandingkan membelinya di toko elektronika yang menguras kantong, Anda bisa mencoba membuatnya sendiri di rumah. Meski murah meriah regulator ini sangat bermanfaat sebab bisa bertahan maksimal sampai dengan 60 hari lamanya jika dihubungkan ke arus listrik secara terus menerus. Untuk bisa membuat regulator bertahan lebih lama Anda harus menggunakan semua komponen yang baru. Nantinya regulator ini cocok sebagai driver untuk lampu hias, lampu tidur dan lain sebagainya. Semoga cara membuat rangkaian regulator power supply tanpa trafo yang telah dijelaskan diatas bermanfaat untuk Anda.

12 May 2017

Contoh Rangkaian Pengganda Tegangan Sederhana dan Cara Membuatnya

Rangkaian pengganda tegangan merupakan sebuah rangkaian elektronik yang dapat mengubah daya listrik arus bolak-balik ( AC ) bertegangan rendah menjadi bertegangan DC yang lebih tinggi. Rangkaian pengganda tegangan ini menggunakan kondensator dan juga dioda yang dirangkai menjadi sebuah jaringan tertentu. Rangkaian satu ini dapat digunakan sebagai panjar tegangan dari mulai besar tegangan milivolt hingga besar tegangan jutaan volt. Pengganda tegangan yang paling umum digunakan adalah pengganda dengan deret setengah gelombang atau yang dikenal juga dengan aliran Villard

Jenis-Jenis Rangkain Pengganda Tegangan

Rangkaian pengganda tegangan dibagi menjadi berbagai jenis rangkaian. Walau begitu, secara umum, rangkaian ini hanya dibagi menjadi 2 jenis rangkaian saja yaitu pengganda tegangan dengan penyearah setengah gelombang dan pengganda tegangan gelombang penuh.

Pengganda Tegangan Dengan Penyearah Setengah Gelombang

Untuk membuat pengganda tegangan dengan penyearah setengah gelombang secara sederhana sangatlah mudah sekali. Komponen yang harus anda siapkan hanyalah dua buah kapasitor dan juga dua buah dioda serta sebuah catu daya berupa trafo. Setelah itu hal yang harus anda lakukan hanyalah merangkai dioda, kapasitor dan juga trafo seperti gambar di bawah ini.

Dari gambar rangkaian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa ketika tegangan sekunder trafo berpolaritas positif maka dioda 1 ( D1 ) akan menghantarkan arus listrik sedangkan dioda 2 ( D2 ) tidak akan menghantarkan arus. Oleh sebab itu secara ideal, dioda yang sedang menghantarkan arus dan tegangan tersebut dianggap mengalami hubung singkat. Karena itulah kapasitor 1 ( C1 ) akan diisi dengan tegangan melalui D1 hingga mencapai Vm. Polaritasnya adalah seperti yang ditunjukan gambar berikut.


Ketika setengah siklus berikutnya, yaitu pada saat siklus negatif, giliran D2 yang akan menghantarkan arus sedangkan D1 tidak menghantarkan arus. Maka dari itu, kapasitor 2 ( C2 ) akan diisi tegangan sekunder dari trafo sebesar Vm dan dari C1 sebesar Vm sehingga totalnya adalah 2Vm.  Apabila pada bagian output diberikan resistor, maka tegangan pada C2 akan turun selama siklus berjalan positif dan akan diisi kembali dengan 2Vm selama siklus berjalan negatif. Bentuk gelombangnya seperti bentuk output penyearah setengah gelombang dengan filter C dan tegangan puncak untuk setiap dioda adalah 2Vm.

Pengganda Tegangan Dengan Gelombang Penuh

Untuk pengganda tegangan gelombang penuh, komponen yang harus anda sediakan tidaklah jauh berbeda dengan pengganda tegangan setengah gelombang, yaitu 2 buah dioda, 2 buah kapasitor dan juga trafo sebagai sumber daya. Hal yang berbeda hanyalah cara merangkai komponen-komponen tersebut. Anda harus merangkai semua komponen tersebut seperti gambar di bawah ini.


Ketika terjadi siklus positif maka D1 akan menghantar dan C1 mengisi tegangan sebesar Vm sedangkan D2 tidak menghantar. Ketika terjadi siklus negatif, maka D2 akan menghantar dan C2 terisi tegangan sebesar Vm sedangakan D1 tidak menghantar. Untuk tegangan puncak pada masing-masing dioda adalah sebesar 2Vm. Rangkaian di atas tadi memiliki cara kerja seperti gambar berikut.


Jika pada output tidak ada beban, maka besar tegangan C1 dan C2 adalah 2Vm. Sedangkan jika diberi beban maka bentuk gelombang pada ujung C1 dan C2 sama halnya seperti kapasitor yang diumpankan pada penyearah gelombang penuh. Hal yang membedakan hanyalah nilai masing-masing kapasitor menjadi lebih kecil karena kapasitor tersebut dipasang seri.


Nah itulah cara membuat rangkaian pengganda tegangan secara sederhana. Ke dua jenis rangkaian pengganda tersebut dapat dimodifikasi menjadi rangkaian pelipat 3, pelipat 4 dan lain sebagainya. Semoga bermanfaat.